sejarah masuknya Islam ke indonesia

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Islam. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pemerintah pada tahun 2010, jumlah umat Islam di Indonesia yaitu lebih dari 200 juta orang. Tentu kita sebagai orang Indonesia yang beragama Islam harus tau mengenai sejarah masuknya agama Islam di Indonesia. Oleh sebab itu, penulis pada kesempatan kali ini akan mengulas mengenai Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.

Sejarah Singkat Nabi Muhammad Dari Lahir Hingga Wafat

Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW Terlengkap – tidak akan selesai tertuang dalam jutaan bahkan miliaran untuk mengingat dan menguraikan sejarahnya Nabiyullah Muhammad SAW dari awal hingga akhir hayatnya. Tetapi untuk waktu kali ini, satujam hanya menguraikan sedikit saja sejarah singkat nabi Muhammad SAW.

Abu Bakar

Abu Bakar termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar menjadi khalifahIslam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.

Umar bin Khattab

Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 – November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad S.A.W yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin). Ia memiliki panggilan (kuniyyah) Abu Hafshoh.

Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah.

Senin, 16 April 2018

Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah.
Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 600 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib. Namun Rasullullah Saw. tidak menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.

Ketika Rasullullah Saw. mulai menyebarkan Islam, Ali saat itu berusia 10 tahun. Namun ia mempercayai Rasullullah Saw. dan menjadi orang yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak. Masa remajanya banyak dihabiskan untuk belajar bersama Rasullullah sehingga Ali tumbuh menjadi pemuda cerdas, berani, dan bijak. Jika Rasullullah Saw. adalah gudang ilmu, maka Ali ibarat kunci untuk membuka gudang tersebut.
Saat Rasullullah Saw. hijrah, beliau menggantikan Rasullullah tidur di tempat tidurnya sehingga orang-orang Quraisy yang hendak membunuh Nabi terpedaya. Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra.
Ali tidak hanya tumbuh menjadi pemuda cerdas, namun juga berani dalam medan perang. Bersama Dzulfikar, pedangnya, Ali banyak berjasa membawa kemenangan di berbagai medan
perang seperti Perang Badar, Perang Khandaq, dan Perang Khaibar.
Setelah wafatnya Rasullullah, timbul perselisihan perihal siapa yang akan diangkat menjadi khalifah. Kaum Syiah percaya Nabi Muhammad telah mempersiapkan Ali sebagai khalifah. Tetapi Ali dianggap terlalu muda untuk menjabat sebagai khalifah. Pada akhirnya Abu Bakar yang diangkat menjadi khalifah pertama.
Setelah terbunuhnya Utsman bin Affan, keadaan politik Islam menjadi kacau. Atas dasar tersebut, Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah mendesak agar Ali segera menjadi khalifah. Ali kemudian dibaiat beramai-ramai, menjadikannya khalifah pertama yang dibaiat secara luas. Namun kegentingan politik membuat Ali harus memikul tugas yang berat untuk menyelesaikannya.
Perang saudara pertama dalam Islam, Perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.
Selanjutnya kursi kekhalifahan dipegang secara turun temurun oleh keluarga Bani Umayyah dengan khalifah pertama Muawiyah. Dengan demikian berakhirlah kekhalifahan Kulafaur Rasyidin.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Rangkuman Lengkap

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Islam. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pemerintah pada tahun 2010, jumlah umat Islam di Indonesia yaitu lebih dari 200 juta orang. Tentu kita sebagai orang Indonesia yang beragama Islam harus tau mengenai sejarah masuknya agama Islam di Indonesia. Oleh sebab itu, penulis pada kesempatan kali ini akan mengulas mengenai Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.

Banyaknya umat Islam yang ada di Indonesia tentu tidak muncul dengan sendirinya, tetapi melalui sejarah yang panjang dan perkembangan yang begitu lama. Sub tema yang akan kita bahas mengenai artikel sejarah masuknya Islam ke Indonesia meliputi : teori, proses, jalur masuk, persebaran dan bukti masuknya Islam ke Indonesia. Pembahasan kali ini merupakan rangkuman dari beberapa sumber buku yang berkaitan dengan sejarah masuknya Islam di Indonesia.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Lengkap
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

Kapan sebenarnya agama Islam masuk ke wilayah Indonesia? banyak sekali para ahli sejarah yang berusaha untuk menguak misteri mengenai waktu yang benar masuknya Islam di Indonesia. Perbedaan pendapat mengenai hal tahun masuknya agama Islam pun tidak dapat dihindarkan, para ahli memiliki pendapat dan bukti yang kuat untuk mempertahankan argumennya. Berikut ini beberapa pendapat mengenai kapan masuknya Islam di Indonesia.

1. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 7

Sejarah masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 7 merupakan salah satu pendapat dari para ahli berdasarkan beberapa bukti yang berhasil ditemukan. Berdasarkan berita dari para pedagang Arab, ternyata pada abad ke 7 mereka sudah menjalin hubungan perdagangan di wilayah Nusantara. Meraka menjalin hubungan dagang dengan kerajaan di Sumatera yang telah berdiri pada abad tersebut yakni Kerajaan Sriwijaya.

Selain itu, mereka berpendapat bahwa daerah di Sumatera Utara atau saat itu merupakan wilayah yang kemudian menjadi Kerajaan Samudra Pasai merupakan pintu gerbang bagi para pedagang dari Arab. Bukti mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 7 juga berasal dari berita Cina / Tiongkok. Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa orang-orang dari bangsa Persia dan Arab melakukan serangan terhadap pemerintahan Ratu Sima yang berlangsung pada Kerajaan Kaling pada tahun 674 M.

2. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 11

Selain abad ke 7, para ahli sejarah juga berpendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 11. Pendapat tersebut berdasarkan bukti yang berhasil ditemukan yaitu sebuah batu nisan bersejarah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Batu nisan tersebut merupakan batu nisan dari Fatimah Binti Maimun. Angka tahun yang tercantum pada batu nisan tersebut yaitu tahun 1082 M.

3. Masuknya Agama Islam ke Indonesia pada Abad ke 13

Pendapat dari para ahli mengenai kapan sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang ke 3 yakni terjadi pada abad ke 11. Bukti yang menjadi dasar agama Islam masuk ke Indonesia pada abad tersebut meliputi : berita dari Marcopolo, runtuhnya Dinasti Abassiah pada tahun 1258, berita dari Ibnu Batutah tahun 1345, dan peninggalan batu nisan dari Sultan Malik As Saleh (Kerajaan Samudra Pasai). Itulah ketiga pendapat terkait kapan sejarah masuknya Islam di Indonesia yang perlu kita ketahui.

Teori Masuknya Islam ke Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia tidak terlepas dari teori-teori yang mendukungnya. Berikut ini pendapat dari beberapa tokoh terkait dengan Teori Masuknya Islam ke Indonesia.

1. Teori Gujarat

Teori Gujarat merupakan pendapat dari tokoh yang bernama J Pijnapel dan Snouck Hurgronje. Mereka berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 13, agama Islam yang ada di Nusantara berasal dari Gujarat, India. Teori Gujarat dikuatkan dari bukti yang berhasil ditemukan yaitu batu nisan Malik As Saleh. Selain itu, teori ini dikuatkan dengan miripnya ajaran agama Islam di Indonesia dengan Islam di Asia Selatan yakni ajaran Tasawuf.

2. Teori Persia

Pelopor teori ini bernama Hoessein Djajadiningrat, ia berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia merupakan berasal dari Persia. Orang-orang persia berdatangan ke Nusantara untuk melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Islam. Masuknya para pedagang Persia untuk menyebarkan pengaruh agama Islam tersebut terjadi pada abad ke 12. Bukti yang menjadi dasar dalam teori persia adalah adanya keberadaan aliran Syiah saat awal-awal Islam masuk ke Indonesia. Selain itu, terdapat kesamaan tradisi dan budaya Islam di Indonesia dan Persia, contohnya tradisi peringatan 10 Muharam.

3. Teori Makkah / Arab

Pada teori ini dijelaskan bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Makkah dan Madinah. Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam masuk ke wilayah Indonesia terjadi pada abad ke 7 M. Dasar / bukti yang menguatkan Teori Makkah yaitu adanya perkampungan Islam yang terdapat di Sumatera Utara, tepatnya di Pantai Barus atau lebih dikenal dengan Bandar Khalifah. Bukti mengenai perkampungan tersebut berasal dari berita Cina yang dibuat oleh Chu Fan Chi. Orang-orang dari Arab tersebut selain melakukan perdagangan juga menyebarkan agama Islam, kemudian mereka membuat perkampungan Islam di daerah tersebut.

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Lengkap

Sumber Sejarah Masuknya Islam ke Nusantara

Sumber sejarah masuknya Islam ke Indonesia dapat kita ketahui dari 2 sumber yaitu sumber Internal (sumber dari dalam negeri) dan Eksternal (sumber dari luar negeri). Berikut ini penjelasan dari kedua sumber sejarah tersebut. 

1. Sumber Internal Masuknya Islam ke Indonesia
Sumber dari dalam negeri terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia berupa bukti-bukti yang berhasil ditemukan. Berikut ini bukti mengenai masuknya Islam ke Indonesia, antara lain :
  • Bukti berupa Makam dari Sultan Malik As Saleh yang ber-angka tahun 1297
  • Bukti berupa Batu Nisan dari Fatimah Binti Maimun yang ditemukan di Gresik dengan tulisan Arab, berangka tahun 1028.
  • Bukti ke tiga yaitu berupa Makam dari Syeh Ibrahim.
2. Sumber Eksternal Masuknya Islam ke Indonesia
Sumber dari luar mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia yaitu berupa beberapa bukti berita meliputi : berita Cina, Eropa, India, dan Arab. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai berita-berita tersebut.
  • Berita dari Cina : Berita dari cina berisi mengenai sudah adanya para pedagang Islam di daerah Pantura (pantai utara) Jawa pada abad ke 14 Masehi. Berita ini merupakan catatan dari sekertaris laksamana Cheng Ho yang pernah mengelilingi dunia.
  • Berita dari Eropa : Berita ini berasal dari catatan orang Eropa yang pernah singgah di Nusantara pada tahun 1929 yakni bernama Marcopolo. Ia pernah singgah di Kerajaan Perlak dan menemukan perkampungan dengan penduduk penganut agama Islam.
  • Berita dari India : Dalam berita ini dijelaskan bahwa orang-orang Islam dari Gujarat, India mereka menjalin hubungan perdagangan di Nusantara. Selain melakukan perdagangan, mereka juga menyebarkan agama Islam.
  • Berita dari Arab : Dalam berita ini dijelaskan bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke 7 Masehi atau tepatnya pada masa Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Hal ini dibuktikan dari adanya kampung muslim di daerah tersebut.

Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia

Siapa yang menyebarkan agama Islam di Indonesia? tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Indonesia adalah para pedagang yang berasal dari Arab. Penyebaran Islam di Indonesia yang dilakukan oleh pedagang Arab tersebut dibantu oleh para pedagang dari India dan Persia. Kapan masuknya Islam di Indonesia? Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke 7 Masehi. Pada saat itu hanya sebagian penduduk yang mau bersedia menganut agama Islam. Hal ini karena penduduk masih berada dalam kekuasaan kerajaan Hindu atau pun kerajaan Budha.
Penyebaran Islam di Indonesia berlangsung selama 6 abad, yakni dari abad ke 7 Masehi sampai abad ke 13 Masehi. Para pedagang dari luar tersebut menyebarkan agama Islam di daerah-daerah tempat mereka melakukan transaksi perdagangan atau daerah tepi pantai.
Setelah kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha mulai runtuh, antara lain kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Agama Islam kemudian menyebar secara luas di Nusantara, ditambah lagi bermunculan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Nusantara seperti Kerajaan Samudra Pasai, Malaka, Demak, dll. Melalui kerajaan Islam tersebut agama Islam semakin berkembang pesat dan tidak hanya dianut oleh penduduk yang berada di pesisir pantau, tetapi menyebar sampai ke pelosok / pedalaman.

Saluran Penyebaran Islam di Indonesia

Pada perkembangannya, proses sejarah masuknya Islam di Indonesia dilalui secara damai dan dapat menyatu dengan adat istiadat yang sudah ada di dalam masyarakat. Penyebaran Islam di Indonesia melalui beberapa saluran, meliputi : perdagangan, kesenian, perkawinan dan pendidikan. Berikut ini penjelasannya..
1. Perdagangan

Seperti yang kita ketahui, saat itu Indonesia merupakan surganya para pencari rempah-rempah bagi para pedagang-pedagang dari luar. Dari perdagangan tersebut terdapat pedagang muslim baik dari Arab maupun dari India. Selain melakukan perdagangan, mereka juga menyebarkan agama Islam sehingga muslim di Nusantara semakin banyak dan kemudian membentuk sebuah perkampungan muslim. Dari hal tersebut, perdagangan merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan masuknya Islam di Indonesia pada saat itu.
2. Kesenian

Salah satu contoh kesenian penting yang menyebabkan cepat berkembang dan masuknya Islam di Indonesia adalah kesenian Wayang. Pada saat itu, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam dengan bantuan kesenian Wayang. Ia mengadakan pementasan wayang dan sekaligus sebagai tempat untuk berdakwah agama Islam atau lebih tepatnya mengenalkan agama Islam ke Masyarakat.
3. Perkawinan

Para pedagang muslim yang singgah di Nusantara membutuhkan beberapa bulan untuk kembali ke daerahnya, hal ini dikarenakan saat itu mereka menggunakan kapal dengan bantuan arah angin sehingga menunggu arah angin yang tepat untuk kembali. Dari sini kita dapat menganalisis bahwa beberapa pedagang melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi sehingga masuknya Islam di Indonesia semakin berkembang pesat. 

4. Pendidikan

Perkembangan Islam semakin cepat karena fasilitas pendidikan berupa pesantren mulai dibentuk. Para santri yang berhasil lulus di pesantren tersebut kemudian kembali ke daerah asalnya dan menyebarkan agama Islam.

Alasan Agama Islam Mudah Diterima Masyarakat Indonesia

Proses penyebaran Islam yang berlangsung di Indonesia (Nusantara saat itu) terjadi sangat cepat. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, meliputi:
  • Pertama, syarat masuk Islam sangat mudah, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
  • Kedua, pelaksanaan ibadah sangat sederhana dan tanpa mengeluarkan biaya.
  • Ketiga, aturan dalam agama islam sifatnya tidak memaksa.
  • Keempat, agama islam tidak mengenal sistem kasta pada penganutnya, jadi kedudukan semua orang sejajar atau sama rata.
  • Kelima, penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai.
  • Keenam, runtuhnya kerajaan besar saat itu yang menganut agama Hindu-Budha yakni kerajaan Majapahit.

Sejarah Islam Dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Masa Ke-Emasan Islam

Sejarah Islam dari zaman nabi Muhammad hingga masa turki usmani – Perkembangan islam sudah berlangsung ribuan tahun dan mungkin saja sobat merahitam ada yang belum paham sejarah perkembangan islam itu sendiri. dari sumber wikipedia yang saya kutip yaitu;
sejarah islam
Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang.
yaitu nabi akhir zaman, nah perkembangan islam selanjutnya setelah era rosul muhamad dilanjutkan dengan era-era dibawah ini:
Sejarah Islam masa Khulafaur Rasyidin
632 M – Wafatnya Nabi Muhammad dan Abu Bakar diangkat menjadi khalifah. Usamah bin Zaid memimpin ekspedisi ke Syria. Perang terhadap orang yang murtad yaitu Bani Tamim dan Musailamah al-Kadzab.
633 M – Pengumpulan Al Quran dimulai.
634 M – Wafatnya Abu Bakar. Umar bin Khatab diangkat menjadi khalifah. Penaklukan Damaskus.
636 M – Peperangan di Ajnadin atas tentara Romawi sehingga Syria, Mesopotamia, dan Palestina dapat ditaklukkan. Peperangan dan penaklukan Kadisia atas tentara Persia.
638 M – Penaklukan Baitulmuqaddis oleh tentara Islam. Peperangan dan penkalukan Jalula atas Persia.
639 M – Penaklukan Madain, kerajaan Persia.
640 M – Kerajaan Islam Madinah mulai membuat mata uang Islam. Tentara Islam megepung kota Alfarma, Mesir dan menaklukkannya.
641 M – Penaklukan Mesir
642 M – Penaklukan Nahawand, kerajaan Persia dan Penaklukan Persia secara keseluruhan.
644 M – Umar bin Khatab mati syahid akibat dibunuh. Utsman bin Affan menjadi khalifah.
645 M – Cyprus ditaklukkan.
646 M – Penyerangan Byzantium di kota Iskandariyah Mesir.
647 M – Angkatan Tentara Laut Islam didirikan & diketuai oleh Muawiyah Abu Sufyan. Perang di laut melawan angkatan laut Byzantium.
648 M – Pemberontakan menentang pemerintahan Utsman bin Affan.
656 M – Utsman mati akibat dibunuh. Ali bin Abi Talib dilantik menjadi khalifah. Terjadinya Perang Jamal.
657 M – Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah. Perang Siffin meletus.
659 M – Ali bin Abi Thalib menyerang kembali Hijaz dan Yaman dari Muawiyah. Muawiyah menyatakan dirinya sebagai khalifah Damaskus.
661 M – Ali bin Abi Thalib mati dibunuh. Pemerintahan Khulafaur Rasyidin berakhir. Hasan (Cucu Nabi Muhammad) kemudian diangkat sebagai Khalifah ke-5 Umat Islam menggantikan Ali bin Abi Thalib.
661 M – Setelah sekitar 6 bulan Khalifah Hasan memerintah, 2 kelompok besar pasukan Islam yaitu Pasukan Khalifah Hasan di Kufah dan pasukan Muawiyah di Damsyik telah siap untuk memulai suatu pertempuran besar. Ketika pertempuran akan pecah, Muawiyah kemudian menawarkan rancangan perdamaian kepada Khalifah Hasan yang kemudian dengan pertimbangan persatuan Umat Islam, rancangan perdamaian Muawiyah ini diterima secara bersyarat oleh Khalifah Hasan dan kekhalifahan diserahkan oleh Khalifah Hasan kepada Muawiyah. Tahun itu kemudian dikenal dengan nama Tahun Perdamaian/Persatuan Umat (Aam Jamaah) dalam sejarah Umat Islam. Sejak saat itu Muawiyah menjadi Khalifah Umat Islam yang kemudian dilanjutkan dengan sistem Kerajaan Islam yang pertama yaitu pergantian pemimpin (Raja Islam) yang dilakukan secara turun temurun (Daulah Umayyah) dari Daulah Umayyah ini kemudian berlanjut kepada Kerajaan-Kerajaan Islam selanjutnya seperti Daulah Abbasiyah, Fatimiyyah, Usmaniyah dan lain-lain.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Bani Ummaiyyah
661 M – Muawiyah menjadi khalifah dan mndirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah.
669 M – Persiapan perang melawan Konstantinopel
670 M – Penaklukan Kabul.
677 M – Penyerangan Konstantinopel yang pertama namun gagal.
679 M – Penyerangan Konstantinopel yang kedua namun gagal karena Muawiyah meninggal di tahun 680.
680 M – Kematian Muawiyah. Yazid I menaiki tahta. Peristiwa pembunuhan Saidina Hussein.
685 M – Khalifah Abdul Malik menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi kerajaan.
700 M – Tentara Islam melawan kaum Barbar di Afrika Utara.
711 M – Penaklukan Sepanyol, Sind, dan Transoxiana.
712 M – Tentara Bani Ummayyah ke Spanyol, Sind, dan Transoxiana.
713 M – Penaklukan Multan.
716 M – Serangan kepada Konstantinopel.
717 M – Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Pembaharuan yang hebat dijalankan.
725 M – Tentara Islam melawan Nimes di Perancis.
749 M – Kekalahan tentera Ummayyah di Kufah, Iraq ditangan tentara Abbasiyyah.
750 M – Damaskus ditaklukkan oleh tentera Abbasiyyah. Runtuhnya Kerajaan Bani Ummaiyyah.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Bani Abbasiyyah
752 M – Berdirinya Kerajaan Bani Abbasiyyah.
755 M – Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim.
756 M – Abd ar-Rahman I mendirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah di Spanyol.
763 M – Pendirian kota Baghdad. Kekalahan tentara Abbasiyyah di Spanyol.
786 M – Harun al-Rasyid menjadi Khalifah.
792 M – Penyerangan selatan Perancis.
800 M – Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
805 M – Perlawanan atas Byzantium. Penyerangan Pulau Rhodes dan Cyprus.
809 M – Kematian Harun al-Rasyid. Al-Amin diangkat menjadi khalifah.
814 M – Perang saudara antara Al-Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma’mun menjadi khalifah.
1000 M – Masjid Besar Cordoba siap dibangun.
1005 M – Multan dan Ghur ditaklukkan.
1055 M – Baghdad diserang oleh tentara Turki Seljuk. Pemerintahan Abbasiyyah-Seljuk dimulai, yang berdiri sampai tahun 1258 ketika tentara Mongol memusnahkan Baghdad.
1085 M – Tentara Kristen menyerang Toledo (di Spanyol).
1091 M – Bangsa Norman menyerang Sicilia, pemerintahan Islam di sana berakhir.
1095 M – Perang Salib pertama dimulai.
1099 M – Tentara Salib menaklukkan Baitul Maqdis. Mereka membunuh semua penduduknya.
1144 M – Nuruddin Zengi menaklukkan Edessa dari tentera Kristian. Perang Salib kedua berlaku.
1187 M – Salahuddin Al-Ayubbi menaklukkan Baitulmuqaddis dari tentera Salib. Perang Salib ketiga berlaku.
1194 M – Tentera Muslim menaklukkan Delhi, India.
1236 M – Tentera Kristen menaklukkan Cordoba (di Spanyol).
1258 M – Tentera Mongol menyerang dan memusnahkan Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh. Runtuhnya Baghdad. Tamatnya pemerintahan Kerajaan Bani Abbasiyyah-Seljuk.
1260 M – Kebangkitan Islam. Kerajaan Bani Mamluk di Mesir (merupakan pertahanan Islam yang ketiga terakhir setelah Makkah & Madinah) pimpinan Sultan Saifuddin Muzaffar Al-Qutuz menewaskan tentera Mongol di dalam pertempuran di Ain Jalut.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Turki Utsmani
1243 M – Bangsa Turki yang hidup secara nomad menetap secara tetap di Asia Kecil.
1299 M – Sebuah wilayah pemerintahan kecil Turki di bawah Turki Seljuk didirikan di barat Anatolia.
1301 M – Osman I menyatakan dirinya sebagai sultan. Berdirinya Kerajaan Turki Usmani.
1345 M – Turki Seljuk menyeberangi Selat Bosporus.
1389 M – Tentara Utsmani menewaskan tentara Serb di Kosovo.
1402 M – Timurlane, Raja Tartar (Mongol) menumpaskan tentera Uthmaniyyah di Ankara.
1451 M – Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemerintah.
1453 M – Constantinople ditaklukkan oleh tentara Islam pimpinan Sultan Muhammad al-Fatih. Berakhirnya Kerajaan Byzantium.
1520 M – Sultan Sulaiman al-Qanuni dilantik menjadi sultan.
1526 M – Perang Mohacs
1529 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna.
1571 M – Perang Lepanto terjadi.
1641 M – Pemerintahan Sultan Muhammad IV
1683 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna untuk yang kedua kalinya.
1687 M – Sultan Muhammad IV meninggal dunia.
1703 M – Pembaharuan kebudayaan di bawah Sultan Ahmed III.
1774 M – Perjanjian Kucuk Kaynarca.
1792 M – Perjanjian Jassy.
1793 M – Sultan Selim III mengumumkan “Pentadbiran Baru”.
1798 M – Napoleon mencoba untuk menaklukkan Mesir.
1804 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia pertama.
1815 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia kedua.
1822 M – Bermulanya perang kemerdekaan Greece.
1826 M – Pembunuhan massal tentara elit Janissari. Kekalahan tentera laut Uthmaniyyah di Navarino.
1829 M – Perjanjian Adrianople.
1830 M – Berakhirnya perang kemerdekaan Greece.
1841 M – Konvensyen Selat.
1853 M – Dimulainya Perang Crimea.
1856 M – Berakhirnya Perang Crimea.
1878 M – Kongres Berlin. Serbia dan Montenegro diberi kemerdekaan. Bulgaria diberi kuasa autonomi.
1912 M – Perang Balkan pertama.
1913 M – Perang Balkan kedua.
1914 M – Kerajaan Turki Utsmani memasuki Perang Dunia I sebagai sekutu kuasa tengah.
1919 M – Mustafa Kemal AtatĂźrk mendarat di Samsun.
1923 M – Sistem kesultanan dihapuskan. Turki menyatakan sebagai sebuah Republik.
1924 M – Khalifah dihapus. Berakhirnya pemerintahan Kerajaan Turki Utsmani.
Demikian seputar sejarah islam, semoga artikel ini bermanfaat sama dengan halnya seputar sejarah komputer yang sudah saya tulis beberapa waktu lalu. wassalam

AL-QUR’AN

Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad S.A.W, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
No. Nama Surah
Arti Nama Ayat
Urutan Pewahyuan
1 Surah Al-Fatihah
Pembukaan 7
5
2 Surah Al-Baqarah
Sapi Betina 286
87
3 Surah Ali ‘Imran
Keluarga ‘Imran 200
89
4 Surah An-Nisa’
Wanita 176
92
5 Surah Al-Ma’idah
Jamuan (hidangan makanan) 120
112
6 Surah Al-An’am
Binatang Ternak 165
55
7 Surah Al-A’raf
Tempat yang tertinggi 206
39
8 Surah Al-Anfal
Harta rampasan perang 75
88
9 Surah At-Taubah
Pengampunan 129
113
10 Surah Yunus
Nabi Yunus 109
51
11 Surah Hud
Nabi Hud 123
52
12 Surah Yusuf
Nabi Yusuf 111
53
13 Surah Ar-Ra’d
Guruh (petir) 43
96
14 Surah Ibrahim
Nabi Ibrahim 52
72
15 Surah Al-Hijr
Al Hijr (nama gunung) 99
54
16 Surah An-Nahl
Lebah 128
70
17 Surah Al-Isra’
Memperjalankan di waktu malam 111
50
18 Surah Al-Kahf
Penghuni-penghuni gua 110
69
19 Surah Maryam
Maryam (Maria) 98
44
20 Surah Ta Ha
Ta Ha 135
45
21 Surah Al-Anbiya
Nabi-Nabi 112
73
22 Surah Al-Hajj
Haji 78
103
23 Surah Al-Mu’minun
Orang-orang mukmin 118
74
24 Surah An-Nur
Cahaya 64
102
25 Surah Al-Furqan
Pembeda 77
42
26 Surah Asy-Syu’ara’
Penyair 227
47
27 Surah An-Naml
Semut 93
48
28 Surah Al-Qasas
Cerita 88
49
29 Surah Al-‘Ankabut
Laba-laba 69
85
30 Surah Ar-Rum
Bangsa Romawi 60
84
31 Surah Luqman
Keluarga Luqman 34
57
32 Surah As-Sajdah
Sajdah 30
75
33 Surah Al-Ahzab
Golongan-Golongan yang bersekutu 73
90
34 Surah Saba’
Kaum Saba’ 54
58
35 Surah Fatir
Pencipta 45
43
36 Surah Ya Sin
Yaasiin 83
41
37 Surah As-Saffat
Barisan-barisan 182
56
38 Surah Sad
Shaad 88
38
39 Surah Az-Zumar
Rombongan-rombongan 75
59
40 Surah Al-Mu’min
Orang yg Beriman 85
60
41 Surah Fussilat
Yang dijelaskan 54
61
42 Surah Asy-Syura
Musyawarah 53
62
43 Surah Az-Zukhruf
Perhiasan 89
63
44 Surah Ad-Dukhan
Kabut 59
64
45 Surah Al-Jasiyah
Yang bertekuk lutut 37
65
46 Surah Al-Ahqaf
Bukit-bukit pasir 35
66
47 Surah Muhammad
Muhammad 38
95
48 Surah Al-Fath
Kemenangan 29
111
49 Surah Al-Hujurat
Kamar-kamar 18
106
50 Surah Qaf
Qaaf 45
34
51 Surah Az-Zariyat
Angin yang menerbangkan 60
67
52 Surah At-Tur
Bukit 49
76
53 Surah An-Najm
Bintang 62
23
54 Surah Al-Qamar
Bulan 55
37
55 Surah Ar-Rahman
Yang Maha Pemurah 78
97
56 Surah Al-Waqi’ah
Hari Kiamat 96
46
57 Surah Al-Hadid
Besi 29
94
58 Surah Al-Mujadilah
Wanita yang mengajukan gugatan 22
105
59 Surah Al-Hasyr
Pengusiran 24
101
60 Surah Al-Mumtahanah
Wanita yang diuji 13
91
61 Surah As-Saff
Satu barisan 14
109
62 Surah Al-Jumu’ah
Hari Jum’at 11
110
63 Surah Al-Munafiqun
Orang-orang yang munafik 11
104
64 Surah At-Tagabun
Hari dinampakkan kesalahan-kesalahan 18
108
65 Surah At-Talaq
Talak 12
99
66 Surah At-Tahrim
Mengharamkan 12
107
67 Surah Al-Mulk
Kerajaan 30
77
68 Surah Al-Qalam
Pena 52
2
69 Surah Al-Haqqah
Hari kiamat 52
78
70 Surah Al-Ma’arij
Tempat naik 44
79
71 Surah Nuh
Nuh 28
71
72 Surah Al-Jinn
Jin 28
40
73 Surah Al-Muzzammil
Orang yang berselimut 20
3
74 Surah Al-Muddassir
Orang yang berkemul 56
4
75 Surah Al-Qiyamah
Hari Kiamat 40
31
76 Surah Al-Insan
Manusia 31
98
77 Surah Al-Mursalat
Malaikat-Malaikat Yang Diutus 50
33
78 Surah An-Naba’
Berita besar 40
80
79 Surah An-Nazi’at
Malaikat-Malaikat Yang Mencabut 46
81
80 Surah ‘Abasa
Ia Bermuka masam 42
24
81 Surah At-Takwir
Menggulung 29
7
82 Surah Al-Infitar
Terbelah 19
82
83 Surah Al-Tatfif
Orang-orang yang curang 36
86
84 Surah Al-Insyiqaq
Terbelah 25
83
85 Surah Al-Buruj
Gugusan bintang 22
27
86 Surah At-Tariq
Yang datang di malam hari 17
36
87 Surah Al-A’la
Yang paling tinggi 19
8
88 Surah Al-Gasyiyah
Hari Pembalasan 26
68
89 Surah Al-Fajr
Fajar 30
10
90 Surah Al-Balad
Negeri 20
35
91 Surah Asy-Syams
Matahari 15
26
92 Surah Al-Lail
Malam 21
9
93 Surah Ad-Duha
Waktu matahari sepenggalahan naik (Dhuha) 11
11
94 Surah Al-Insyirah
Melapangkan 8
12
95 Surah At-Tin
Buah Tin 8
28
96 Surah Al-‘Alaq
Segumpal Darah 19
1
97 Surah Al-Qadr
Kemuliaan 5
25
98 Surah Al-Bayyinah
Pembuktian 8
100
99 Surah Az-Zalzalah
Kegoncangan 8
93
100 Surah Al-‘Adiyat
Berlari kencang 11
14
101 Surah Al-Qari’ah
Hari Kiamat 11
30
102 Surah At-Takasur
Bermegah-megahan 8
16
103 Surah Al-‘Asr
Masa/Waktu 3
13
104 Surah Al-Humazah
Pengumpat 9
32
105 Surah Al-Fil
Gajah 5
19
106 Surah Quraisy
Suku Quraisy 4
29
107 Surah Al-Ma’un
Barang-barang yang berguna 7
17
108 Surah Al-Kausar
Nikmat yang berlimpah 3
15
109 Surah Al-Kafirun
Orang-orang kafir 6
18
110 Surah An-Nasr
Pertolongan 3
114
111 Surah Al-Lahab
Gejolak Api/ Sabut 5
6
112 Surah Al-Ikhlas
Ikhlas 4
22
113 Surah Al-Falaq
Waktu Subuh 5
20
114 Surah An-Nas
Manusia 6
21
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”. (Al-Qiyāmah 75:17-18)
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur’an : “Kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”. Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas” Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad S.A.W, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Asma Al-Husna

Dalam agama Islam, Asmaa’ul husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma’ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta’ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad.wp-1448614994156.jpg
Asma’ul husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis “Allah adalah …”, karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keterangan Al-Qur’an tentang Allah ta’ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
“ “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (Al-Ikhlas 112:1-4) ”
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.

Asma Al-Husna

No. Nama
Indonesia

Allah
Allah
1 Ar Rahman
Yang Maha Pengasih
2 Ar Rahiim
Yang Maha Penyayang
3 Al Malik
Yang Maha Merajai (bisa di artikan Raja dari semua Raja)
4 Al Quddus
Yang Maha Suci
5 As Salaam
Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu`min
Yang Maha Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin
Yang Maha Mengatur
8 Al `Aziiz
Yang Maha Perkasa
9 Al Jabbar
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
10 Al Mutakabbir
Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
11 Al Khaliq
Yang Maha Pencipta
12 Al Baari`
Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir
Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14 Al Ghaffaar
Yang Maha Pengampun
15 Al Qahhaar
Yang Maha Memaksa
16 Al Wahhaab
Yang Maha Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq
Yang Maha Pemberi Rezeki
18 Al Fattaah
Yang Maha Pembuka Rahmat
19 Al `Aliim
Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh
Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21 Al Baasith
Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
22 Al Khaafidh
Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
23 Ar Raafi`
Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24 Al Mu`izz
Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
25 Al Mudzil
Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
26 Al Samii`
Yang Maha Mendengar
27 Al Bashiir
Yang Maha Melihat
28 Al Hakam
Yang Maha Menetapkan
29 Al `Adl
Yang Maha Adil
30 Al Lathiif
Yang Maha Lembut
31 Al Khabiir
Yang Maha Mengenal
32 Al Haliim
Yang Maha Penyantun
33 Al `Azhiim
Yang Maha Agung
34 Al Ghafuur
Yang Maha Memberi Pengampunan
35 As Syakuur
Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36 Al `Aliy
Yang Maha Tinggi
37 Al Kabiir
Yang Maha Besar
38 Al Hafizh
Yang Maha Memelihara
39 Al Muqiit
Yang Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib
Yang Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil
Yang Maha Luhur
42 Al Kariim
Yang Maha Pemurah
43 Ar Raqiib
Yang Maha Mengawasi
44 Al Mujiib
Yang Maha Mengabulkan
45 Al Waasi`
Yang Maha Luas
46 Al Hakiim
Yang Maha Maka Bijaksana
47 Al Waduud
Yang Maha Mengasihi
48 Al Majiid
Yang Maha Mulia
49 Al Baa`its
Yang Maha Membangkitkan
50 As Syahiid
Yang Maha Menyaksikan
51 Al Haqq
Yang Maha Benar
52 Al Wakiil
Yang Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu
Yang Maha Kuat
54 Al Matiin
Yang Maha Kukuh
55 Al Waliyy
Yang Maha Melindungi
56 Al Hamiid
Yang Maha Terpuji
57 Al Muhshii
Yang Maha Mengalkulasi (Menghitung Segala Sesuatu)
58 Al Mubdi`
Yang Maha Memulai
59 Al Mu`iid
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60 Al Muhyii
Yang Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu
Yang Maha Mematikan
62 Al Hayyu
Yang Maha Hidup
63 Al Qayyuum
Yang Maha Mandiri
64 Al Waajid
Yang Maha Penemu
65 Al Maajid
Yang Maha Mulia
66 Al Wahid
Yang Maha Tunggal
67 Al Ahad
Yang Maha Esa
68 As Shamad
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69 Al Qaadir
Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70 Al Muqtadir
Yang Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim
Yang Maha Mendahulukan
72 Al Mu`akkhir
Yang Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal
Yang Maha Awal
74 Al Aakhir
Yang Maha Akhir
75 Az Zhaahir
Yang Maha Nyata
76 Al Baathin
Yang Maha Ghaib
77 Al Waali
Yang Maha Memerintah
78 Al Muta`aalii
Yang Maha Tinggi
79 Al Barru
Yang Maha Penderma (Maha Pemberi Kebajikan)
80 At Tawwaab
Yang Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim
Yang Maha Pemberi Balasan
82 Al Afuww
Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf
Yang Maha Pengasuh
84 Malikul Mulk
Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85 Dzul Jalaali Wal Ikraam
Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith
Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii`
Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy
Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii
Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani
Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar
Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92 An Nafii`
Yang Maha Memberi Manfaat
93 An Nuur
Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94 Al Haadii
Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Badii’
Yang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya
96 Al Baaqii
Yang Maha Kekal
97 Al Waarits
Yang Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid
Yang Maha Pandai
99 As Shabuur
Yang Maha Sabar

Kisah Hidup Lengkap Umar Bin khatab, Khulafaur Rasyidin

Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 – November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad S.A.W yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin). Ia memiliki panggilan (kuniyyah) Abu Hafshoh.
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari marga Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka.
Riwayat hidup
  • Sebelum memeluk Islam, Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah. Umar juga dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam (Jahiliyyah), Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.
    Memeluk Islam
  • Ketika Nabi Muhammad S.A.W menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi sangat antipati terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu mengakui bahwa Umar adalah lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad S.A.W.
  • Pada puncak kebenciannya terhadap ajaran Nabi Muhammad S.A.W, Umar memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi Muhammad S.A.W, namun saat dalam perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi Muhammad S.A.W bernama Nu’aim bin Abdullah yang kemudian memberinya kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W yang ingin dibunuhnya saat itu. Karena berita itu, Umar terkejut dan pulang ke rumahnya dengan dengan maksud untuk menghukum adiknya, diriwayatkan bahwa Umar menjumpai saudarinya itu sedang membaca Al Qur’an surat Thoha ayat 1-8, ia semakin marah akan hal tersebut dan memukul saudarinya. Ketika melihat saudarinya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat, diriwayatkan Umar menjadi terguncang oleh apa yang ia baca tersebut, beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk Islam, tentu saja hal yang selama ini selalu membelanyani membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut Nabi Muhammad S.A.W kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya tersebut, akibatnya Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Nasab dan Ciri Fisiknya
  • Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al-Adawi. Ia dijuluki al-Faruq.
  • Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua dari Abu Jahal bin Hisyam.
  • Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya plontos, selalu bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324).
  • Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat rendah hati dan sederhana, namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang membawa ember di pundaknya, akan tetapi sama sekali tak menghilangkan ketinggian wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak berpelana, hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar jarang tertawa dan bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar.”
Keistimewaan dan Keutamaannya
  • Umar adalah Penduduk Surga Yang Berjalan di Muka Bumi Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda. “Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di surga. Kemudian aku melihat seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana (surga), maka aku pun bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang ada di sana menjawab, ‘Milik Umar.’ Lalu aku teringat dengan kecemburuan Umar, aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.” Umar radhiallahu ‘anhu menangis dan berkata, “Mana mungkin aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.”– Mulianya Islam dengan Perantara Umar Dalam sebuah hadisnya Rasulullah pernah mengabarkan betapa luasnya pengaruh Islam di masa Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu. Beliau bersabda, “Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba dan dia terlihat begitu lemah menarik timba tersebut, -semoga Allah Ta’ala mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar bin al-Khattab mengambil air sebanyak-banyaknya. Aku tidak pernah melihat seorang pemimpin abqari (pemimpin yang begitu kuat) yang begitu gesit, sehingga setiap orang bisa minum sepuasnya dan juga memberikan minuman tersebut untuk onta-onta mereka.” Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Kami menjadi kuat setelah Umar memeluk Islam.”
  • Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab Diriwayatkan dari Ibnu Mulaikah, dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata, “Umar radhiallahu ‘anhu ditidurkan di atas kasurnya (menjelang wafatnya), dan orang-orang yang berkumpul di sekitarnya mendoakan sebelum dipindahkan –ketika itu aku hadir di tengah orang-orang tersebut-. Aku terkejut tatkala seseorang memegang kedua pundakku dan ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali berkata (memuji dan mendoakan Umar seperti orang-orang lainnya), “Engkau tidak pernah meninggalkan seseorang yang dapat menyamai dirimu dan apa yang telah engkau lakukan. Aku berharap bisa menjadi sepertimu tatkala menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi Allah, aku sangat yakin bahwa Allah akan mengumpulkanmu bersama dua orang sahabatmu (Rasulullah dan Abu Bakar).
  • Aku sering mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku berangkat bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar, dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar.”  – Umar adalah Seorang yang Mendapat Ilham Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara orang-orang sebelum kalian terdapat sejumlah manusia yang mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku mendapakannya, maka Umarlah orangnya.”
  • Zakaria bin Abi Zaidah menambahkan dari Sa’ad dari Abi Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari Bani Israil ada yang diberikan ilham walaupun mereka bukan nabi. Jika salah seorang dari umatku mendapatkannya, maka Umarlah orangnya.” – Wibawa Umar
  • Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)
Kehidupan di Madinahwp-1448618317918.jpg
  • Pada tahun 622 M, Umar ikut bersama Nabi Muhammad S.A.W dan pemeluk Islam lain berhijrah (migrasi) (ke Yatsrib (sekarang Madinah) . Ia juga terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Ia dianggap sebagai seorang yang paling disegani oleh kaum Muslim pada masa itu karena selain reputasinya yang memang terkenal sejak masa pra-Islam, juga karena ia dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad S.A.W dan ajaran Islam pada setiap kesempatan yang ada bahkan ia tanpa ragu menentang kawan-kawan lamanya yang dulu bersama mereka ia ikut menyiksa para pengikutnya Nabi Muhammad S.A.W.
    Wafatnya Nabi Muhammad
  • Pada saat kabar wafatnya Nabi Muhammad S.A.W pada 8 Juni 632 M (12 Rabiul Awal, 10 Hijriah) suasana sedih dan haru menyelimuti kota Madinah,sambil berdiri termenung Umar dikabarkan sebagai salah seorang yang paling terguncang atas peristiwa itu, ia menghambat siapapun memandikan atau menyiapkan jasadnya untuk pemakaman. Akibat syok yang ia terima, Umar berkata “Sesungguhnya beberapa orang munafik menganggap bahwa Nabi Muhammad S.A.W.telah wafat.Sesungguhnya dia tidak wafat,tetapi pergi ke hadapan Tuhannya,seperti dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya.Demi Allah dia benar-benar akan kembali.Barang siapa yang beranggapan bahwa dia wafat,kaki dan tangannya akan kupotong.”
  • Abu Bakar yang mendengar kabar bergegas kembali dari Madinah, ia menjumpai Umar sedang menahan Muslim yang lain dan lantas mengatakan
  • “Saudara-saudara! Barangsiapa mau menyembah Nabi Muhammad S.A.W, Nabi Muhammad S.A.W sudah meninggal dunia. Tetapi barangsiapa mau menyembah Allah, Allah hidup selalu tak pernah mati!” —Abu Bakar ash-Shiddiq
  • Abu Bakar mengingatkan kepada para pemeluk Islam yang sedang terguncang, termasuk Umar saat itu, bahwa Nabi Muhammad S.A.W, seperti halnya mereka, adalah seorang manusia biasa, Abu Bakar kemudian membacakan ayat dari Al Qur’an[3] dan mencoba untuk mengingatkan mereka kembali kepada ajaran yang diajarkan Nabi Muhammad S.A.W yaitu kefanaan makhluk yang diciptakan. Setelah peristiwa itu Umar menyerah dan membiarkan persiapan penguburan dilaksanakan.
Masa kekhalifahan Abu Bakar
  • Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam.
    Menjadi khalifah
  • Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.
  • Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadisiyyah (th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad.
  • Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja (Church of the Holy Sepulchre). Umar memilih untuk salat ditempat lain agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia salat.
  • Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam.
  • Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana.
  • Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.
    Wafatnya
  • Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.
WASIAT UMAR Semasa Umar masih hidup Umar meninggalkan wasiat dan kata kata Bijak yaitu:
  • Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
  • Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
  • Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
  • Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
  • Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan.
  • Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.
  • Ask Allah for help against your evil desires, just as you ask Him for help against your enemies. – Umar bin Khattab
  • Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. – Umar bin Khattab There is no relationship between Allah and anyone except through obedience to Him. – Umar bin Khattab
  • Tidak ada hubungan antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya. – Umar bin Khattab
  • Don’t forget your own self while preaching to others. – Umar bin Khattab
  • Jangan melupakan diri Anda sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab
  • If your spouse is angry you should be calm. When one is fire, the other should be water. – Umar bin Khattab
  • Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredakan amarah itu. – Umar bin Khattab
  • The most beloved of people to me is he that points out my flaws to me. – Umar bin Khattab
  • Orang yang paling aku sukai adalah dia yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab The women are not a garment you wear, and undress however you like. They are honoured and have their rights. – Umar bin Khattab
  • Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya. – Umar bin Khattab
  • Do not grieve over what has passed, unless it makes you work harder for what is about to come. – Umar bin Khattab
  • Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali jika itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang. – Umar bin Khattab
  • Do not be fooled by one who recites the Qur’an. His recitation is but speech, but look to those who act according to it. – Umar bin Khattab
  • Jangan tertipu oleh orang yang membacakan Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang bertindak sesuai dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab
  • We were the most humiliated people on earth, and Allah gave us honour through Islam. – Umar bin Khattab
  • Dulu Kami adalah orang-orang yang paling terhina di muka bumi, dan Allah kemudian memberi kami kehormatan melalui Islam. – Umar bin Khattab Sometimes, the people with the worst past create the best future. – Umar bin Khattab
  • Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin Khattab
  • There can be no Islam in the person who does not perform salah. – Umar bin Khattab
  • Tak ada Islam bagi orang yang tidak mengerjakan shalat. – Umar bin Khattab
  • Whosoever shows you your fault, he’s your friend. Those that pay you lip service in praise are your executioners. – Umar bin Khattab
  • Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab
  • Sit with those who love Allah, for that enlightens the mind. – Umar bin Khattab Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bersama mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab
  • If something is meant to go elsewhere, it will never come on your way, but if it is yours by destiny, from you it cannot flee. – Umar bin Khattab
  • Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. – Umar bin Khattab
  • I fear the day when the disbelievers are proud of their falsehood, and the Muslims are shy of their faith. – Umar bin Khattab
  • Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tak beriman merasa bangga akan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu akan keimanannya. – Umar bin Khattab
  • Be dignified, honest and truthful. – Umar bin Khattab
  • Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan penuh kebenaran. – Umar bin Khattab
  • I have never regretted my silence. As for my speech, I have regretted it over and over again. – Umar bin Khattab
  • Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin Khattab
  • I will not calm down until I put one cheek of a tyrant on the ground and the other under my feet. And for the poor and the weak, I will put my cheek on the ground. – Umar bin Khattab
  • Aku tidak akan membiarkan orang tiran yang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain hingga pipi orang itu akan aku letakkan di atas tanah dan pipinya yang sebelah lagi akan aku injak dengan kakiku sampai ia mau kembali kepada kebenaran. Sebaliknya, kepada orang yang bersih dan mau hidup sederhana, aku akan menaruh pipiku di atas tanah. – Umar bin Khattab
  • Remind yourselves of Allah, for it is a cure. Do not remind yourselves of the people, for it is a disease. – Umar bin Khattab Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karea itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab
  • May Allah show mercy on the man who shows me my faults. – Umar bin Khattab Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab
  • Patience is the healthiest ingredient of our life. – Umar bin Khattab
  • Sabar adalah bahan ramuan paling sehat dalam hidup kita. – Umar bin Khattab
  • No amount of guilt can change the past, and no amount of worrying can change the future. – Umar bin Khattab
  • Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab
  • Judge yourselves before you are judged. Evaluate yourselves before you are evaluated, and be ready for the greatest investigation.The day of judgement. – Umar bin Khattab
  • Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal. – Umar bin Khattab
  • The best way to defeat someone is to beat him at politeness. – Umar bin Khattab
  • Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin Khattab
  • I am not worried about whether my Dua will be responded to. But rather I am worried about whether I will be able to make Dua or not. – Umar bin Khattab
  • Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab
  • I do not like this world except for three things: 1) the place where my forehead touches the ground in prostration, 2) the places where people gather for knowledge, seeking good words as they would choose the best dates from the dish, and 3) striving in Allah’s way. – Umar bin Khattab
  • Aku tidak suka tetap di dunia ini kecuali karena tiga hal; Pertama, tempat di mana aku bisa meletakkan keningku di tanah untuk bersujud kepada Allah; Kedua, tempat orang-orang berilmu berkumpul, di mana aku bisa duduk bersama mereka untuk memetik perkataan yang baik, sebagaimana dipetiknya buah yang ranum; dan Ketiga, berjihad di jalan Allah. – Umar bin Khattab
  • Get used to a rough life, because luxury doesn’t last forever. – Umar bin Khattab
  • Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab
  • Let not your love become attachment, nor your hate become destruction. – Umar bin Khattab
  • Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab
  • Avoiding a sin is lighter than the pain of remorse. – Umar bin Khattab
  • Menghindari dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab Be patient; patience is a pillar of faith. – Umar bin
  • Khattab Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan. – Umar bin Khattab
  • Hold on to your Salah. because if you lose that, you will lose everything else. – Umar bin Khattab Jagalah shalatmu. Karena ketika kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. – Umar bin Khattab
  • If you see that one of you has slipped, correct him, pray for him and do not help shaytan against him. – Umar bin Khattab
  • Jika salah satu dari kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu setan mendekatinya. – Umar bin Khattab
  • Stick to the truth even if the truth kills you. – Umar bin Khattab Berpegang teguhlah pada kebenaran bahkan meski kebenaran itu membunuhmu. – Umar bin Khattab
  • Trust is that there should be no difference between what you do and say and what you think. – Umar bin Khattab
  • Keyakinan adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan. – Umar bin Khattab
  • Invite people to Islam even without words. They asked, “How?” He replied, “With your manners.” – Umar bin Khattab
  • Ajaklah seseorang kepada Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?”  Dia menjawab, “Dengan sopan santunmu” – Umar bin Khattab O Allah, I am indeed harsh, so make me gentle. I am weak, so make me strong. And I am miserly, so make me generous. – Umar bin Khattab
  • Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan. – Umar bin Khattab

Biografi Nabi Muhammad SAW

MuḼammad adalah seorang nabi dan rasul bagi umat Muslim. Ia memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan mewariskan pemerintahan tunggal Islam. Meski non-Muslim umumnya menganggap Muhammad sebagai pendiri Islam, dalam pandangan Muslim, Muhammad sama-sama menegakkan ajaran tauhid untuk mengesakan Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya sejak dari Nabi Nuh. Umat Muslim menyebut Muhammad dengan salam penghormatan “Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam” dan mengiringi dengan shalawat Nabi setiap nama Muhammad diperdengarkan.
Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 di Mekkah, Muhammad melewati masa kecil sebagai yatim piatu; ia dibesarkan di bawah asuhan pamannya Abu Thalib. Beranjak remaja, Muhammad bekerja sebagai pedagang. Ia kadang-kadang mengasingkan diri ke gua sebuah bukit hingga bermalam-malam untuk merenung dan berdoa; diriwayatkan dalam usia ke-40, Muhammad didatangi Malaikat Jibril dan menerima wahyu pertama dari Allah. Ia menyatakan dirinya sebagai utusan Allah, sebagaimana nabi-nabi yang telah Allah utus sebelumnya. Tiga tahun setelah wahyu pertama, Muhammad mulai berdakwah secara terbuka, menyatakan keesaan Allah dalam bentuk penyerahan diri melalui Islam sebagai agama yang benar. Muhammad menerima wahyu berangsur-angsur hingga kematiannya. Praktik atau amalan Muhammad diriwayatkan dalam hadits, dirujuk oleh umat Islam sebagai sumber hukum Islam bersama Al-Quran.

Biografi Nabi Muhammad SAW Sejak Lahir Hingga Dewasa

TAHUN PERISTIWA DAN KEJADIAN
570 Tanggal lahir, 20 April di Kota Mekkah
570 Tahun Gajah, gagalnya Abrahah menyerang Mekkah
576 Meninggalnya ibu, Aminah
578 Meninggalnya kakek, Abdul Muthalib
583 Melakukan perjalanan dagang ke Suriah bersama Abu Thalib
595 Bertemu dan menikah dengan Khadijah
610 Wahyu pertama turun di Gua Hira dan menjadi nabi sekaligus rasul, kemudian mendapatkan sedikit pengikut: As-Sabiqun al-Awwalun
613 Menyebarkan Islam kepada umum
614 Mendapatkan banyak pengikut
615 Hijrah pertama ke Habsyah
616 Awal dari pemboikotan Quraisy terhadap Bani Hasyim
619 Akhir dari pemboikotan Quraish terhadap Bani Hasyim
619 Tahun kesedihan: Khadijah dan Abu Thalib meninggal
620 Dihibur oleh Allah melalui Malaikat Jibril dengan cara Isra’ dan Mi’raj sekaligus menerima perintah salat 5 waktu
621 Bai’at ‘Aqabah pertama
622 Bai’at ‘Aqabah kedua
622 Hijrah ke Madinah
624 Pertempuran Badar
624 Pengusiran Bani Qaynuqa
625 Pertempuran Uhud
625 Pengusiran Bani Nadir
625 Pertempuran Zaturriqa`
626 Penyerangan ke Dumat al-Jandal: Suriah
627 Pertempuran Khandak
627 Perang Bani Qurayzhah
628 Perjanjian Hudaibiyyah
628 Melakukan umrah ke Ka’bah
628 Pertempuran Khaybar
629 Melakukan ibadah haji
629 Pertempuran Mu’tah
630 Pembukaan Kota Makkah
630 Pertempuran Hunain
630 Pertempuran Autas
630 Pendudukan Thaif
631 Menguasai sebagian besar Jazirah Arab
632 Pertempuran Tabuk
632 Haji Wada’
632 Meninggal (8 Juni): Madinah
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com