Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Islam. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pemerintah pada tahun 2010, jumlah umat Islam di Indonesia yaitu lebih dari 200 juta orang. Tentu kita sebagai orang Indonesia yang beragama Islam harus tau mengenai sejarah masuknya agama Islam di Indonesia. Oleh sebab itu, penulis pada kesempatan kali ini akan mengulas mengenai Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.
Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW Terlengkap – tidak akan selesai tertuang dalam jutaan bahkan miliaran untuk mengingat dan menguraikan sejarahnya Nabiyullah Muhammad SAW dari awal hingga akhir hayatnya. Tetapi untuk waktu kali ini, satujam hanya menguraikan sedikit saja sejarah singkat nabi Muhammad SAW.
Abu Bakar termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar menjadi khalifahIslam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 – November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad S.A.W yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin). Ia memiliki panggilan (kuniyyah) Abu Hafshoh.
Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah.
Cerita islami yang mengulas mengenai cerita nabi Ismail,
Cerita ini dimulai Ketika Nabi ibrahim as yang telah berhijrah
meninggalkan mesir, ia bersama dengan istrinya yang bernama sarah, dan
dayangnya yang bernama Hajar ke palestina. Ia juga membawa pindah semua
binatang ternaknya, dan seluruh harta miliknya yang diperoleh dari hasil
usaha perdagangan di mesir.
Al-Bukhari meriwayatkan dari ibunu
Abbas ra berkata : Pertama-tama yang menggunakan stegi (setagen) adalah
hajar ibu Nabi Ismail yang bertujuan untuk menyembunyikan kandungannya
dari siti sarah yang telah lama menikah dengan Nabi ibrahim as tetapi
belum juga mengandung, tetapu walau bagaimana pun juga akhirnya
terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail
as. Tentunya sewajarnya seorang istri, siti sarah merasa telah
dikalahkan oleh Siti Hajar sebagi seorang dayang diberikan kepada Nabi
Ibrahim as. Mulai saat itu siti sarah merasa bahwa suaminya lebih sering
dekat kpada siti hajar, karena ia senang dengan hadirnya Ismail. Tentu
saja ini menjadi penyebab keretakan rumah tangga mereka Nabi ibrahim
as, Siti sarah hatinya tidak kuat melihat suaminya lebih dekat kepada
siti hajar, sehingga ia meminta Nabi ibrahim agar siti hajar dijauhkan
dan berpindah tempat.
Kemudian Allah yang maha esa menurunkan
wahyu kepada Ibrahim supaya keinginan istrinya tersebut dipenuhinya.
Lalu berangkatlah Nabi Ismail as bersama siti hajar dan anaknya yang
masih kecil sekali, yaitu Ismail pergi ke tempat yang belum diketahui
tujuannya, dan juga mau dititipkan kemana anak dan istrinya tersebut.
Nabi ibrahim bersama anak dan istrinya
pergi dengan menaiki unta ke tempat yang belum jelas tujuannya, ia hanya
berserah diri kepada Allah, Tuhan yang ia yakini akan menuntunnya
kemana rah langkahnya. Unta yang ditunggangi tiga hamba Allah itu terus
berjalan sampai kahirnya keluar dari kota, memasuki lautan pasir dan
pdang yang terbuka. Terik matahari begitu pedih menyengat tubuh dihasi
dengan angina yang kencang dengan debu-debu pasir yang bertebaran.
Cerita Nabi Ismail dan Siti Hajar
Akhirnya Nabi Irabhim bersama Ismail dan
ibunya tiba di suatu tempat setelah berminggu-minggu dalam dalam
perjalanan jauh. Ia tiba dikota suci yang disebut Makkah, yang nantinya
ka’bah akan didirikan di kota itu, yang akan menjadi kiblat manusia di
seluruh dunia. Unta Nabi ibrahim berhenti mengakhiri perjalanan di
tempat dimana Masjidil Haram dibangun saat ini. Di tempatitulah Nabi
Ibrahim meninggalkan siti hajar bersama dengan Ismail putranya, mereka
ditinggal hanya dibekali dengan serantang bekal makanan dan minuman,
sementara itu keadaan di sekitarnya masih belum ada tumbuh-tumbuhan,
tidak ada air yang mengalir, batu dan pasir kering lah yang ada saat
itu.
Cerita nabi ismail –
Siti hajar begitu cemas dan sedih ketika Nabi ibrahim akan
meninggalkannya seorang diri bersama anaknya yang masih kecil, di tempat
yang begit sunyi senyap, tidak ada orang sama sekali, keculi hanya
pasir dan batu. Seraya merintih dan meninangis, ia memegang kuat-kuat
baju Nabi ibrahim as sambil memohon belas kasihannya, meminta agar ia
tidak ditinggalkan seorang diri di tempat yang begitu hampa, tdak ada
seorang manusia sama sekali, tidak ada binatang, tidak ada pohon dan air
mengalir pun juga tidak terlihat di tempat itu. Semenara itu ia masih
bertanggung jawab untuk mengasuh anak kecil yang masih menyusu
kepadanya. Mendengar keluh kesah siti hajar, tentunya Nabi ibrahim as
merasa tidak tega untuk meninggalknya ia sendiri bersama putranya yang
ia sayangi tersebut di tempat yang sepi. Namun ia juga sadar bahwa apa
yang dilakukannya merupakan kinginan dan perintah Allah yang maha
pencipta, yang tentunya mengandung hikmah yang belum diketahuinya dan ia
sadar bahwa Allah yang maha kuasa akan melindungi putra dan siti hajar
di tempat sepi tersebut dari kesukaran dan penderitaaan.
Nabi ibrahim as pun berkata kepada siti
hajar : ”Bertawakallah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya,
percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah
aku membawa kamu ke sini dan dialah yang akan melindungi kamu dan
menyertai kamu di tempat yang sunyi ini. Sungguh kalau bukan perintah
dan wahyu-Nya, tidak sekaipun aku tega meninggalkan kamu di sini seorang
diri bersama puteraku yang sangat aku cintai ini. Percayalah wahai
hajar bahwa Allah yang Maha kuasa tidak akan menelantarkan kamu berdua
tanpa perlindunga-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas
kamu untuk selamnya. Insya-Allah”
Mendengar rangkaian kata dari Nabi
ibrahim itu, siti hajar segera melepaskan genggamannya dari baju Nabi
ibrahim as dan dilepaskannya beliau menunggang untanya untuk kembali ke
palestina dengan iringan air mata yang bercurah membasahi tubuh Nabi
Ismail as yang sedang menyusu.
Sementara itu Nabi ibrahim juga tidak
dapat menahan air mata ketika ia turun dari dataran tinggi meningalkan
mekah menuju kembali ke palestina, tempat dimana istri pertamanya, siti
sarah dengan punya keduanya yaitu Nabi ishak as sedang menunggu. Selama
dalam perjalanan, Nabi ibrahim tidak henti-hentinya memohon
perlindungan, rahmat dan barokah serta karunia dan rezeki bagi putra dan
siti hajar yang ditinggalkannya di mekah yang masih sepi dan asing itu.
Doa Nabi ibrahim kepada Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam Al
Qur’an sebagai berikut :
“Ya Tuhan kamu, sesungguhnya aku telah
menempatkan sebagian keturuanku di lembah yang tidak mempunyai
tanam-tanaman di dekat rumah engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan
kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka
dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”
Sejak Nabi ibrahim pergi, tinggalah siti
hajar dan Ismail di tempat yang sunyi dan jauh dari peradapan itu. Ia
harus bisa menerima nasib yang oleh Allah telah ditakdirkan kepadanya
dengan kesabaran dan keyakinan penuh bahwa Allah akan melingunginya.
Sementara itu bekal dan makanan yang dibawah dalam perjalan pada
akhirnya habis juga setelah dimakan beberapa hari sejak ditinggal oleh
Nabi Ibrahim as. Dimulailah beratnya beban hidup yang harus
ditanggungnya sendiri tanpa bantuan suaminya. Ditambah lagi ia masih
punya tangggung jawab menyusui Ismail, sedangkan susunya semakin lama
semakin mengering karena kekurangan makanan. Sehingga anaknya pu
menangis tak henti hentinya karena tidak bisa menum air susu dengan puas
dari Siti Hajar. Ibunya pun menjadi bingung, panis dan cemas mendengar
anak yang disayanginya menangis menyayat hati. Siti hajar menoleh ke
kanan dan ke kiri, berlaki ke kanan ke sana kesini untuk mencari sesuap
makan atau seteguk air yang bisa meringankan kelaparan dan meredakan
tangisan anaknya, namun usaha yang dilakukannya tidak membuahkan hasil.
Lalu siti hajar pergi ke bukti safa, ia
berharap bisa mendapatkan sesuatu yang bisa menolongnya, namuan hanya
batu dan pasir yang ditemuinya di sana, lalu dari bukit safa itu ia
melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit marwah, kemudian
berlarilah ia ke bukti marwah, namun setelah sampai di sana yang
dikiranya air ternyata hanya bayangan atau fatamorgana belaka. Lalu ia
mendengar seolah-olah ada suara yang memanggilnya dari bukti safa,
pergilah ia ke bukit safa, namun setelah sampai di bukit safa ia tidak
menjupai apa-apa.
Cerita Asal usul air zamzam
Siti hajar memiliki keinginan yang kuat
untuk tetap hidup bersama putra yang disayanginya, Siti hajar pun
berlari mondari-mandir sebanyak tujuh kali antara bukit safa dan marwah,
yang pada akhirnya ia duduk termenung, kepalanya merasa pusing dan
hampir saja ia putus asa.
Diriwayathkan bahwa saat itu ibu dari
Ismail ini berada alam keadaan yang tidak berdaya dan hampir putus asa
kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah malaikat jibril
kepadanya, lalu malaikat jibril itu bertanya kepada Siti Hajar :
“siapakah sebenarnya engkau ini?” Kemudian siti hajar menjawab : “Aku
adalah hamba sahaya ibrahim”. Jibril bertanya lagi :” Kepada siapa
engkai dititipkan di sini?”, Siti hajar menjawab : “Hanya kepada Allah.
Lalu malaikat jibril berkata lagi :
“Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat yang maha
pemurah dan maha pengasih, yang akan melingungimu, mencukupkan keperluan
hidupmu dan tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan ayah puteramu
kepada-Nya”
Setelah percakapan itu, diajaklah siti
hajar pergi ke suatu tempat mengikutinya di suatu tempat dimana malaikat
jibril menginjakkan telapak kakinya kuat kuat di atas tanah dan atas
izin Allah segeralah keluar dari bekas telapak kaki itu air yang begitu
jernih, Itu merupakan mata iar zam-zam yang sampai saat ini dianggap
keramat oleh jemaah haji. Mereka rela berdesak-desakan mengelilinya
untuk mendapatkan setitik atau seteguk air. Karena sejarahnya mata air
itu dengan nama “Injakan jibril”
Dalam kesejap, air bekas injakan kaki
jibril tersebut melimpah kemana-mana, kemudian malaikat jibri berkata :
“zamzam!”, yang artinya “berkumpullah:. Kemudian air itu berkumpul dan
sampai sekarang air itu diberinama zam-zam. Kemudian malaikat jibril
berkata lagi : “Hai siti hajar janganlah engkau takut akan kehausan di
sini, karena sesungguhnya Allah menjadikan air ini untuk minuman
orang-orang yang ada di dunia ini. Dan air ini akan terus mengalir dan
tidak akan berhenti, dan nantin Ibrahim akan kembali juga ke di sini
untuk mendirikan ka’bah”
Melihat air yang deras itu Siti hajar
begitu gembira dan lega. Lalu segeralah ia membasahi bibir puteranya
dengan air keramat itu dan wajah puteranya pun segera terlihat segar
lagi, begitu juga dengan siti gahar, wajahnya terasa segar dan ia
merasa sangat bahagia dengan hadirnya mukzijat dari Allah yang
mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan juga kepada putranya setelah
sebelumnya dibayang-bayangi oleh kematian karena kelaparan.
Dengan dikeluarkannya air zazam itu,
datanglah burung-burung mengelilingi daerah yang ada airnya tersebut.
Burung-burung kemudian menarik perhatian sekelompok bangsa arab dari
suku juhrum yang merntau dan sedang berkemah di sekitar Makkah. Mereka
mengetahui dari pengalaman bahwa dia mana ada terlihat burung di udara,
maka di bawahnya juga terdapat air, maka mereka mengutus beberapa orang
untuk memeriksa kebenaran teori ini. Para pemeriksa itu kemudian pengri
mendatangi tempat dimana siti hajar berada, kemudian mereka kembali
kepada kaumnya dengan membawa kabar gembira mengenai adanya mata air
zamzam dan juga keadaan siti hajar bersama puteranya. Sejak itu,
segeralah sekelompok suku juhtum itu memindahkan perkemahannya ke tempat
sekitar zamzam, tentu saja kedatangan suku juhrum tersebut disambut
dengan gembira oleh siti hajar karena dengan hadirnya sekolompok suku
juhrum itu bisa menghilangkan kesunyian dan kesepian yang selama ini
dirsakan oleh siti hajar yang hanya hidup berdua dengan Ismail saja.
Siti hajar bersyukur kepada Allah yang maha pengasih dan penyayang,
dengan rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu untuk datang
meramaikan dan memecah kesunyian.
Cerita Nabi ismail dikorbankan
Beberapa waktu kemudian Nabi Ibrahim
pergi ke Makkah untuk mengunjungi putranya yaiti Nabi Ismail as di
tempat yang dianggapnya masih asing, untuk menghilangkan rasa rindu pada
putranya yang sangat disayanginya, dan juga untuk menenangkan hatinya
yang selalu risau jika mengingat keadaan puteranya bersama ibunya yang
ditinggalkan di tempat yang tandus. Jauh dari masyarakat kota dan
pergaulan umum.
Ketika Nabi Ismail as mencapai usia
remaja, Nabi ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih
puteranya, yaitu Nabi Ismail. Dan mimpi seorang Nabi merupakan salah
satu dari cara Allah menurunkan wahtunya kepada Nabi, jadi perintah yang
diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim as.
Mengetahui perintah itu, ibrahim duduk dan termenung memikirkan ujian
dari Allah yang begitu berat tersebut. Sebagai seorang ayah yang baru
saja dikarunia seorang puterang setelah puluhan tahun diharapkan dan
didamnbakan, serta saat ini ia sedang penuh kebahagiaan bersama
puteranya yang diharapkan bisa menjadi pewaring dan menyambung
kelangsungan keturunannya, tiba tiba harus dijadikan qurban dan harus
direnggut oleh tangan ayahnya sendiri.
Cerita nabi islami – Tapi
karena ia merupakan seorang Nabi, yang menjadi pesuruh Allah dan pembawa
agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya
dalam beribadah kepada Allah, menjalankan segala pernitah-Nya dan
menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, istri,
harta dan benda lain-lain. Tentu ia harus melaksanakan perintah dari
Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apapun yang akan terjadi sebagai
akibat pelaksanaan perintah itu.
Sungguh amat berat ujian yang dihadapi
oleh Nabi Ibrahim as, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud :
“Allah lebih mengetahui dimana dan kepada siap Dia mengamanatkan
risalah-Nya”. Lalu Nabi ibrahim as tidak membuang waktu lagi, berniat
tetap akan menyembelih Nabi Ismail as puteranya sebagai qurban sesuai
dengan perintah Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah Nabi
Ibrahim as menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada
puteranya apa yang Allah perintahkan.
Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang
sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika Nabi
Ismail as mulai besar Nabi ibrahim as berkata : “Hai anakku! Aku telah
bermimpi, di dalam tidur seolah-olah saya menyembelih kamu, maka
bagaimanakah pendapatmu?”
Tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang Nabi Ismail pun menjawab perkataaan ayahnya :
“Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang
telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku
insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku
hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu agar ayah mengikatku
kuat kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan Ayah,
kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkan darah yang akan
menyebabkan berkurangnya pahalaku ketika ibuku melihatnya, ketiga
tajamkanlah pedangmu dan percepatlah pelaksanaan penyembelihan agar
meringankan penderitaaan dan rasa pendihku, keempat dan yang terakhir
sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaianku ini
untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta
kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya”
Kemudian dipeluknya Nabi Ismail as dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata :
“Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah,
bakti kepada orang tua yang ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk
melaksanakan perintah Allah”
Cerita Nabi Ismail disembelih
Saat penyembelihan yang mengerikan telah
tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Nabi Ismail as, dibaringkanlah ia
di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan
sambil memegang parang ditangannya, kedua mata Nabi ibrahi asi tergenang
air berpindah memadang dari wajah puteranya ke parah yang mengkilap di
tangannya, seakan-akan pada saat itu hari beliau menjadi tempat
pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban
seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan
matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail as dan penyembelihan
dilakukan. Akan tetapi apa saya, parang yang sudah ditajamkan itu
ternyata menjadi tumpul di leher Nabi Ismail as dan tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.
Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizati dari Allah yang
menegaskan bahwa perintah pengorbatan islmail itu hanya suatu ujian Nabi
ibrahim as dan Nabi Ismail as sampai sejauh mana cinta dan taat mereka
kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat
berat itu. Nabi ibrahim as telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan
pengorbanan puteranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah
sedangkan Nabi Ismail as tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam
melaksanakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan
menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi
seketika merasa bahwa perang itu tidak mampu memotong lehernya,
berkatalah ia kepada ayahnya :
“Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau
tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cobalah
telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku”
Akan tetapi parang itu ttetap tidak
berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau telah
telangkupkan dan dicoba memotong lehernya dari belakang.
Dalam keadaan bingung dan sedih hati,
karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi
ibrahim wayu allah dengan firmannya : dan kami panggilah dia : Hai
Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpimu itu sesungguhnya
demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak
itu dengan seekor sembelihan besar:. Kemudian sebagia ganti nyawa Nabi
Ismail as yang telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim
as menyembelih seekor kambing yang telah tersedia disampingnya dan
segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tmpul
di leher puterangnya tadi itu. Dan inilah asal permulaan sunnah
berqurnban yang dilakukan oleh umat islam pada setiap hari raya Idhul
Adha di seluruh dunia.
Cerita Nabi Ismail dan istrinya
Ketika Nabi Ismail as telah dewasa, ia
dinikahkan dengan seorang wanita dari suku jurhum. Pada suatu hari
ketika Nabi ibrahim as datang ke rumah Nabi Ismail as, namun ketika itu
anaknya sedang tidak berada di rumah, namun hanya istrinya yang ada di
rumah. Kemudian Nabi ibrahim as pulang karena rupaya ia tidak dterima
dengan baik oleh menantunya itu. Nabi Ibrahim as minta izin pulang
dengan meninggalkan pesan untuk anaknya Nabi Ismail as.
Nabi ibrahim berkata : “Jika suamimu datang nanti, katakanlah bahwa
saya datang kemari, ceritakanlah ada orang tua sifanya seperti ini, dan
berpesan kepadany, bahwa saya ini tidak suka kepada bawang pintu rumah
ini dan minta supaya lekas ditukarnya” cerita nabi ismail – Setelah Nabi Ismail tiba di rumahnya,
istrinya tadi menceritakan semua pesan ayahnya kepada Nabi Ismail as.
Lalu Nabi Ismail berkata kepada istrinya :
“Itulah dia ayahku (Ibrahim) dan rupayanya engkau tidak menghiraukan
dan menghormati ayahku, sekarang engkau saya cerai sebab ayahku tidak
menyukai orang yang berperangai rendah”
Kemudian Nabi Ismail as menikah kembali dengan seorang wanita jurhum
lainya, dan Nabi ibrahim as sangat menyukai menantu ini. Dari pernikahan
dengan wanita kedua ini, Nabi brahim dikarunia keturunan yang banyak
dan anak-anaknya menjadi peimpin kaumnya dan mereka itu dinamakan Rab
Musta’ribah
Nabi Ismail meninggal dunia pada suai 137 tahun di negeri palestina,
namun ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa bahwa beliau meninggal di
Mekah.
Nabi ibrahim dan Nabi Ismail mempunyai wasiat untuk anak cucunya, yang bunyinya sebagai berikut :
“Hai anak-anaku! Sesungguhnya Allah telah memilih islam menjadi
agamamu, karena itu janganlah kamu mati kecuali tetap dalam ke Islaman.
Semoga kita bisa mengambil banyak hikmah dari cerita nabi ismail di atas.
Nabi Ibrahim AS dalam pandangan umat
Islam adalah seorang Nabi atau Rasul Allah yang juga wajib diimani. Para
ahli memperkirakan bahwa ia hidup dalam abad ke-18 atau 19 sebelum
masehi. Pada mulanya ia bermukim di negeri kelahirannya, Urkasdim (di
Irak Selatan), kemudian di Harran (di Syiria Utara) dan terakhir di
Kan'an (Palestina atau Israel sekarang).
Ia wafat dan di makamkan di Hebron (kurang lebih 30 kilometer di selatan Yerussalem).
Nabi Ibrahim adalah putra Azar, keturunan Syam bin Nuh. Pada masa itu
raja Namrud yang bertahta di negeri Mausul mengeluarkan undang-undang
yang memerintahkan agar mmbnh setiap anak laki-laki yang lahir di negeri
Mausul. Keadaan ini sama dengan zaman Nabi Musa. Namun berkat rahmat
Allah, Nabi Ibrahim lahir dengan selamat.
Orang tuanya menyembunyikan Nabi Ibrahim di dalam gua. Atas izin Allah
Nabi Ibrahim tidak mati, padahal tidak seseorang pun yang memeliharanya.
Tidak seekor binatang buas pun yang mengganggunya. Bila lapar dan haus
ia hanya menghisap ujung jarinya maka keluarlah air susu.
Sejak kecil, Nabi Ibrahim telah terpelihara dari segala perbuatan jahat.
Ketika usianya meningkat dewasa, Nabi Ibrahim mulai bertanya-tanya
kepada dirinya sendiri, mengapa berhala-berhala yang terbuat dari batu
dan tidak mampu berbuat apa-apa itu disembah dan dipuja-puja oleh
kaumnya, kemudian ia mulai berpikir tentang Tuhan.
Ketika hari telah malam, Ibrahim melihat bintang. Pada benaknya, inilah
Tuhannya. Tetapi setelah bintang itu hilang ketika hari menjadi siang,
Ibrahim pun menetapkan keyakinannya, bahwa ia tidak akan bertakwa kepada
Tuhan yang terbenam.
Demikian pula pada bulan dan matahari. Setelah ia yakin pada
bulan,bintang, dan matahari tiada kekal maka ia berseru kepada kaumnya,
"Hai Kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari segala apa yang kamu
persekutukan! Aku hanya akan menghadapkan diriku kepada Tuhan yang telah
menjadikan langit dan bumi dan aku sekali-kali tidak akan
mempersekutukan-Nya.
Ketika Raja Namrud beserta orang-orangnya pergi berburu Nabi Ibrahim
memasuki tempat berhala-berhala mereka dan menghancurkan semua berhala
itu, kecuali berhala yang tetap ditinggalkan utuh, yaitu berhala yang
paling besar. Di leher berhala yang paling besar itu ditaruhkannya
kampak yang digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala lainnya.
Setelah Raja Namrud beserta pengiringnya pulang dari berburu dan
mengetahui berhala-berhala di tempat peribadahannya hancur mereka
menjadi berang. Mereka menuduh Nabi Ibrahim telah melakukannya karena
beliaulah yang gigih menentang penyembahan berhala itu.
Nabi Ibrahim di tangkap dan dihadapkan pada Raja Namrud.
Sang raja bertanya, "Hai Ibrahim! Kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu?"
Nabi Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab, "Bukan aku yang menghancurkannya
tetapi berhala yang paling besar itu. Tentulah dia tidak mau kamu
persekutukan dengan berhala-berhala yang lebih kecil, buktinya kampak
penghancur berhala itu masih bergantung dileherny."
Raja Namrud bukan main marahnya mendengar jawaban Nabi Ibrahim, dia merasa dipermainkan.
Raja Namrud berkata, "Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau katakan."
Nabi Ibrahim menjawab, "Nah, kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa itu?"
Mendengarkan perkataan Nabi Ibrahim itu sebagian orang-orang berbalik menjadi pengikutnya, sedangkan sebagian lainnya ragu-ragu.
Hukuman Bakar Bagi Nabi Ibrahim
Setelah terlihat pengaruh Nabi Ibrahim semakin besar di kalangan
pengikutnya, Raja Namrud merasa terdesak dan terjatuh harga dirinya.
Oleh karena itu, untuk menjaga wibawanya, Namrud memerintahkan para
pegawainya dan pengikut setianya untuk menangkap Ibrahim untuk dihukum
mati, yaitu dengan cara dibakar.
Tetapi Allah SWT. kembali memperlihatkan kekuasaan-Nya. Allah berfirman kepada api:
"Hai api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim." (Q.S. Al-Anbiya: 69)
Setelah api padam, keluarlah Ibrahim tanpa mengalami cedera sedikit pun.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya Nabi Ibrahim berusaha menyadarkan
ayahnya, agar tidak lagi menyembah berhala, dan tidak memperturutkan
jalan setan, agar terlepas dari siksaan Allah. Namun, ayah Ibrahim
menjawab:
"Berkata ayahnya, "Adakah engkau membenci tuhan-tuhanku hai Ibrahim?
Ingatlah, jika kau hentikan hinaan-hinaan terhadap tuhan-tuhan niscaya
aku akan menyiksamu! Dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama." (Q.S. Maryam: 46)
Sementara itu Raja Namrud ingkar saja kepada Allah, maka Allah menghukum
Raja Namrud beserta pengikut-pengikutnya dengan nyamuk yang sangat luar
biasa bnyaknya. Nyamuk-nyamuk itu menggigit tubuh Raja Namrud dan
pengikutnya memasuki lubang-lubang hidung, dan lain-lain. Raja Namrud
sendiri mati dengan cara siksaan yang demikian.
Nabi Ibrahim mempunyai istri dua orang, yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah.
Dari Siti Hajar beliau mempunyai anak yang bernama Ishak, sedangkan
Siti Sarah baru melahirkan anaknya setelah usianya lanjut.
Nabi Ibrahim Hijrah ke Negeri Syam
Setelah menyadari bahwa keadaannya kurang aman, Nabi Ibrahim pindah ke
Negeri Syam, meninggalkan Nabinya Babil, dengan istrinya yang bernama
Sarah disertai Luth yang kemudian menjadi nabi juga. Sejak dahulu Negeri
Syam menjadi negeri yang aman dan sejahtera.
Tidak lama kemudian Nabi Ibrahim pergi ke Negeri Mesir. Ketika Raja
Mesir mendengarkan tentang kecantikan Sarah, ia menyuruh Ibrahim untuk
menghadapnya.
Setelah menghadap Raja Mesir, Ia bertanya kepada Nabi Ibrahim, "Siapakah perempuan yang bersama denganmu?"
Ibrahim menjawab, "Saudaraku."
Nabi Ibrahim berdusta terhadap orang yang akan menganiayanya, atas izin
Allah. Dibolehkannya berdusta terhadap orang yang ingin menganiaya ini
disebutkan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 148 dan hadis yang
dikeluarkan oleh Imam Abu Daud dan Tirmidzi Ibnu Mundir, Ibnu Abi
Hattim, Ibnu Mirdawah, dari Abu Hurairah dari Rasulullah dan juga hadis
Bukhari Muslim.
Nabi Ibrahim tidak pernah berdusta, kecuali dalam tiga hal:
Ia mengatakan sakit sewaktu diajak ke tanah lapang.
Kepada Raja Namrud waktu ditanya yang menghancurkan patung-patung berhalanya.
Kepada Raja Mesir ia mengatakan bahwa Sarah adalah saudara. Kalau
tidak demikian, tentu istrinya akan dirampas oleh Raja Mesir, yaitu
Fir'aun.
Siti Sarah mendapatkan hadiah seorang perempuan hamba sahayat bernama
Hajar dari Raja Mesir karena jasanya yang telah menyembuhkan kembali
tangan Raja Mesir yang semula terkatub keduanya dan tidak dapat membuka.
Kemudian Hajar diberikan kepada Nabi Ibrahim untuk dijadikan istrinya.
Ketika Nabi Ibrahim kembali ke Syam, Siti Sarah telah berusia lanjut,
sedangkan beliau belum dikaruniai anak. Namun, tidak lama kemudian, Siti
Hajar melahirkan anak yang diberi nama Ismail. Demikian pula halnya
dengan Siti Sarah yang melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishaq.
Dari kedua orang inilah terlahir beberapa kaum. Dari keturunan Ishaq,
banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang besar ternama yang disebut
Bapak Kaum Bani Israil, sedangkan dari Nabi Ismail, banyak menjadi orang
mulia dan akhirnya menurunkan seorang rasul yang bernama Muhammad bin
Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim.
Nabi Ibrahim Mendapatkan Perintah untuk Pindah ke Mekah
Sudah menjadi kebiasaan bahwa orang itu lebih cinta kepada anak
kandungnya daripada anak tirinya. Demikian pula halnya dengan Siti Sarah
yang tidak begitu menyukai Ismail. Berkali-kali ia menyuruh Nabi
Ibrahim untuk memindahkan Ismail, tetapi permohonannya itu tidak juga
dituruti oleh Nabi Ibrahim.
Karena perintah Allah, Nabi Ibrahim pindah dengan membawa Siti Hajar dan
anaknya Ismail yang masih kecil dan masin menyusu. Setelah Nabi Ibrahim
mengumpulkan perbekalan, beliau mengajak Hajar dan Ismail untuk pindah
atas perintah Allah.
Berjalan ketiga orang-orang itu menuju tanah-tanah yang pada masa itu
masih kosong, dan masih berupa padang pasir yang berbatu-batu.
Kemudian Siti Hajar berkata dalam hatinya:
Padang Pasir yang sangat luas
Terik matahari yang sangat panas
Jika bukan Tuhan menyertaiku
Tak akan aku kuat menahan panas badanku
Berkata dengan bersih di dalam hati
Aku taat kepada perintah Ilahi
Hanya aku dan anakku mendiami
Padang pasir yang sunyi dan tandus ini
Penderitaanku ini pengorbanan
Menjadi contoh anak cucuku kemudian
Hajar dengan mendoa ya rabbi ya rahman
Sabarkanlah hati hamba-Mu ini dengan aman
Demikianlah doa Siti Hajar di dalam hatinya. Nabi Ibrahim pun sebelum pergi ke Syam juga berdoa diantaranya:
"Hai Tuhanku! Aku menempatkan keluargaku ini pada tempat yang tandus
kering dan tiada tanaman pada sisi rumah-Mu yang mulia ini. Hai Tuhanku!
Supaya mereka mendirikan salat, hendaklah Engkau jadikan hati manusia
condong kepada mereka, berikanlah rezeki kepada mereka dengan
buah-buahan untuk tanda bersyukur."
Kemudian kembalilah Nabi Ibrahim ke Syam meninggalkan Siti Hajar dan Ismail.
Keinginan Nabi Ibrahim untuk Mengetahui Bagaimana Tuhan Menghidupkan Orang Mati
Sejak kecil Nabi Ibrahim selalu ingin mengetahui perihal sesuatu yang
tidak dapat dimengerti. Beliau terus-menerus mempertanyakannya dan
mencari bukti yang nyata untuk memberikan faedah dan hikmah. Apalagi
terhadap suatu kejadian yang kurang berkenan (tak masuk akal), beliau
mencari alasan dan buktinya secara nyata, sehingga hatinya terasa puas.
Ketika Allah SWT. berfirman kepada Nabi Ibrahim, "Sesungguhnya semua
orang yang mati kelak nanti akan dihidupkan kembali dan akan dibalas
sesuai dengan amal perbuatannya waktu di dunia."
Nabi Ibrahim ingin membuktikan bagaimana cara Allah SWT. menghidupkan
kembali orang yang telah mati. Beliau meminta bukti kepada Allah SWT.
Dalam firman Allah SWT. dikatakan:
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah
berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah
meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu
cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian
panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Al-Baqarah: 260)
Setelah Nabi Ibrahim menerima bukti yang sebenar-benarnya bahwa Allah
SWT. dapat menghidupkan kembali orang yang telah mati, maka Nabi Ibrahim
merasa puas.
Nabi Ibrahim Mendirikan Baitul Maqdis
Nabi Ibrahim a.s. beserta istrinya (Siti Hajar) bertempat di Palestina,
sedangkan Siti Hajar (istri Ibrahim) dengan putranya (Ismail) bertempat
tinggal di Mekah. Karena itu, Nabi Ibrahim seringkali ke Mekah. Setelah
Ismail dewasa, ia diajak oleh ayahnya untuk mendirikan Baitullah
(ka'bah) atas perintah dari Allah SWT.
Ka'bah inilah yang hendaknya dijadikan kiblat semua kaum muslim di waktu
salat. Sebelumnya semua umat di dunia ini mempunyai sesembah yang
bermacam-macam, ada yang menyembah berhala (arca/patung), ada yang
menyembah matahari, dan lain-lain, maka setelah Nabi Ibrahim dan Ismail
mendirikan Ka'bah, maka semua pengikut agama Allah SWT. mempunyai kiblat
yang sama yaitu Ka'bah di Mekah.
Sesudah Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail membangun Ka'bah, keduaya berdoa
kepada Allah SWT. agar perbuatannya diterima oleh Allah SWT. Dalam Surat
Al-Baqarah ayat 172-129, Allah berfirman:
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar
Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah
daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang
tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat
yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara
dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya
Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka,
yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta
mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana." (Q.S. Al-Baqarah: 127-129)
Setelah itu Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT. agar
memanggil serta melaksanakan haji baik umat yang dekat maupun jauh dari
Ka'bah, agar mereka semua datang mengunjungi Ka'bah (berhaji). Dalam
surat Al-Haj ayat 27 dan 28 Allah SWT. berfirman:
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka
akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang
kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka
menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama
Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah
berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian
daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang
yang sengsara dan fakir." (Q.S. Al-Haj: 27-28)
Nabi Ibrahim a.s Berkhitan
Nabi Ibrahim a.s. melaksanakan pada usia 99 tahun sebagian riwayat lagi
mengatakan bahwa beliau dikhitan pada usia 80 tahun. Sedangkan Ismail di
khitan pada usia 13 tahun. Syariat khitan dilaksanakan sejak zaman Nabi
Ibrahim, yaitu ketika beliau sudah berusia lanjut.
Dalam kitab Injil Barnabas disebutkan sebagai berikut, "Adapun adanya
peraturan khitan disebabkan dulu Nabi Adam a.s. berdosa memakan buah
larangan Allah SWT. (buah khuldi) beliau bernazar, apabila dosanya
diampuni tuhan (Allah SWT.) beliau akan memotong sebagian dagingnya.
Setelah tobat Adam diterima dan diampuni dosanya, kemudian Malaikat
menunjukkan daging yang seharusnya dipotong, yaitu daging yang dipotong
untuk dikhitan." Sekarang khitan telah menjadi syari'at agama Islam.
Nabi Ibrahim a.s dan Malaikat
Nabi Ibrahim a.s termasuk salah satu nabi yang selalu menghormati dan
menghargai tamu. Pada suatu hari beliau mendapatkan tamu tiga malaikat
yang menyamar sebagai manusia. Kemudian istri beliau memasak makanan
untuk menghormati tamunya.
Ketika makanan dihidangkan kepada tamunya; mereka tidak mau menyentuh
makan itu sedikit pun. Nabi Ibrahim merasa takut kepada mereka, maka
mereka pun memberitahu kepada Nabi Ibrahim bahwa beliau itu adalah
malaikat (tidak makan dan tidak minum) yang diutus oleh Allah SWT.
Mereka mendatangi rumah Nabi Ibrahim untuk memberi tahu kepada beliau
bahwa mereka diutus Allah SWT. untuk menyiksa kaumnya Nabi Luth a.s.
yang tidak mau mengikuti ajaran Nabi Luth.
Nabi Ibrahim takut apabila Nabi Luth dan orang-orang yang beriman kepada
beliau juga mendapat siksaan, tetapi para malaikat itu menjawab, "Aku
sudah tahu di antara orang yang kfr dan orang yang iman."
Kemudian Nabi Ibrahim memohon agar kaumnya Nabi Luth tidak disiksa,
tetapi para malaikat itu menjawab, "Sesungguhnya kami telah mendapatkan
perintah dari Allah SWT. untuk menyiksa mereka yang kfr, sedangkan umat
Nabi Luth yang beriman akan diselamatkan oleh Allah SWT.
Pelajaran dan Hikmah yang Dapat Diambil dari Kisah Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. diutus Allah sebagai rasul-Nya ditengah masyarakat yang kufur musyrik kepada Tuhan.
Ayah Nabi Ibrahim bernama Azar, seorang pemahat patung berhala
sebagai sesembahnya, sedangkan Nabi Ibrahim sangat menentangnya
(membencinya) berhala itu.
Nabi Ibrahim a,s berani memusnahkan patung berhala yang menjadi
sesembah ayahnya dan kaumnya, sehingga beliau dijatuhkan hukuman mati,
yaitu dengan dibakar.
Nabi Ibrahim a.s. dibakar, namun ia tidak terluka sedikitpun ketika
ia keluar dari kobaran api yang menyala-nyala, sebab ia dilindungi Allah
SWT.
Nabi Ibrahim a.s. mendapatkan ujian yang sangat berat, yakni disuruh
menyembelih anak kandungnya (Ismail), maka perintah Tuhan dipatuhinya
dan karena itu Allah menggantikannya dengan seekor kambing sehingga
anaknya selamat.
Nabi Ibrahim a.s. mempunyai dua orang istri yang saleh dan anak
keturunannya pun menjadi anak yang saleh pula, bahkan menjadi rasul.
Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT. agar memperlihatkan kepadanya
bagaimana Allah menghidupkan kembali makhluk yang telah mati. Permohonan
itu bukanlah karena ia kurang percaya kepada Allah, melainkan untuk
menambah ketentraman hati dan keyakinannya.
Untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan kita terhadap Allah SWT.
janganlah segan-segan bertanya dan meminta bimbingan. Wlaupun beliau
seorang Nabi dan Rasul Allah, Nabi Ibrahim a.s tetap berusaha untuk
memperkokoh keimanan dan keyakinan karena kimanan yang kokoh akan
menambah ketentraman batin.
Nah demikian artikel tentang Kisah Nabi Ibrahim AS Lengkap semoga kisah ini bisa memberikan hikmah bagi pembaca nya.
Sejarah Singkat Nabi Muhammad Dari Lahir Hingga Wafat
Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW Terlengkap – tidak akan
selesai tertuang dalam jutaan bahkan miliaran untuk mengingat dan
menguraikan sejarahnya Nabiyullah Muhammad SAW dari awal hingga akhir
hayatnya. Tetapi untuk waktu kali ini, satujam hanya menguraikan sedikit
saja sejarah singkat nabi Muhammad SAW.
Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW
kisahmuslim.com
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan Rasul paling akhir yang diutus
ke dunia ini agar membawa manusia ke jalan yang terang benderang. Beliau
lahir dari rahim seorang ibu yang namanya adalah Siti Aminah dan
memiliki bapak yang namanya adalah Abdullah.
Kelahiran beliau tepat pada tahun gajah yaitu secara spesifiknya
adalah hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah.
Kemudian beliau wafat di kota Madinah disaat berusia 63 tahun tepatnya
tanggal 8 Juni 632 M.
Nabi Muhammad lahir dalam kondisi yatim, yang mana saat nabi Muhammad
SAW masih berada dalam rahim ibunya, ayahnya, Abdullah sudah meninggal
dunia. Nabi Muhammad sendiri merupakan anggota keluarga yang terhormat
karena termasuk anggota keluarga bangsawan Bani Quraisy.
Kelak nabi yang memiliki nama lengkap Muhammad bin AbdullÄh dan nabi
yang terlahir di tengah keluarga Bani Quraisy ini akan mensyiarkan
ajaran agama Islam.
Adapun nama Muhammad dikasih oleh kakek tersayangnya yang bernama
Abdul Muthalib. Muhammad memiliki arti yaitu orang yang terpuji.
Masa Kelahiran Nabi Muhammad
Sebelum kedatangan Nabi Muhammad, terdapat banyak hal yang terasa
sangat beda apabila daripada dengan sesudah kelahirannya dan terdapat
sinyal dan peristiwa yang terlihat amat luar biasa ketika masa itu.
Masa Jahiliyah
Zaman jahiliyah merupakan zaman kebodohan, sebelum kedatangan nabi.
Yang mana umat nabi saat itu sudah memiliki kebiasaan beribadah pada
patung-patung berhala. Mereka juga memiliki budaya main judi, maksiat,
mabuk-mabukan dan merendahkan derajat kaum wanita. Hidupnya bergonta
ganti tempat dan terbagi menjadi sejumlah suku yang dinamakan dengan “kabilah“.
Hidup benar benar bebas dan tidak terdapat semacam pedoman dan aturan
dalam bermasyarakat, jadinya kehidupan pada masa itu amat berantakan.
Peristiwa Tahun Gajah
via blogspot.com
Peristiwa “Tahun Gajah” adalah peristiwa yang mana adanya penyerangan
menuju kota Makkah yang dilakukan oleh para Pasukan Abrahah, ketika
waktu kelahiran Nabi Muhammad.
Tahun Gajah ini adalah tahun adanya peristiwa penyerbuan Ka’bah oleh
tentara atau pasukan Gubernur Habsyi atau raja Abrahah dari Yaman.
segerombolan pasukan Gajah yang dalam komandonya tersebut berencana
menghancurkan Ka’bah sebab akan membuat bangsa Quraisy menjadi semakin
terhormat dan di tiap tahunnya umat manusia beramai-ramai berkunjung ke
sana untuk melaksanakan ibadah haji.
Hal tersebutlah yang menyebabkan Abrahah hendak membelokkan umat
manusia supaya jangan lagi berkunjung ke Makkah. kemudian Abrahah
membangun gereja yang sangat besar di Shan’a yang dinamakan Al-Qulles.
Akan tetapi upayanya tersebut tidak sukses, karena tidak ada satu pun
yang hendak berkunjung ke gereja Al Qulles tersebut. Abrahah benar
benar marah dan pada akhirnya dia menggerakan seluruh tentara bergajah
buat merobohkan ka’bah.
Ketika sudah di dekat Makkah pasukan bergajah mengambil secara paksa
harta benda penduduk demikian pula 100 ekor Unta kepunyaan Abdul
Muthalib kakek nabi Muhamad. Saat ka’bah mau dirobohkan, Allah SWT
mengirim burung Ababil buat membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya.
Kerikil-kerkil tersebut kemudian dijatuhkan tepat terkena kepala tiap
tiap pasukan bergajah tersebut sampai tembus ke badan mereka dan tewas.
Kejadian tersebut ini diabadikan di dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5.
(QS 105 :1-5). Akhirnya Pasukan bergajah tersebut hancur lebur terkena
adzab dari Allah SWT. Pada waktu tersebut juga lahirlah seorang nabi
akhir zaman yakni Muhammad dari pasangan suami istri Abdullah dan Siti
Aminah. Peristiwa tersebut yang merupakan tanda tahun kelahiran Muhammad
dan pada akhirnya dinamakan Tahun Gajah.
Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
amuslima.com
Nabi Muhammad mulai dari bayinya sudah dikasih kehidupan sama seperti
manusia biasa, padahal beliau amat dimuliakan oleh Allah SWT, walaupun
semenjak di kandungan beliau sudah ditinggal oleh Ayahnya. Beliau lahir
dengan kondisi yatim, dan juga saat usia 6 tahun beliau sudah ditinggal
oleh ibunya.
Yang mana akhirnya beliau seutuhnya adalah seorang yatim piatu, jadi
beliau merasakan hal hal yang dialami oleh manusia biasanya. Kemudian
pada umur 8 tahun, beliau ditinggal lagi oleh kakeknya Abdul Muthalib.
Semua Kehidupan yang beliau jalankan bisa jadi contoh untuk semua umat
manusia.
Semenjak kecilnya beliau sudah mendapatkan ibu susuan diantaranya
adalah disusui oleh Tsuaibah kurang lebih 3 hari kemudian oleh Abdul
Muthalib ditunjuk Halimah As-Sa’diyah untuk menyusuinya dan diasuh
olehnya selama lebih dari 6 tahun.
Semenjak di umur 5 bulan beliau telah mampu berjalan serta di umurnya
yang 9 bulan sudah fasih untuk berbicara. Pada waktu kecilnya beliau
pula sudah menggembalakan domba.
Setelah kakeknya wafat, maka kepengasuhan diserahkan kepada paman beliau yaitu Abu Thalib.
Di umurnya yang menginjak ke 12 tahun, pamannya mengajaknya berdagang
ke tempat yang jauh yaitu negeri Syam. Abi Thalib sendiri merawat nabi
hingga kurang lebih selama 40 tahun.
Dibelahnya Dada Muhammad
Ketika usia nabi Muhammad 4 tahun, beliau ditelantangkan oleh
Malaikat Jibril, kemudian membelah dadanya dan mengambil hati dan
segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu malaikat Jibril
membersihkannya dan menempatkan lagi ke asalnya dan nabi Muhammad masih
dalam kondisi sehat bugar.
Dakwah Nabi Muhammad SAW
via blogspot.com
Rasulullah SAW mendapatkan wahyu agar berdakwah dan mensyiarkan
risalah agama Islam dan mengajak umat manusia agar beribadah dan kepada
menyembah Allah SWT. Untuk awal-awal beliau mensyiarkan dakwahnya
dengan cara sembunyi sembunyi.
Beberapa orang yang berhasil didakwahkan dan masuk agama Islam
pertama kali adalah Assabiqunal Awwwalun yakni keluarga dan para
sahabatnya,seperti istri beliau Siti Khadijah, sahabatnya Ali
bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah,
Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para sahabat
Rasul lainnya.
Kurang lebih 3 tahun lamanya Rasulullah SAW menjalankan dakwah dengan
sembunyi sembunyi mulai satu rumah menuju rumah yang lain. lalu
turunlah surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Yang artinya “Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15)”.
Karena datangnya ayat ini, akhirnya Rasulullah SAW mulai memberanikan
diri untuk dakwahnya dengan terang-terangan. Adapun reaksi orang-orang
Quraisy ketika itu amat marah dan menolak penyiaran islam yang dibawa
oleh nabi hingga sampai nyawa nabi Muhammad menjadi terancam.
Akan tetapi Nabi dan para sahabatnya semakin tabah dan tangguh dengan
tantangan dan hambatan yang dihadapi serta ketabahan dan sabar
meskipun ejekan, caci maki, olok-olokan dan menolak semua risalah
beliau.
Masa Kerasulan Nabi
liputan6.com
Ketika tahun tahun kerasulan Nabi Muhammad SAW di tahun yang ke 10 pada saat “Amul Huzni”
yakni tahun duka cita yang mana pamannya Abu Thalib dan istrinya Siti
Khadijah meninggal dunia dan kondisi umat Islam lagi sengsara.
Disaat-saat kesedihannya, beliau didatangi Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj
yakni melaksanakan perjalanan dari masjidil Aqsha menuju Masjidil Haram
Hingga ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT dan juga
mendapatkan kewajiban shalat lima waktu.
Serta di tahun 10 H nabi melaksanakan haji terakhir atau haji wada’.
Ketika wukufnya di Arafah, beliau melaksanakan khutbahnya yang isinya
tentang larangan perbuatan penumpahan darah kecuali dengan cara yang
haq, dilarangnya mengambil harta orang lain dengan cara yang tak baik,
larangan memakan harta riba, memperlakukan hamba sahaya dengan cara yang
baik, dan supaya umatnya senantiasa berpegangan teguh dengan Al Qur’an
serta Sunah Nabi SAW.
seusai berdakwah kurang lebih 23 tahun, akhirnya beliau wafat ketika berusia 63 tahun.
Demikianlah urain singkat mengenai Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW, semoga bermanfaat. Terimakasih.
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M
dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul
Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah
karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah
dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai
Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung
Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg
diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil.
Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Muhammad saw lahir
50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak. Ada pula pendapat
yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi
perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18
Rabi’ul Awal. Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal,
karena mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap
tanggal tersebut.
Adapun saat kelahiran Beliau itu menurut yang masyhur
menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan Allah.
Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga
berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan
berkembang di seluruh dunia.
Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah
sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib
(497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M)
bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik
bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar
bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli
sejarah sampai anak Syits dan Adam.
Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam
perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah di
Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan
dimakamkan di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.
Sejak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda
kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam rahim
ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu
surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan
bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu
berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa,
binatang-binatang di darat dan di laut ramai gembira
memperbincangkannya.
Menurut keterangan Aminah, ketika kandungannya genap 6
bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam seraya mengatakan
“Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorang pemimpin besar,
apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”
“Waktu itu aku sendirian dalam kamar sedangkan Abdul
Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran Muhammad, kudengar
suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor
burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku.
Aku berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna
putih, lantas aku meminumnya. Serentak dengan itu kulihat cahaya
memancar sampai ke lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon
kurma, seolah-olah putri dari Abdul Manaf, mereka langsung memegangku.
Dalam keadaan gugup dan tercengang, aku bertanya tentang perihal mereka.
Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah istri Fir’aun yang beriman,
Maryam anak Imran dan bidadari dari surga.
Kemudian beberapa laki-laki tegak berdiri di angkasa
memegang beberapa cerek dari perak dan beberapa ekor burung yang
paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut
memenuhi kamarku.
Allah membukakan pemandanganku, maka kulihat belahan
bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di timur, 1 di
barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan
Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad
sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah
itu kudengar suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari
timur ke barat dan masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk
mengenalnya.” Kemudian suara gaib itupun hilang. Pada malam kelahiran
Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam
(Syiria) sebagai isyarat pada suatu waktu kelak Nabi Muhammad saw akan
berkunjung ke sana.
Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya
yaitu keluar dari kemaluan ibunya, tapi perut ibunya membelah lalu
keluarlah cahaya dari dalam perut ibunya yang begitu terang lalu
terlihat Nabi saw dalam keadaan bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi
Muhammad saw lahir dengan meletakkan dua tangannya di lantai,
mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai pertanda ketinggian
martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan bersih, sudah
berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata dengan
kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh
Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan
sekaligus menamakannya dengan “Muhammad”.
Serentak dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, singgasana
Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di Persia yang sejak
1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayat lainnnya juga,
ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalu
bersujud karena kelahiran Nabi saw
Pertumbuhan badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat
berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan telah cukup kuat dan
berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya, kemudian
disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang
dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah
selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu
Salamah dan sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.
Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib
As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh putrinya yang bernama
Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan
kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk
selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapat berkah,
ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya
lapang.
Sebelum berusia 3 tahun dadanya dibedah oleh Malaikat
Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia di
Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama
Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh
oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh
pamannya, Abu Thalib.
Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih Sayyidina Muhammad
Di dalam suatu majelis pengajaran, tiba-tiba Rasulullah SAW bersabda,
“Besok pagi akan ada seorang ahli surga yang bersembahyang bersama
kamu!!”
Abu Hurairah, yang meriwayatkan hadits ini, berkata dalam hati,”Aku berharap, akulah yang ditunjuk oleh beliau….!”
Waktu subuhesok harinya, Abu Hurairah shalat di belakang beliau. Ia
tetap tinggal di tempatnya ketika beberapa orang pamit untuk pulang.
Tiba-tiba ada seorang hamba/budak hitam berpakaian compang-camping
datang mendekat dan menjabat tangan Rasulullah SAW, ia berkata, “Ya
Nabiyallah, doakanlah aku semoga aku mati syahid!!”
Rasulullah SAW memenuhi permintaan orang tersebut. Sementara beliau
berdoa, tercium bau kesturi dari tubuhnya yang kelihatan kumuh dan
kotor.Setelah orang itu berlalu, Abu Hurairah bertanya, “Apakah orang
tersebut, Ya Rasulullah?”
“Benar,” Kata Nabi SAW, “Ia hamba sahaya dari Bani Fulan…”
“Mengapa tidak engkau beli dan engkau merdekakan, Ya Rasulullah!!” Kata Abu Hurairah.
“Bagaimana aku akan berbuat seperti itu, kalau karena keadaannya tersebut, Allah akan menjadikannya seorang raja di surga.”
Beberapa saat kemudian, beliau bersabda lagi, “Wahai Abu Hurairah,
sesungguhnya di surga itu ada raja dan orang-orang terkemuka, dan dia
ini salah satu raja dan orang terkemuka tersebut. Ya Abu Hurairah,
sesungguhnya Allah amat kasih kepada orang yang suci hati, yang samar,
yang bersih, yang terurai rambutnya, yang kempis perutnya kecuali dari
hasil yang halal. Mereka ini, bila masuk menghadap penguasa tidak akan
diizinkan, bila meminang wanita bangsawan tidak akan diterima, bila
tidak ada ia tidak dicari, bila hadir tidak dihiraukan, bila sakit tidak
dijenguk, bahkan bila mati tidak dihadiri jenazahnya.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada kami salah seorang dari mereka (selain budak hitam tadi)!”
“Uwais al Qarany,” Kata Nabi SAW, “Seseorang berkulit coklat, lebar
kedua bahunya, sedang tingginya dan selalu menundukkan kepalanya sambil
membaca al Qur’an. Tidak terkenal di bumi, tetapi sangat terkenal di
langit. Jika ia bersungguh-sungguh meminta kepada Allah, pasti
dikabulkan. Di bawah bahu kirinya ada bekas belang sedikit…Wahai Umar
dan Ali, jika kamu bertemu dengannya, mintalah agar ia membacakan
istighfar untukmu…!”
Dalam riwayat lainnya, beliau berpesan kepada Umar dan Ali, agar Uwais membacakan istrighfar untuk umat beliau.
Terdapat 7 buah air terjun atau curug
yang bisa Anda kunjungi di kawasan ini
Curug Cilember
Kumpulan.info - Cilember adalah sebuah desa yang terdapat di Cisarua, Puncak, Jawa Barat. Salah satu tujuan wisata yang terkenal di daerah ini adalah Wana Wisata Curug Cilember. Curug adalah bahasa Sunda dari air terjun. Di Curug Cilember,
Anda akan menghadapi tantangan untuk bisa mengunjungi tujuh buah air
terjun yang ada di kawasan ini dengan medan yang semakin sulit. Di mulai
dari air terjun ke tujuh yang mudah dicapai, hingga curug ke satu yang
terletak di paling atas. Dengan hanya menempuh waktu kurang lebih 1,5 - 2
jam dari kota Jakarta, Curug Cilember dapat menjadi pilihan wisata bagi
Anda yang ingin berekreasi bersama keluarga di akhir pekan.
Curug Cilember
Dari
gerbang tol Ciawi, Anda terus menuju arah Puncak. Di daerah Cisarua,
Anda dapat berbelok ke kiri untuk menuju Curug Cilember dan juga Taman
Matahari. Setelah melewati Taman Matahari, Anda akan melewati vila dan
rumah penduduk sepanjang jalan. Setelah itu Anda dapat tiba di gerbang
Curug Cilember. Jalan untuk menuju tempat ini sudah beraspal, tetapi
juga berliku dan sempit, sehingga bila ada 2 mobil, Anda harus
berhati-hati.
Untuk dapat masuk ke tempat wisata ini, Anda
diharuskan membeli tiket masuk dengan harga Rp 6.000,- . Bila membawa
kendaraan, tiket tambahan yang harus dibeli adalah Rp 8.000,- untuk
mobil atau Rp 4.000,- untuk motor.
Dengan ketinggian 800 meter
di atas permukaan laut, suasana hijau dan sejuk langsung menyambut Anda
di tempat wisata ini. Tidak perlu kuatir, karena pihak pengelola sudah
menyediakan petunjuk jalan yang akan membantu Anda. Tempat favorit
banyak pengunjung adalah mengunjungi air terjun atau curug walaupun ada
fasilitas lain yang disediakan pengelola. Ada banyak pedagang saat akan
menuju curug ke tujuh, mulai dari penjual jagung bakar, mie instant
rebus, sate kelinci atau pedagang souvenir. Bagi Anda yang merasa lapar,
Anda dapat singgah ke tempat ini.
Taman Konservasi Kupu-Kupu
Selanjutnya,
Anda akan melihat Taman Konservasi Kupu-Kupu, sebuah bangunan berbentuk
kubah jaring raksasa. Bila ingin masuk ke tempat ini, tiket dijual
dengan harga Rp 5.000,-. Di sini merupakan tempat kupu-kupu
dikembangbiakan. Ada petugas yang akan menjelaskan proses metamorfosis
kupu-kupu, memperlihatkan telur, ulat maupun kepompong yang ada di taman
konservasi ini. Petugas dengan ramah juga menerangkan jenis kupu-kupu
dari ulat yang ada serta menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan
pengunjung. Tempat yang cocok untuk menambah pengetahuan anak Anda yang
masih kecil. Anda dapat melihat sendiri kupu-kupu yang berterbangan atau
yang hinggap di bunga atau daun dari tanaman yang ada. Hanya saja pada
musim tertentu, kupu-kupu di sini tidak terlalu banyak. Penangkaran ini
dibuat menyerupai taman dengan bunga-bungan dan tanaman lainnya yang
semakin mempercantik tempat ini.
Fasilitas di Curug Cilember
Perjalanan dapat dilanjutkan dengan melewati Jembatan Cinta, jembatan gantung yang akan bergoyang saat dilewati. Kemudian, Anda dapat mencoba Flying Fox
di antara tanaman pinus yang ada disini. Ada juga pondok-pondok kayu
yang disewakan untuk tempat bermalam. Harga sewa pondok ini
berbeda-beda, tergantung jenisnya. Sewa termahal adalah pondok Meranti
(3 kamar tidur, dapur, tungku pemanas, water heater) harganya Rp
700.000,- untuk weekday dan Rp 900.000,- untuk weekend.
Untuk pondok Merkusi dengan fasilitas sama seperti pondok Meranti
tetapi hanya terdiri dari 2 kamar tidur, harganya Rp 600.000,- untuk weekday dan Rp 800.000,- untuk weekend.
Sedangkan untuk tipe lainnya ada Rasamala (2 kamar tidur, water heater)
dan Damar (2 kamar tidur, dapur) harga sewanya Rp 600.000,- untuk weekday dan Rp 700.000,- untuk weekend. Anda dapat memilih sendiri fasilitas pondok mana yang cocok untuk Anda.
Bila ingin mencoba suasana yang berbeda, cobalah untuk menikmati acara camping atau berkemah di ruangan terbuka. Pengelola menyediakan sewa tenda seharga Rp 75.000,-, sleeping bag
seharga Rp 15.000,- atau perlengkapan lainnya untuk berkemah seperti
lampu, genset, matras, atau api unggun. Ada beberapa tempat yang menjadi
lokasi perkemahan (camping ground). Tempat MCK dan keamanannya terjamin, karena adanya petugas yang terus berjaga di tempat ini.
Curug 7 Cilember
Tidak
jauh dari pondok penginapan, tibalah Anda di curug atau air terjun ke
tujuh. Curug ini yang paling ramai karena terletak paling bawah sehingga
mudah diakses. Letaknya hanya beberapa ratus meter dari pintu gerbang.
Curug ke tujuh terbagi dua dan dan Anda dapat melihatnya dari jauh
karena ketinggian curug ini. Banyak pengunjung yang menikmati kesegaran
air terjun ini. Mereka mendekati curug ini untuk mandi di bawah curahan
air terjun, berenang di kolam alami hasil penampungan air terjun, atau
sekadar berfoto-foto dengan pemandangan air terjun. Di sini juga
disediakan tempat MCK dan tempat ganti pakaian setelah Anda berbasah
ria.
Di curug ini juga kerap kali dijadikan tempat foto prewedding
untuk para calon pengantin. Rasa lelah akan terasa hilang saat
merasakan percikan air di wajah atau saat mencoba merasakan dinginnya
air terjun. Ditambah lagi dengan suasana asri dan indahnya pemandangan
curug ketujuh ini.
Curug 5 Cilember
Setelah
puas menikmati curug ketujuh, perjalanan dapat dilanjutkan menuju curug
ke lima. Curug ini lebih besar dibandingkan dengan curug ke tujuh
walaupun tidak setinggi curug ke tujuh. Anda dapat menghilangkan lelah
Anda dengan bermain-main di curug ini.
Untuk mencapai curug ke
lima, medannya lebih sulit, karena hanya berupa jalan setapak yang
terdiri dari batu-batuan dan tanah. Jika hujan, maka jalan ini cukup
licin sehingga harus lebih berhati-hati. Jalan setapak ini juga
berliku-liku. Untuk mencapai curug ke lima, Anda membutuhkan waktu
kira-kira 15 menit berjalan kaki.
Curug
ke lima, lebih indah dan bersih, karena lebih sulit dijangkau dari
curug ke tujuh. Namun di sini juga disediakan fasilitas MCK dan ruang
ganti pakaian. Ada juga warung yang menyediakan makanan dan jagung bakar
yang bisa dinikmati. Di area sekitar curug ke lima juga terdapat camping ground untuk menikmati keindahan hutan alami sambil menikmati kesejukkan alam di dekat air terjun.
Dari Curug Tujuh Hingga Curug Satu Cilember
Curug
paling bawah yang terdekat dengan pintu masuk adalah curug ke tujuh.
Lokasinya mudah diakses dengan mudah oleh para pengunjung Wana Wisata
Curug Cilember. Setelah itu, biasanya beberapa orang yang masih belum
puas akan melanjutkan mendaki melewati jalan setapak yang licin dan
berbatu menuju curug ke lima. Sebagian besar pengunjung sudah merasa
senang jika mencapai curug ke lima ini. Curug ke enam sendiri memang
tidak bisa dikunjungi karena belum ada jalan setapak menuju curug ke
enam. Sehingga biasanya pengunjung langsung menuju curug ke lima setelah
mengunjungi curug ke tujuh.
Namun jika Anda berjiwa petualang,
Anda bisa mencoba untuk mencapai curug ke empat dengan medan yang
semakin sulit dan terjal. Dari curug ke empat, tidak jauh dari sana Anda
juga dapat mencapai curug ke tiga. Baik curug ke empat dan curug ke
tiga, masih jauh lebih alami karena jarang dikunjungi mengingat medan
perjalanan kaki yang cukup sulit.
Jika Anda masih menyukai
tantangan lagi, Anda dapat mengunjungi curug ke dua yang perjalanannya
cukup jauh dari curug ke tiga. Di sini Anda harus berhati-hati karena
banyak lintah yang ada di dedaunan. Lalu Anda dapat mencapai curug ke
satu yang terletak paling atas yang merupakan curug tertinggi di Wana
Wisata Curug Cilember. Curug ke satu sangat alami karena memang paling
sulit dikunjungi. Namun, pengelola selalu menyarankan ditemani pemandu
yang sudah tahu medan perjalanan ke curug satu, bila ingin mencapainya.
Waktu tempuh dengan berjalan kaki ke curug satu memakan waktu sekitar 2
hingga 3 jam perjalanan kaki.
Bila Anda sudah tidak mampu
melanjutkan perjalanan, menikmati keindahan curug ke tujuh dan curug ke
lima sudah cukup untuk menghilangkan kepenatan. Untuk yang hobi
berpetualang, Curug Cilember menyediakan fasilitas jugle tracking dan
outbound. Dengan keindahan panoramanya, suasana asri dan kesejukkan air
terjun, serta fasilitas lainnya menjadikan Wana Wisata Curug Cilember
ini cocok menjadi tempat wisata untuk Anda dan keluarga. Pulang dari Curug Cilember, Anda akan menikmati kesegaran bagi tubuh dan pikiran Anda sambil menikmati jajanan di pintu keluar Wana Wisata Curug Cilember seperti sate kelinci dan jagung bakar.
Curug Cilember
Wana Wisata Curug 7 Cilember Jl. Cisarua Puncak Km 10 Desa Cilember Kecamatan Cisarua Puncak, Jawa Barat Telp: (0251) 258 890
Cerita Perjalanan Mendaki Gunung Semeru Yang Membekas di Hati
Cerita perjalanan waktu mendaki Gunung Semeru ini sudah beberapa
tahun silam. Saya ga sampai ke Puncak Mahameru walau tinggal beberapa
ratus langkah lagi (mungkin). “You’re closer than you think” kalau kata
pembaca yang komentar dibawah. Meski begitu, kenangan tiap jengkal
perjalanannya saya ingat dan begitu membekas di hati saya hingga saat
ini. Makanya mau di share lagi.
Selamat membaca, gaes!
***
Saya kembali lagi ke Kota Malang. Tujuan saya kali ini mendatangi Kota Malang adalah untuk mendaki Gunung Semeru.
Menurut saya, kota apel ini seolah menjadi gerbang masuk ke beberapa
lokasi menarik yang harus dikunjungi. Terakhir kali dari kota itu, saya
punya pengalaman seru saat perjalanan ke Bromo dan berjanji untuk
kembali. Meski hanya menumpang lewat saja, lama-lama saya jatuh cinta
juga dengan kota ini.
Dengan jadwal yang sama pada waktu itu, Kereta Api Matarmaja yang
saya tumpangi tiba pagi hari di stasiun Kota Baru, Malang. Sehabis
beberes, mandi dan sarapan pagi. Rombongan kami yang berjumlah 15 orang
menyewa angkot dari depan stasiun menuju tempat penyewaan mobil hardtop di daerah pasar Tumpang yang telah kami pesan sebelumnya. Bersiap menuju Pos 1 Ranupani
Ya, dalam beberapa hari kedepan, saya dan teman-teman di komunitas
Backpacker Indonesia akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru yang
merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Tinggi Gunung Semeru yang
mencapai 3676 mdpl, sudah cukup membuat jantung saya berdegub kencang
saat membayangkan tingginya.
Ini adalah kali pertama saya mendaki gunung. Perasaan saya
berkecamuk. Dalam hati terus bertanya, apakah saya mampu mendaki hingga
ke Puncak Mahameru? Bahkan seorang senior yang saya ajak ngobrol di Ranu Kumbolo sempat berkata sinis kepada saya:
“Sekalinya mendaki gunung langsung yang tertinggi di Pulau Jawa hahaha…”.
Menurut kamu, saya bakal sampe ke Puncak Mahameru ga? Baca terus kebawah, ya!
Menuju Pos 1 Ranupani Gunung Semeru
Lama perjalanan dari pasar tumpang menuju pos pertama Ranupani
sekitar 2 jam lebih dengan rute menanjak. Memasuki gerbang pertama, kita
akan disuguhi pemandangan jurang nan indah sebelah kanan, dan Bromo
disisi kiri. Kami sempat berhenti untuk istirahat sebentar dan melihat
pemandangan disini. Bromo dalam perjalanan ke Pos Ranupani
Perjalanan kami lanjutkan lagi dengan jalan yang terus menanjak.
Disisi kiri dan kanan tak jarang saya melihat ladang-ladang penduduk
lokal di lereng bukit yang seolah tertata sedemikian rupa sehingga
terlihat cantik. Seperti lukisan saja.
Awal bulan Mei 2013 waktu itu, banyak sekali kendaraan baik motor, jeep maupun truk yang mengantar para pendaki ramai lalu lalang, silih berganti. Saya baru ingat, ternyata waktu itu sedang long weekend Kenaikan Isa Almasih. Pantas saja.
Sekitar pukul 12 siang rombongan kami tiba di Pos Ranupani, pos
pertama dalam rangkaian pendakian Gunung Semeru. Udara dingin mulai
begitu terasa, kabut tipis menutup beberapa bagian. Pos Ranupani berada
diketinggian 2100 mdpl.
Di pos ini, setiap pendaki, harus mendaftar dulu dan melengkapi
dokumen-dokumen persetujuan, fotokopi identitas, check list peralatan
rombongan.
Saking ramenya antrian, dokumen-dokumen baru selesai di proses hingga jam 3 sore. Suasana pos Ranupani sudah ramai pendaki
Pendakian Gunung Semeru dimulai
Setengah empat sore, kami briefing dan berdoa dulu agar
semuanya berjalan dengan lancar. Perlu diingat bagi pemula, jika sudah
merasa lelah agar tidak ragu untuk mengatakannya. “Satu saja lelah, semua harus istirahat”. begitu ujar salah seorang teman
Selamat datang para pendaki Gunung Semeru. Siap-siap mendaki Gunung Semeru
Estimasi pendakian dari Pos Ranupani menuju pos Ranu Kumbolo sekitar
5-6 jam. Kami sendiri tidak menargetkan untuk mencapainya. Jalan santai
semampu kita, apalagi kebanyakan adalah pendaki pemula. Termasuk saya.
Tanjakan pertama kami dapati adalah setelah gapura ‘Selamat Datang’.
Curamnya kemiringan sudah cukup membuat kami (para pemula) mulai ngos-ngosan kelelahan. “BREEEEEAK…BREEEEAKK…!! Kita istirahat dulu sebentar”, teriak seorang teman saya.
Bulir-bulir keringat sebesar jagung pun sudah membasahi baju saya.
Tiba-tiba saya terbayang harus melalui medan seperti itu untuk 5 jam
kedepan. “Haduuuh mak”, batin saya. Tapi pendakian harus tetaplah berlanjut.
Dalam dua jam perjalanan kami tetap ‘konsisten’ untuk selalu break, sedikit-sedikit istirahat, jalan sebentar istirahat lagi hehe.
Pinggul dan pundak sudah nyut-nyutan menahan beban carrier.
Tapi setelah itu sudah semakin terbiasa, nafas sudah semakin teratur
dan jarak yang ditempuh pun sudah cukup jauh sebelum istirahat (lagi).
Seandainya saya mengikuti saran teman saya waktu itu agar rajin
berolahraga beberapa minggu sebelumnya, setidaknya jogging tiap pagi.
Penyesalan memang selalu datang terlambat, ya, kalau diawal pendaftaran
namanya.
Malam menjelang sementara perjalanan kami masih jauh. Kami harus
hati-hati dan waspada jika ada lubang, jalur yang menyempit, akar pohon,
dan lainnya dapat membahayakan. Ketika sudah merasa capek, saya
menyemangati diri sendiri ‘bisa..bisa..bisa..’ selangkah demi selangkah.
Hanya fokus ke langkah sendiri dan tidak mau melihat cahaya lampu di
seberang gunung sana yang cukup menggoda.
Pukul 9:30 malam, sudah 5 jam berjalan akhirnya kami tiba di Ranu Kumbolo (2400 mdpl).
Di Ranu Kumbolo sudah banyak sekali tenda berdiri, dan ternyata lebih
banyak lagi dekat tanjakan cinta disisi satunya lagi. Hawa dingin
langsung terasa menusuk hingga ke tulang. Beberapa teman segera
mendirikan tenda. Saya tidak ikut membantu khawatir malah jadi perusuh
karena tidak tahu apa-apa tentang tenda, apalagi saya sudah mengigil
kedinginan seperti hampir kena hypotermia.
Saya buru-buru nimbrung dekat api unggun tetangga sebelah untuk mencari kehangatan. Tempat senior yang tadi berkata sinis.
Ahh.. akhirnya bisa istirahat juga. Niat mau foto keindahan langit
malam Ranu Kumbolo dengan bintang-bintangnya pun urung saya lakukan.
Dasar kabut, selalu datang diwaktu yang tidak tepat.
Suasana Pagi di Ranu Kumbolo
Suasana pagi di Ranu Kumbolo benar-benar memikat hati saya waktu itu.
Langit biru, kabut dan danau Ranu Kumbolo menjadi satu perpaduan yang
pas sambil meneguk secangkir kopi hangat. Perjalanan beberapa jam dari
Ranupani ditambah dengan penantian malam sangat sepadan buat saya yang
baru pertama kali ke Gunung Semeru.
Satu keindahan Gunung Semeru di danau Ranu Kumbolo ini seolah
menambah beberapa bar energi saya. Perjalanan kedepan masih panjang. Kabut yang menyelimuti Ranu KumboloSuasana pagi di Danau Ranu KumboloDanau Ranu Kumbolo
Jam sembilan pagi, perjalanan kami kami lanjutkan menuju Kalimati.
Eits, namun sebelum itu, kita harus lewat ‘tanjakan cinta’ dulu.
Bukit kecil dengan tingkat kemiringan yang cukup curam. Benar-benar
perjuangan memang, sesulit memperjuangkan cinta beda agama *eaaaa skip.
Setelahnya, hamparan lavender sudah ada didepan mata. Sungguh
pemandangan yang memanjakan mata. Dalam perjalanan sekitar 5 jam lagi
menuju Kalimati, sesekali kami melihat Gunung Semeru. Pemandangan Gunung Semeru
Intensitas debu vulkanik Gunung Semeru semakin terasa saat kami tiba
di Kalimati yang berada di ketinggian 2700 mdpl. Setelah mendirikan
tenda, kami harus segera beristirahat untuk memulihkan tenaga.
Menuju Puncak Mahameru
Malam yang ditunggu pun tiba, setelah briefing singkat, berdoa
dan saling mendoakan, sekitar jam 11 malam kami memulai jalan menuju
Arcopodo diketinggian 2900 mdpl. Jangan harap lagi ada trek landai
apalagi menurun, semuanya menanjak. Jalur pendakian Mahameru saat itu
rame sekali seperti lagi mengantri sembako.
Selangkah demi selangkah. Meski selangkah saja sudah berat sekali.
Ternyata kami melakukan kesalahan sangat fatal.
Kami tak membawa persediaan air minum yang cukup. Hanya 2 botol air
minum untuk 15 orang? Saya sendiri bawa 1 botol minum yang kecil dan itu
sudah habis saat baru mulai menanjak puncak Mahameru.
Naik sepuluh langkah, istirahat. Naik beberapa langkah, istirahat.
Begitu seterusnya. Teman-teman yang lain pun beberapa sudah tidak
kelihatan, ada yang masih ketinggalan dibawah. Tentu saya tak kesepian
karena pendakian begitu ramai. Ramainya pendakian Mahameru
Persedian air minum sudah habis. Disetiap langkah, berdua dengan
teman saya mengincar belas kasihan dari para pendaki yang lagi istirahat
sambil minum air. “Mas, bisa bagi air minumnya?”, tanya saya kepada salah seorang pendaki yang lewat. “Maaf mas, tinggal sedikit juga”, sahutnya dengan wajah yang kehausan juga. Saya jadi tidak enak.
Ada yang memberi ada juga yang ‘meminta maaf’. Saat itu saya berharap ada asongan yang lewat ‘aqua…aqua…aqua… yang haus’.
Hingga berada diketinggian sekian mdpl, ada seorang ‘mas-mas’
berperawakan lebih tua yang sengaja saya ‘incar’. Persis berada beberapa
langkah didepan saya dan yang paling penting, dipinggangnya ada BOTOL
AQUA 1.5 LITER, dan botolnya FUUUULL kawan-kawan hahaha. “Aku harus mendapatkannya”, batinku dengan semangat.
Tapi, dia belum berhenti juga. Masa saya harus memanggilnya supaya
berhenti menunggu saya? Hingga akhirnya dia beristirahat dan saya pun
hanya berjarak beberapa langkah. YES!!
Saat mas-mas itu duduk istirahat, saya merasa aneh koq dia tidak minum? Hebat juga dia bisa bertahan begitu. “Mas, bisa bagi air minumnyakah?”, pintaku dengan memelas mata berkaca-kaca mirip kucing Garfield saat tiba ditempatnya. “Bisa sih mas, tapi botolnya terikat di pinggang saya, saya juga susah minumnya ini”, katanya lagi. Oalah… pantesan masih penuh saja dari tadi.
Bak pahlawan, saya memberi botol minuman yang sudah kosong. “Pakai ini saja, mas!”, sambil memberikan botol minuman kosong.
Gayung bersambut, botol saya diisi penuh. Waaaa..girangnya seperti dapat pacar baru #eh. “Nih, mas minum saja duluan!”, kata saya menawarinya terlebih dahulu. Kami sudah seperti pasangan homo saja.
Ternyata, ‘kelakuan’ saya ini sudah diperhatikan oleh seorang teman saya. ‘Bob, ada minum? Bagi dong’. Yaelah, men.
Pendakian terus berlanjut, capek sudah tidak tahu lagi batasnya
dimana. Masih di pertengahan Mahameru, kami disuguhi pemandangan
spektakuler dari terbitnya matahari dan ternyata sudah pagi. Disana pula
pertama kali saya melihat samudera awan yang luar biasa indahnya.
Memang benar kata orang, untuk melihat keindahan luar biasa itu, butuh perjuangan yang luar biasa juga. Istirahat sebentar sambil melihat matahari terbit.Cantiknya lautan awan saat fajar menyingsingPemandangan samudera awan di Puncak Mahameru. Eh, belum puncak deng…virustraveling di Puncak Mahameru. Eh, belum sampe deeeng.
Saya Menyerah di Puncak Mahameru
Ya, ending cerita saya ga enak banget.
Saya menyerah sebelum tiba di Puncak Mahameru.
Jam 9 pagi, sudah berjalan selama 10 jam dan belum tiba juga di
puncak. Air minum habis dan kepala saya tiba-tiba merasa pusing. Saya
merasa sudah sangat kelelahan.
Saya tergeletak di dekat puncak Mahameru. Teman-teman saya
menyemangati untuk terus melanjutkan. Tapi saat itu saya sudah menyerah.
Saya hanya menitipkan kamera saya kepada Jacky, sahabat saya untuk
mengabadikan gambar di puncak sana. Jacky yang membawa kamera saya ke Puncak Mahameru.Pemandangan yang dinanti di Puncak Mahameru
Saat itu saya merasa bahwa itulah batas saya. Saya beristirahat
sejenak menghilangkan pusing dan memikirkan jalan turun kebawah. Karena
jalan turun ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Salah-salah, saya
bisa masuk jalur ’75’ yang terkenal keramat merenggut nyawa pendaki.
Saat turun, saya salah menginjakkan kaki dengan tepat sehingga
menyebabkan persendian saya cedera, nyeri yang saya bawa hingga pulang
ke Jakarta. Teman seperjalanan yang menyenangkan
Meski begitu, pengalaman mendaki Gunung Semeru ini
menjadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup saya. Bertemu dengan
sahabat-sahabat yang baik hati. Pengalaman yang begitu berbekas dihati.
BTW, selalu ada jalan untuk kembali, bukan?