sejarah masuknya Islam ke indonesia

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Islam. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pemerintah pada tahun 2010, jumlah umat Islam di Indonesia yaitu lebih dari 200 juta orang. Tentu kita sebagai orang Indonesia yang beragama Islam harus tau mengenai sejarah masuknya agama Islam di Indonesia. Oleh sebab itu, penulis pada kesempatan kali ini akan mengulas mengenai Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia.

Sejarah Singkat Nabi Muhammad Dari Lahir Hingga Wafat

Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW Terlengkap – tidak akan selesai tertuang dalam jutaan bahkan miliaran untuk mengingat dan menguraikan sejarahnya Nabiyullah Muhammad SAW dari awal hingga akhir hayatnya. Tetapi untuk waktu kali ini, satujam hanya menguraikan sedikit saja sejarah singkat nabi Muhammad SAW.

Abu Bakar

Abu Bakar termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar menjadi khalifahIslam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.

Umar bin Khattab

Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 – November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad S.A.W yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin). Ia memiliki panggilan (kuniyyah) Abu Hafshoh.

Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah.

Senin, 16 April 2018

Cerita Nabi Ismail Disembelih Kisah Lengkap dengan Siti Hajar

Cerita Nabi Ibrahim

Cerita islami yang mengulas mengenai cerita nabi Ismail, Cerita ini dimulai Ketika Nabi ibrahim as yang telah berhijrah meninggalkan mesir, ia bersama dengan istrinya yang bernama sarah, dan dayangnya yang bernama Hajar ke palestina. Ia juga membawa pindah semua binatang ternaknya, dan seluruh harta miliknya yang diperoleh dari hasil usaha perdagangan di mesir.
cerita nabi ismail
 Al-Bukhari meriwayatkan dari ibunu Abbas ra berkata : Pertama-tama yang menggunakan stegi (setagen) adalah hajar ibu Nabi Ismail yang bertujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari siti sarah yang telah lama menikah dengan Nabi ibrahim as tetapi belum juga mengandung, tetapu walau bagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail as. Tentunya sewajarnya seorang istri, siti sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagi seorang dayang diberikan kepada Nabi Ibrahim as. Mulai saat itu siti sarah merasa bahwa suaminya lebih sering dekat kpada siti hajar, karena ia senang dengan hadirnya Ismail. Tentu saja ini menjadi penyebab keretakan rumah tangga mereka Nabi ibrahim as, Siti sarah hatinya tidak kuat melihat suaminya lebih dekat kepada siti hajar, sehingga ia meminta Nabi ibrahim agar siti hajar dijauhkan dan berpindah tempat.
 Kemudian Allah yang maha esa menurunkan wahyu kepada Ibrahim supaya keinginan istrinya tersebut dipenuhinya. Lalu berangkatlah Nabi Ismail as bersama siti hajar dan anaknya yang masih kecil sekali, yaitu Ismail pergi ke tempat yang belum diketahui tujuannya, dan juga mau dititipkan kemana anak dan istrinya tersebut.
Nabi ibrahim bersama anak dan istrinya pergi dengan menaiki unta ke tempat yang belum jelas tujuannya, ia hanya berserah diri kepada Allah, Tuhan yang ia yakini akan menuntunnya kemana rah langkahnya. Unta yang ditunggangi tiga hamba Allah itu terus berjalan sampai kahirnya keluar dari kota, memasuki lautan pasir dan pdang yang terbuka. Terik matahari begitu pedih menyengat tubuh dihasi dengan angina yang kencang dengan debu-debu pasir yang bertebaran.

 Cerita Nabi Ismail dan Siti Hajar

Akhirnya Nabi Irabhim bersama Ismail dan ibunya tiba di suatu tempat setelah berminggu-minggu dalam dalam perjalanan jauh. Ia tiba dikota suci yang disebut Makkah, yang nantinya ka’bah akan didirikan di kota itu, yang akan menjadi kiblat manusia di seluruh dunia. Unta Nabi ibrahim berhenti mengakhiri perjalanan di tempat dimana Masjidil Haram dibangun saat ini. Di tempatitulah Nabi Ibrahim meninggalkan siti hajar bersama dengan Ismail putranya, mereka ditinggal hanya dibekali dengan serantang bekal makanan dan minuman, sementara itu keadaan di sekitarnya masih belum ada tumbuh-tumbuhan, tidak ada air yang mengalir, batu dan pasir kering lah yang ada saat itu.
Cerita nabi ismail – Siti hajar begitu cemas dan sedih ketika Nabi ibrahim akan meninggalkannya seorang diri bersama anaknya yang masih kecil, di tempat yang begit sunyi senyap, tidak ada orang sama sekali, keculi hanya pasir dan batu. Seraya merintih dan meninangis, ia memegang kuat-kuat baju Nabi ibrahim as sambil memohon belas kasihannya, meminta agar ia tidak ditinggalkan seorang diri di tempat yang begitu hampa, tdak ada seorang manusia sama sekali, tidak ada binatang, tidak ada pohon dan air mengalir pun juga tidak terlihat di tempat itu. Semenara itu ia masih bertanggung jawab untuk mengasuh anak kecil yang masih menyusu kepadanya. Mendengar keluh kesah siti hajar, tentunya Nabi ibrahim as merasa tidak tega untuk meninggalknya ia sendiri bersama putranya yang ia sayangi tersebut di tempat yang sepi. Namun ia juga sadar bahwa apa yang dilakukannya merupakan kinginan dan perintah Allah yang maha pencipta, yang tentunya mengandung hikmah yang belum diketahuinya dan ia sadar bahwa Allah yang maha kuasa akan melindungi putra dan siti hajar di tempat sepi tersebut dari kesukaran dan penderitaaan.

Nabi ibrahim as pun berkata kepada siti hajar : ”Bertawakallah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke sini dan dialah yang akan melindungi kamu dan menyertai kamu di tempat yang sunyi ini. Sungguh kalau bukan perintah dan wahyu-Nya, tidak sekaipun aku tega meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat aku cintai ini. Percayalah wahai hajar bahwa Allah yang Maha kuasa tidak akan menelantarkan kamu berdua tanpa perlindunga-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamnya. Insya-Allah”

Mendengar rangkaian kata dari Nabi ibrahim itu, siti hajar segera melepaskan genggamannya dari baju Nabi ibrahim as dan dilepaskannya beliau menunggang untanya untuk kembali ke palestina dengan iringan air mata yang bercurah membasahi tubuh Nabi Ismail as yang sedang menyusu.

Sementara itu Nabi ibrahim juga tidak dapat menahan air mata ketika ia turun dari dataran tinggi meningalkan mekah menuju kembali ke palestina, tempat dimana istri pertamanya, siti sarah dengan punya keduanya yaitu Nabi ishak as sedang menunggu. Selama dalam perjalanan, Nabi ibrahim tidak henti-hentinya memohon perlindungan, rahmat dan barokah serta karunia dan rezeki bagi putra dan siti hajar yang ditinggalkannya di mekah yang masih sepi dan asing itu. Doa Nabi ibrahim kepada Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an sebagai berikut :

“Ya Tuhan kamu, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturuanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”

Sejak Nabi ibrahim pergi, tinggalah siti hajar dan Ismail di tempat yang sunyi dan jauh dari peradapan itu. Ia harus bisa menerima nasib yang oleh Allah telah ditakdirkan kepadanya dengan kesabaran dan keyakinan penuh bahwa Allah akan melingunginya. Sementara itu bekal dan makanan yang dibawah dalam perjalan pada akhirnya habis juga setelah dimakan beberapa hari sejak ditinggal oleh Nabi Ibrahim as. Dimulailah beratnya beban hidup yang harus ditanggungnya sendiri tanpa bantuan suaminya. Ditambah lagi ia masih punya tangggung jawab menyusui Ismail, sedangkan susunya semakin lama semakin mengering karena kekurangan makanan.  Sehingga anaknya pu menangis tak henti hentinya karena tidak bisa menum air susu dengan puas dari Siti Hajar. Ibunya pun menjadi bingung, panis dan cemas mendengar anak yang disayanginya menangis menyayat hati. Siti hajar menoleh ke kanan dan ke kiri, berlaki ke kanan ke sana kesini untuk mencari sesuap makan atau seteguk air yang bisa meringankan kelaparan dan meredakan tangisan anaknya, namun usaha yang dilakukannya tidak membuahkan hasil.

Lalu siti hajar pergi ke bukti safa, ia berharap bisa mendapatkan sesuatu yang bisa menolongnya, namuan hanya batu dan pasir yang ditemuinya di sana, lalu dari bukit safa itu ia melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit marwah, kemudian berlarilah ia ke bukti marwah, namun setelah sampai di sana yang dikiranya air ternyata hanya bayangan atau fatamorgana belaka. Lalu ia mendengar seolah-olah ada suara yang memanggilnya dari bukti safa, pergilah ia ke bukit safa, namun setelah sampai di bukit safa ia tidak menjupai apa-apa.

Cerita Asal usul air zamzam

Siti hajar memiliki keinginan yang kuat untuk tetap hidup bersama putra yang disayanginya, Siti hajar pun berlari mondari-mandir sebanyak tujuh kali antara bukit safa dan marwah, yang pada akhirnya ia duduk termenung, kepalanya merasa pusing dan hampir saja ia putus asa.
 cerita nabi ismail as
Diriwayathkan bahwa saat itu ibu dari Ismail ini berada alam keadaan yang tidak berdaya dan hampir putus asa kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah malaikat jibril kepadanya, lalu malaikat jibril itu bertanya kepada Siti Hajar : “siapakah sebenarnya engkau ini?” Kemudian siti hajar menjawab : “Aku adalah hamba sahaya ibrahim”. Jibril bertanya lagi :” Kepada siapa engkai dititipkan di sini?”, Siti hajar menjawab : “Hanya kepada Allah.

Lalu malaikat jibril berkata lagi : “Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat yang maha pemurah dan maha pengasih, yang akan melingungimu, mencukupkan keperluan hidupmu dan tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan ayah puteramu kepada-Nya”

Setelah percakapan itu, diajaklah siti hajar pergi ke suatu tempat mengikutinya di suatu tempat dimana malaikat jibril menginjakkan telapak kakinya kuat kuat di atas tanah dan atas izin Allah segeralah keluar dari bekas telapak kaki itu air yang begitu jernih, Itu merupakan mata iar zam-zam yang sampai saat ini dianggap keramat oleh jemaah haji. Mereka rela berdesak-desakan mengelilinya untuk mendapatkan setitik atau seteguk air. Karena sejarahnya mata air itu dengan nama “Injakan jibril”

Dalam kesejap, air bekas injakan kaki jibril tersebut melimpah kemana-mana, kemudian malaikat jibri berkata : “zamzam!”, yang artinya “berkumpullah:. Kemudian air itu berkumpul dan sampai sekarang air itu diberinama zam-zam. Kemudian malaikat jibril berkata lagi : “Hai siti hajar janganlah engkau takut akan kehausan di sini, karena sesungguhnya Allah menjadikan air ini untuk minuman orang-orang yang ada di dunia ini. Dan air ini akan terus mengalir dan tidak akan berhenti, dan nantin Ibrahim akan kembali juga ke di sini untuk mendirikan ka’bah”

Melihat air yang deras itu  Siti hajar begitu gembira dan lega. Lalu segeralah ia membasahi bibir puteranya dengan air keramat itu dan wajah puteranya pun segera terlihat segar lagi, begitu juga dengan siti gahar,  wajahnya terasa segar  dan ia merasa sangat bahagia dengan hadirnya mukzijat dari Allah yang mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan juga kepada putranya setelah sebelumnya dibayang-bayangi oleh kematian karena kelaparan.

 Dengan dikeluarkannya air zazam itu, datanglah burung-burung mengelilingi daerah yang ada airnya tersebut. Burung-burung kemudian menarik perhatian sekelompok bangsa arab dari suku juhrum yang merntau dan sedang berkemah di sekitar Makkah. Mereka mengetahui dari pengalaman bahwa dia mana ada terlihat burung di udara, maka di bawahnya juga terdapat air, maka mereka mengutus beberapa orang untuk memeriksa kebenaran teori ini. Para pemeriksa itu kemudian pengri mendatangi tempat dimana siti hajar berada, kemudian mereka kembali kepada kaumnya dengan membawa kabar gembira mengenai adanya mata air zamzam dan juga keadaan siti hajar bersama puteranya. Sejak itu, segeralah sekelompok suku juhtum itu memindahkan perkemahannya ke tempat sekitar zamzam, tentu saja kedatangan suku juhrum tersebut disambut dengan gembira oleh siti hajar karena dengan hadirnya sekolompok suku juhrum itu bisa menghilangkan kesunyian dan kesepian yang selama ini dirsakan oleh siti hajar yang hanya hidup berdua dengan Ismail saja.  Siti hajar bersyukur kepada Allah yang maha pengasih dan penyayang, dengan rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu untuk datang meramaikan dan memecah kesunyian.

Cerita Nabi ismail dikorbankan

Beberapa waktu kemudian Nabi Ibrahim pergi ke Makkah untuk mengunjungi putranya yaiti Nabi Ismail as di tempat yang dianggapnya masih asing, untuk menghilangkan rasa rindu pada putranya yang sangat disayanginya, dan juga untuk menenangkan hatinya yang selalu risau jika mengingat keadaan puteranya bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus. Jauh dari masyarakat kota dan pergaulan umum.

Ketika Nabi Ismail as mencapai usia remaja, Nabi ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya, yaitu Nabi Ismail.  Dan mimpi seorang Nabi merupakan salah satu dari cara Allah menurunkan wahtunya kepada Nabi, jadi perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim as. Mengetahui perintah itu, ibrahim duduk dan termenung memikirkan ujian dari Allah yang begitu berat tersebut. Sebagai seorang ayah yang baru saja dikarunia seorang puterang setelah puluhan tahun diharapkan dan didamnbakan, serta saat ini ia sedang penuh kebahagiaan bersama puteranya yang diharapkan bisa menjadi pewaring dan menyambung kelangsungan keturunannya, tiba tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut oleh tangan ayahnya sendiri.

Cerita nabi islami – Tapi karena ia merupakan seorang Nabi, yang menjadi pesuruh Allah dan pembawa agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam beribadah kepada Allah, menjalankan segala pernitah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, istri, harta dan benda lain-lain. Tentu ia harus melaksanakan perintah dari Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apapun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.

Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim as, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud : “Allah lebih mengetahui dimana dan kepada siap Dia mengamanatkan risalah-Nya”. Lalu Nabi ibrahim as tidak membuang waktu lagi, berniat tetap akan menyembelih Nabi Ismail as puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah Nabi Ibrahim as menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika Nabi Ismail as mulai besar Nabi ibrahim as berkata : “Hai anakku! Aku telah bermimpi, di dalam tidur seolah-olah saya menyembelih kamu, maka bagaimanakah pendapatmu?”

Tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang Nabi Ismail pun menjawab perkataaan ayahnya :
“Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu agar ayah mengikatku kuat kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan Ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkan darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku ketika ibuku melihatnya, ketiga tajamkanlah pedangmu dan percepatlah pelaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaaan dan rasa pendihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaianku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya”

Kemudian dipeluknya Nabi Ismail as dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata :

“Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah”

Cerita Nabi Ismail disembelih

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Nabi Ismail as, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang ditangannya, kedua mata Nabi ibrahi asi tergenang air berpindah memadang dari wajah puteranya ke parah yang mengkilap di tangannya, seakan-akan pada saat itu hari beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail as dan penyembelihan dilakukan. Akan tetapi apa saya, parang yang sudah ditajamkan itu ternyata menjadi tumpul di leher Nabi Ismail as dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.
Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizati dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pengorbatan islmail itu hanya suatu ujian Nabi ibrahim as dan Nabi Ismail as sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi ibrahim as telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pengorbanan puteranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail as tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam melaksanakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa perang itu tidak mampu memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya :
 “Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cobalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku”
 Akan tetapi parang itu ttetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau telah telangkupkan dan dicoba memotong lehernya dari belakang.
 Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi ibrahim wayu allah dengan firmannya : dan kami panggilah dia : Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpimu itu sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan besar:. Kemudian sebagia ganti nyawa Nabi Ismail as yang telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim as menyembelih seekor kambing yang telah tersedia disampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tmpul di leher puterangnya tadi itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurnban yang dilakukan oleh umat islam pada setiap hari raya Idhul Adha di seluruh dunia.

Cerita Nabi Ismail dan istrinya

Ketika Nabi Ismail as telah dewasa, ia dinikahkan dengan seorang wanita dari suku jurhum. Pada suatu hari ketika Nabi ibrahim as datang ke rumah Nabi Ismail as, namun ketika itu anaknya sedang tidak berada di rumah, namun hanya istrinya yang ada di rumah. Kemudian Nabi ibrahim as pulang karena rupaya ia tidak dterima dengan baik oleh menantunya itu. Nabi Ibrahim as minta izin pulang dengan meninggalkan pesan untuk anaknya Nabi Ismail as.
Nabi ibrahim berkata : “Jika suamimu datang nanti, katakanlah bahwa saya datang kemari, ceritakanlah ada orang tua sifanya seperti ini, dan berpesan kepadany, bahwa saya ini tidak suka kepada bawang pintu rumah ini dan minta supaya lekas ditukarnya”
cerita nabi ismail – Setelah Nabi Ismail tiba di rumahnya, istrinya tadi menceritakan semua pesan ayahnya kepada Nabi Ismail as. Lalu Nabi Ismail berkata kepada istrinya :
“Itulah dia ayahku (Ibrahim) dan rupayanya engkau tidak menghiraukan dan menghormati ayahku, sekarang engkau saya cerai sebab ayahku tidak menyukai orang yang berperangai rendah”
Kemudian Nabi Ismail as menikah kembali dengan seorang wanita jurhum lainya, dan Nabi ibrahim as sangat menyukai menantu ini. Dari pernikahan dengan wanita kedua ini, Nabi brahim dikarunia keturunan yang banyak dan anak-anaknya menjadi peimpin kaumnya dan mereka itu dinamakan Rab Musta’ribah
Nabi Ismail meninggal dunia pada suai 137 tahun di negeri palestina, namun ada riwayat lain yang  menyebutkan bahwa bahwa beliau meninggal di Mekah.
Nabi ibrahim dan Nabi Ismail mempunyai wasiat untuk anak cucunya, yang bunyinya sebagai berikut :
“Hai anak-anaku! Sesungguhnya Allah telah memilih islam menjadi agamamu, karena itu janganlah kamu mati kecuali tetap dalam ke Islaman.
Semoga kita bisa mengambil banyak hikmah dari cerita nabi ismail di atas.

Kisah Nabi Ibrahim AS, Lengkap!!!

Nabi Ibrahim AS dalam pandangan umat Islam adalah seorang Nabi atau Rasul Allah yang juga wajib diimani. Para ahli memperkirakan bahwa ia hidup dalam abad ke-18 atau 19 sebelum masehi. Pada mulanya ia bermukim di negeri kelahirannya, Urkasdim (di Irak Selatan), kemudian di Harran (di Syiria Utara) dan terakhir di Kan'an (Palestina atau Israel sekarang).

Kisah Nabi Ibrahim AS

Ia wafat dan di makamkan di Hebron (kurang lebih 30 kilometer di selatan Yerussalem).

Nabi Ibrahim adalah putra Azar, keturunan Syam bin Nuh. Pada masa itu raja Namrud yang bertahta di negeri Mausul mengeluarkan undang-undang yang memerintahkan agar mmbnh setiap anak laki-laki yang lahir di negeri Mausul. Keadaan ini sama dengan zaman Nabi Musa. Namun berkat rahmat Allah, Nabi Ibrahim lahir dengan selamat.

Orang tuanya menyembunyikan Nabi Ibrahim di dalam gua. Atas izin Allah Nabi Ibrahim tidak mati, padahal tidak seseorang pun yang memeliharanya. Tidak seekor binatang buas pun yang mengganggunya. Bila lapar dan haus ia hanya menghisap ujung jarinya maka keluarlah air susu.

Sejak kecil, Nabi Ibrahim telah terpelihara dari segala perbuatan jahat. Ketika usianya meningkat dewasa, Nabi Ibrahim mulai bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, mengapa berhala-berhala yang terbuat dari batu dan tidak mampu berbuat apa-apa itu disembah dan dipuja-puja oleh kaumnya, kemudian ia mulai berpikir tentang Tuhan.

Ketika hari telah malam, Ibrahim melihat bintang. Pada benaknya, inilah Tuhannya. Tetapi setelah bintang itu hilang ketika hari menjadi siang, Ibrahim pun menetapkan keyakinannya, bahwa ia tidak akan bertakwa kepada Tuhan yang terbenam.

Demikian pula pada bulan dan matahari. Setelah ia yakin pada bulan,bintang, dan matahari tiada kekal maka ia berseru kepada kaumnya, "Hai Kaumku! Sesungguhnya aku berlepas diri dari segala apa yang kamu persekutukan! Aku hanya akan menghadapkan diriku kepada Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi dan aku sekali-kali tidak akan mempersekutukan-Nya.

Ketika Raja Namrud beserta orang-orangnya pergi berburu Nabi Ibrahim memasuki tempat berhala-berhala mereka dan menghancurkan semua berhala itu, kecuali berhala yang tetap ditinggalkan utuh, yaitu berhala yang paling besar. Di leher berhala yang paling besar itu ditaruhkannya kampak yang digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala lainnya.

Setelah Raja Namrud beserta pengiringnya pulang dari berburu dan mengetahui berhala-berhala di tempat peribadahannya hancur mereka menjadi berang. Mereka menuduh Nabi Ibrahim telah melakukannya karena beliaulah yang gigih menentang penyembahan berhala itu.

Nabi Ibrahim di tangkap dan dihadapkan pada Raja Namrud.

Sang raja bertanya, "Hai Ibrahim! Kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu?"

Nabi Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab, "Bukan aku yang menghancurkannya tetapi berhala yang paling besar itu. Tentulah dia tidak mau kamu persekutukan dengan berhala-berhala yang lebih kecil, buktinya kampak penghancur berhala itu masih bergantung dileherny."

Raja Namrud bukan main marahnya mendengar jawaban Nabi Ibrahim, dia merasa dipermainkan.

Raja Namrud berkata, "Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau katakan."

Nabi Ibrahim menjawab, "Nah, kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa itu?"

Mendengarkan perkataan Nabi Ibrahim itu sebagian orang-orang berbalik menjadi pengikutnya, sedangkan sebagian lainnya ragu-ragu.

Hukuman Bakar Bagi Nabi Ibrahim

Setelah terlihat pengaruh Nabi Ibrahim semakin besar di kalangan pengikutnya, Raja Namrud merasa terdesak dan terjatuh harga dirinya. Oleh karena itu, untuk menjaga wibawanya, Namrud memerintahkan para pegawainya dan pengikut setianya untuk menangkap Ibrahim untuk dihukum mati, yaitu dengan cara dibakar.
Tetapi Allah SWT. kembali memperlihatkan kekuasaan-Nya. Allah berfirman kepada api:
يَا نَاعُ كُونِي بَŘąْŘŻًا وَŘłَلَامًا Řšَلَىٰ ŘĽِبْŘąَاهِيمَ.....
Artinya:
"Hai api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim." (Q.S. Al-Anbiya: 69)
Setelah api padam, keluarlah Ibrahim tanpa mengalami cedera sedikit pun.
Dalam menjalankan tugas kerasulannya Nabi Ibrahim berusaha menyadarkan ayahnya, agar tidak lagi menyembah berhala, dan tidak memperturutkan jalan setan, agar terlepas dari siksaan Allah. Namun, ayah Ibrahim menjawab:
قَالَ ŘŁَŘąَاغِبٌ ŘŁَنْŘŞَ Řšَنْ آلِهَŘŞِي يَا ŘĽِبْŘąَاهِيمُ ۖ لَŘŚِنْ لَمْ ŘŞَنْŘŞَهِ لَŘŁَŘąْŘŹُمَنَّكَ ۖ وَاهْŘŹُŘąْنِي مَلِيًّا
Artinya:
"Berkata ayahnya, "Adakah engkau membenci tuhan-tuhanku hai Ibrahim? Ingatlah, jika kau hentikan hinaan-hinaan terhadap tuhan-tuhan niscaya aku akan menyiksamu! Dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama." (Q.S. Maryam: 46)
Sementara itu Raja Namrud ingkar saja kepada Allah, maka Allah menghukum Raja Namrud beserta pengikut-pengikutnya dengan nyamuk yang sangat luar biasa bnyaknya. Nyamuk-nyamuk itu menggigit tubuh Raja Namrud dan pengikutnya memasuki lubang-lubang hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiri mati dengan cara siksaan yang demikian.
Nabi Ibrahim mempunyai istri dua orang, yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dari Siti Hajar beliau mempunyai anak yang bernama Ishak, sedangkan Siti Sarah baru melahirkan anaknya setelah usianya lanjut.

Nabi Ibrahim Hijrah ke Negeri Syam

Setelah menyadari bahwa keadaannya kurang aman, Nabi Ibrahim pindah ke Negeri Syam, meninggalkan Nabinya Babil, dengan istrinya yang bernama Sarah disertai Luth yang kemudian menjadi nabi juga. Sejak dahulu Negeri Syam menjadi negeri yang aman dan sejahtera.
Tidak lama kemudian Nabi Ibrahim pergi ke Negeri Mesir. Ketika Raja Mesir mendengarkan tentang kecantikan Sarah, ia menyuruh Ibrahim untuk menghadapnya.
Setelah menghadap Raja Mesir, Ia bertanya kepada Nabi Ibrahim, "Siapakah perempuan yang bersama denganmu?"
Ibrahim menjawab, "Saudaraku."
Nabi Ibrahim berdusta terhadap orang yang akan menganiayanya, atas izin Allah. Dibolehkannya berdusta terhadap orang yang ingin menganiaya ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 148 dan hadis yang dikeluarkan oleh Imam Abu Daud dan Tirmidzi Ibnu Mundir, Ibnu Abi Hattim, Ibnu Mirdawah, dari Abu Hurairah dari Rasulullah dan juga hadis Bukhari Muslim.
Nabi Ibrahim tidak pernah berdusta, kecuali dalam tiga hal:
  1. Ia mengatakan sakit sewaktu diajak ke tanah lapang.
  2. Kepada Raja Namrud waktu ditanya yang menghancurkan patung-patung berhalanya.
  3. Kepada Raja Mesir ia mengatakan bahwa Sarah adalah saudara. Kalau tidak demikian, tentu istrinya akan dirampas oleh Raja Mesir, yaitu Fir'aun.
Siti Sarah mendapatkan hadiah seorang perempuan hamba sahayat bernama Hajar dari Raja Mesir karena jasanya yang telah menyembuhkan kembali tangan Raja Mesir yang semula terkatub keduanya dan tidak dapat membuka. Kemudian Hajar diberikan kepada Nabi Ibrahim untuk dijadikan istrinya.
Ketika Nabi Ibrahim kembali ke Syam, Siti Sarah telah berusia lanjut, sedangkan beliau belum dikaruniai anak. Namun, tidak lama kemudian, Siti Hajar melahirkan anak yang diberi nama Ismail. Demikian pula halnya dengan Siti Sarah yang melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishaq.
Dari kedua orang inilah terlahir beberapa kaum. Dari keturunan Ishaq, banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang besar ternama  yang disebut Bapak Kaum Bani Israil, sedangkan dari Nabi Ismail, banyak menjadi orang mulia dan akhirnya menurunkan seorang rasul yang bernama Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim.

Nabi Ibrahim Mendapatkan Perintah untuk Pindah ke Mekah

Sudah menjadi kebiasaan bahwa orang itu lebih cinta kepada anak kandungnya daripada anak tirinya. Demikian pula halnya dengan Siti Sarah yang tidak begitu menyukai Ismail. Berkali-kali ia menyuruh Nabi Ibrahim untuk memindahkan Ismail, tetapi permohonannya itu tidak juga dituruti oleh Nabi Ibrahim.
Karena perintah Allah, Nabi Ibrahim pindah dengan membawa Siti Hajar dan anaknya Ismail yang masih kecil dan masin menyusu. Setelah Nabi Ibrahim mengumpulkan perbekalan, beliau mengajak Hajar dan Ismail untuk pindah atas perintah Allah.
Berjalan ketiga orang-orang itu menuju tanah-tanah yang pada masa itu masih kosong, dan masih berupa padang pasir yang berbatu-batu.
Kemudian Siti Hajar berkata dalam hatinya:
Padang Pasir yang sangat luas
Terik matahari yang sangat panas
Jika bukan Tuhan menyertaiku
Tak akan aku kuat menahan panas badanku
Berkata dengan bersih di dalam hati
Aku taat kepada perintah Ilahi
Hanya aku dan anakku mendiami
Padang pasir yang sunyi dan tandus ini
Penderitaanku ini pengorbanan
Menjadi contoh anak cucuku kemudian
Hajar dengan mendoa ya rabbi ya rahman
Sabarkanlah hati hamba-Mu ini dengan aman
Demikianlah doa Siti Hajar di dalam hatinya. Nabi Ibrahim pun sebelum pergi ke Syam juga berdoa diantaranya:
"Hai Tuhanku! Aku menempatkan keluargaku ini pada tempat yang tandus kering dan tiada tanaman pada sisi rumah-Mu yang mulia ini. Hai Tuhanku! Supaya mereka mendirikan salat, hendaklah Engkau jadikan hati manusia condong kepada mereka, berikanlah rezeki kepada mereka dengan buah-buahan untuk tanda bersyukur."
Kemudian kembalilah Nabi Ibrahim ke Syam meninggalkan Siti Hajar dan Ismail.

Keinginan Nabi Ibrahim untuk Mengetahui Bagaimana Tuhan Menghidupkan Orang Mati

Sejak kecil Nabi Ibrahim selalu ingin mengetahui perihal sesuatu yang tidak dapat dimengerti. Beliau terus-menerus mempertanyakannya dan mencari bukti yang nyata untuk memberikan faedah dan hikmah. Apalagi terhadap suatu kejadian yang kurang berkenan (tak masuk akal), beliau mencari alasan dan buktinya secara nyata, sehingga hatinya terasa puas.
Ketika Allah SWT. berfirman kepada Nabi Ibrahim, "Sesungguhnya semua orang yang mati kelak nanti akan dihidupkan kembali dan akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya waktu di dunia."
Nabi Ibrahim ingin membuktikan bagaimana cara Allah SWT. menghidupkan kembali orang yang telah mati. Beliau meminta bukti kepada Allah SWT. Dalam firman Allah SWT. dikatakan:
وَŘĽِذْ قَالَ ŘĽِبْŘąَاهِيمُ Řąَبِّ ŘŁَŘąِنِي كَيْفَ ŘŞُŘ­ْيِي الْمَوْŘŞَىٰ ۖ قَالَ ŘŁَوَلَمْ ŘŞُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ لِيَءْمَŘŚِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَŘŽُذْ ŘŁَŘąْبَŘšَŘŠً مِنَ الطَّيْŘąِ فَŘľُŘąْهُنَّ ŘĽِلَيْكَ ŘŤُمَّ ا؏ْŘšَلْ Řšَلَىٰ كُلِّ ŘŹَبَلٍ مِنْهُنَّ ŘŹُزْŘĄًا ŘŤُمَّ ادْŘšُهُنَّ يَŘŁْŘŞِينَكَ ŘłَŘšْيًا ۚ وَاؚْلَمْ ŘŁَنَّ اللَّهَ Řšَزِيزٌ Ř­َكِيمٌ
Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Al-Baqarah: 260)
Setelah Nabi Ibrahim menerima bukti yang sebenar-benarnya bahwa Allah SWT. dapat menghidupkan kembali orang yang telah mati, maka Nabi Ibrahim merasa puas.

Nabi Ibrahim Mendirikan Baitul Maqdis

Nabi Ibrahim a.s. beserta istrinya (Siti Hajar) bertempat di Palestina, sedangkan Siti Hajar (istri Ibrahim) dengan putranya (Ismail) bertempat tinggal di Mekah. Karena itu, Nabi Ibrahim seringkali ke Mekah. Setelah Ismail dewasa, ia diajak oleh ayahnya untuk mendirikan Baitullah (ka'bah) atas perintah dari Allah SWT. 
Ka'bah inilah yang hendaknya dijadikan kiblat semua kaum muslim di waktu salat. Sebelumnya semua umat di dunia ini mempunyai sesembah yang bermacam-macam, ada yang menyembah berhala (arca/patung), ada yang menyembah matahari, dan lain-lain, maka setelah Nabi Ibrahim dan Ismail mendirikan Ka'bah, maka semua pengikut agama Allah SWT. mempunyai kiblat yang sama yaitu Ka'bah di Mekah.
Sesudah Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail membangun Ka'bah, keduaya berdoa kepada Allah SWT. agar perbuatannya diterima oleh Allah SWT. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 172-129, Allah berfirman:
وَŘĽِذْ يَŘąْفَŘšُ ŘĽِبْŘąَاهِيمُ الْقَوَاؚِŘŻَ مِنَ الْبَيْŘŞِ وَŘĽِŘłْمَاؚِيلُ Řąَبَّنَا ŘŞَقَبَّلْ مِنَّا ۖ ŘĽِنَّكَ ŘŁَنْŘŞَ السَّمِيعُ الْŘšَلِيمُ . Řąَبَّنَا وَا؏ْŘšَلْنَا مُŘłْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُŘąِّيَّŘŞِنَا ŘŁُمَّŘŠً مُŘłْلِمَŘŠً لَكَ وَŘŁَŘąِنَا مَنَاسِكَنَا وَŘŞُبْ Řšَلَيْنَا ۖ ŘĽِنَّكَ ŘŁَنْŘŞَ التَّوَّابُ الرَّŘ­ِيمُ . Řąَبَّنَا وَابْŘšَŘŤْ فِيهِمْ ŘąَŘłُولًا مِنْهُمْ يَŘŞْلُو Řšَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُŘšَلِّمُهُمُ الْكِŘŞَابَ وَالْŘ­ِكْمَŘŠَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ ŘĽِنَّكَ ŘŁَنْŘŞَ الْŘšَزِيزُ الْŘ­َكِيمُ .
Artinya:
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Al-Baqarah: 127-129)
Setelah itu Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT. agar memanggil serta melaksanakan haji baik umat yang dekat maupun jauh dari Ka'bah, agar mereka semua datang mengunjungi Ka'bah (berhaji). Dalam surat Al-Haj ayat 27 dan 28 Allah SWT. berfirman:
وَŘŁَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْŘ­َŘŹِّ يَŘŁْŘŞُوكَ ŘąِŘŹَالًا وَŘšَلَىٰ كُلِّ ŘśَامِŘąٍ يَŘŁْŘŞِينَ مِنْ كُلِّ فَŘŹٍّ Řšَمِيقٍ . Ů„ِيَŘ´ْهَŘŻُوا مَنَافِŘšَ لَهُمْ وَيَذْكُŘąُوا اسْمَ اللَّهِ فِي ŘŁَيَّامٍ مَŘšْلُومَاتٍ Řšَلَىٰ مَا Řąَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَŘŠِ الْŘŁَنْŘšَامِ ۖ فَكُلُوا مِنْهَا وَŘŁَءْŘšِمُوا الْبَا،ِŘłَ الْفَقِيرَ .
Artinya:
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir." (Q.S. Al-Haj: 27-28)

Nabi Ibrahim a.s Berkhitan

Nabi Ibrahim a.s. melaksanakan pada usia 99 tahun sebagian riwayat lagi mengatakan bahwa beliau dikhitan pada usia 80 tahun. Sedangkan Ismail di khitan pada usia 13 tahun. Syariat khitan dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim, yaitu ketika beliau sudah berusia lanjut.

Dalam kitab Injil Barnabas disebutkan sebagai berikut, "Adapun adanya peraturan khitan disebabkan dulu Nabi Adam a.s. berdosa memakan buah larangan Allah SWT. (buah khuldi) beliau bernazar, apabila dosanya diampuni tuhan (Allah SWT.) beliau akan memotong sebagian dagingnya. Setelah tobat Adam diterima dan diampuni dosanya, kemudian Malaikat menunjukkan daging yang seharusnya dipotong, yaitu daging yang dipotong untuk dikhitan." Sekarang khitan telah menjadi syari'at agama Islam.

Nabi Ibrahim a.s dan Malaikat

Nabi Ibrahim a.s termasuk salah satu nabi yang selalu menghormati dan menghargai tamu. Pada suatu hari beliau mendapatkan tamu tiga malaikat yang menyamar sebagai manusia. Kemudian istri beliau memasak makanan untuk menghormati tamunya.
Ketika makanan dihidangkan kepada tamunya; mereka tidak mau menyentuh makan itu sedikit pun. Nabi Ibrahim merasa takut kepada mereka, maka mereka pun memberitahu kepada Nabi Ibrahim bahwa beliau itu adalah malaikat (tidak makan dan tidak minum) yang diutus oleh Allah SWT.
Mereka mendatangi rumah Nabi Ibrahim untuk memberi tahu kepada beliau bahwa mereka diutus Allah SWT. untuk menyiksa kaumnya Nabi Luth a.s. yang tidak mau mengikuti ajaran Nabi Luth.

Nabi Ibrahim takut apabila Nabi Luth dan orang-orang yang beriman kepada beliau juga mendapat siksaan, tetapi para malaikat itu menjawab, "Aku sudah tahu di antara orang yang kfr dan orang yang iman."
Kemudian Nabi Ibrahim memohon agar kaumnya Nabi Luth tidak disiksa, tetapi para malaikat itu menjawab, "Sesungguhnya kami telah mendapatkan perintah dari Allah SWT. untuk menyiksa mereka yang kfr, sedangkan umat Nabi Luth yang beriman akan diselamatkan oleh Allah SWT.

Pelajaran dan Hikmah yang Dapat Diambil dari Kisah Nabi Ibrahim a.s.

  1. Nabi Ibrahim a.s. diutus Allah sebagai rasul-Nya ditengah masyarakat yang kufur musyrik kepada Tuhan.
  2. Ayah Nabi Ibrahim bernama Azar, seorang pemahat patung berhala sebagai sesembahnya, sedangkan Nabi Ibrahim sangat menentangnya (membencinya) berhala itu.
  3. Nabi Ibrahim a,s berani memusnahkan patung berhala yang menjadi sesembah ayahnya dan kaumnya, sehingga beliau dijatuhkan hukuman mati, yaitu dengan dibakar.
  4. Nabi Ibrahim a.s. dibakar, namun ia tidak terluka sedikitpun ketika ia keluar dari kobaran api yang menyala-nyala, sebab ia dilindungi Allah SWT.
  5. Nabi Ibrahim a.s. mendapatkan ujian yang sangat berat, yakni disuruh menyembelih anak kandungnya (Ismail), maka perintah Tuhan dipatuhinya dan karena itu Allah menggantikannya dengan seekor kambing sehingga anaknya selamat.
  6. Nabi Ibrahim a.s. mempunyai dua orang istri yang saleh dan anak keturunannya pun menjadi anak yang saleh pula, bahkan menjadi rasul.
  7. Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT. agar memperlihatkan kepadanya bagaimana Allah menghidupkan kembali makhluk yang telah mati. Permohonan itu bukanlah karena ia kurang percaya kepada Allah, melainkan untuk menambah ketentraman hati dan keyakinannya.
  8. Untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan kita terhadap Allah SWT. janganlah segan-segan bertanya dan meminta bimbingan. Wlaupun beliau seorang Nabi dan Rasul Allah, Nabi Ibrahim a.s tetap berusaha untuk memperkokoh keimanan dan keyakinan karena kimanan yang kokoh akan menambah ketentraman batin.
Nah demikian artikel tentang Kisah Nabi Ibrahim AS Lengkap semoga kisah ini bisa memberikan hikmah bagi pembaca nya.

Sejarah Singkat Nabi Muhammad Dari Lahir Hingga Wafat

Sejarah Singkat Nabi Muhammad Dari Lahir Hingga Wafat

Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW Terlengkap – tidak akan selesai tertuang dalam jutaan bahkan miliaran untuk mengingat dan menguraikan sejarahnya Nabiyullah Muhammad SAW dari awal hingga akhir hayatnya. Tetapi untuk waktu kali ini, satujam hanya menguraikan sedikit saja sejarah singkat nabi Muhammad SAW.

Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW

sejarah singkat nabi muhammad
kisahmuslim.com
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan Rasul paling akhir yang diutus ke dunia ini agar membawa manusia ke jalan yang terang benderang. Beliau lahir dari rahim seorang ibu yang namanya adalah  Siti Aminah dan memiliki bapak yang namanya adalah Abdullah.
Kelahiran beliau tepat pada tahun gajah yaitu secara spesifiknya adalah hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah. Kemudian beliau wafat di kota Madinah disaat berusia 63 tahun tepatnya tanggal 8 Juni 632 M.
Nabi Muhammad lahir dalam kondisi yatim, yang mana saat nabi Muhammad SAW masih berada dalam rahim ibunya, ayahnya, Abdullah sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad sendiri merupakan anggota keluarga yang terhormat karena termasuk anggota keluarga bangsawan Bani Quraisy.
Kelak nabi yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdullāh dan nabi yang terlahir di tengah keluarga Bani Quraisy ini akan mensyiarkan ajaran agama Islam.
Adapun nama Muhammad dikasih oleh kakek tersayangnya yang bernama Abdul Muthalib. Muhammad memiliki arti yaitu orang yang terpuji.

Masa Kelahiran Nabi Muhammad

Sebelum kedatangan Nabi Muhammad, terdapat banyak hal yang terasa sangat beda apabila daripada dengan sesudah kelahirannya dan terdapat sinyal dan peristiwa yang terlihat amat luar biasa ketika masa itu.

Masa Jahiliyah

Zaman jahiliyah merupakan zaman kebodohan, sebelum kedatangan nabi. Yang mana umat nabi saat itu sudah memiliki kebiasaan beribadah pada patung-patung berhala. Mereka juga memiliki budaya main judi, maksiat, mabuk-mabukan dan merendahkan derajat kaum wanita. Hidupnya bergonta ganti tempat dan terbagi menjadi sejumlah suku yang dinamakan dengan “kabilah“.
Hidup benar benar bebas dan tidak terdapat semacam pedoman dan aturan dalam bermasyarakat, jadinya kehidupan pada masa itu amat berantakan.

Peristiwa Tahun Gajah

tahun gajah
via blogspot.com
Peristiwa “Tahun Gajah” adalah peristiwa yang mana adanya penyerangan menuju kota Makkah yang dilakukan oleh para Pasukan Abrahah, ketika waktu kelahiran Nabi Muhammad.
Tahun Gajah ini adalah tahun adanya peristiwa penyerbuan Ka’bah oleh tentara atau pasukan Gubernur Habsyi atau raja Abrahah dari Yaman. segerombolan pasukan Gajah yang dalam komandonya tersebut berencana menghancurkan Ka’bah sebab akan membuat bangsa Quraisy menjadi semakin terhormat dan di tiap tahunnya umat manusia beramai-ramai berkunjung ke sana untuk melaksanakan ibadah haji.
Hal tersebutlah yang menyebabkan Abrahah hendak membelokkan umat manusia supaya jangan lagi berkunjung ke Makkah. kemudian Abrahah membangun gereja yang sangat besar di Shan’a yang dinamakan Al-Qulles.
Akan tetapi upayanya tersebut tidak sukses, karena tidak ada satu pun yang hendak berkunjung ke gereja Al Qulles tersebut. Abrahah benar benar marah dan pada akhirnya dia menggerakan seluruh tentara bergajah buat merobohkan ka’bah.
Ketika sudah di dekat Makkah pasukan bergajah mengambil secara paksa harta benda penduduk demikian pula 100 ekor Unta kepunyaan Abdul Muthalib kakek nabi Muhamad. Saat ka’bah mau dirobohkan, Allah SWT mengirim burung Ababil buat membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil-kerkil tersebut kemudian dijatuhkan tepat terkena kepala tiap tiap pasukan bergajah tersebut sampai tembus ke badan mereka dan tewas.
Kejadian tersebut ini diabadikan di dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Akhirnya Pasukan bergajah tersebut hancur lebur terkena adzab dari Allah SWT. Pada waktu tersebut juga lahirlah seorang nabi akhir zaman yakni Muhammad dari pasangan suami istri Abdullah dan Siti Aminah. Peristiwa tersebut yang merupakan tanda tahun kelahiran Muhammad dan pada akhirnya dinamakan Tahun Gajah.

Masa Kecil Nabi Muhammad SAW

masa kecil nabi muhammad
amuslima.com
Nabi Muhammad mulai dari bayinya sudah dikasih kehidupan sama seperti manusia biasa, padahal beliau amat dimuliakan oleh Allah SWT, walaupun semenjak di kandungan beliau sudah ditinggal oleh Ayahnya. Beliau lahir dengan kondisi yatim, dan juga saat usia 6 tahun beliau sudah ditinggal oleh ibunya.
Yang mana akhirnya beliau seutuhnya adalah seorang yatim piatu, jadi beliau merasakan hal hal yang dialami oleh manusia biasanya. Kemudian pada umur 8 tahun, beliau ditinggal lagi oleh kakeknya Abdul Muthalib. Semua Kehidupan yang beliau jalankan bisa jadi contoh untuk semua umat manusia.
Semenjak kecilnya beliau sudah mendapatkan ibu susuan diantaranya adalah disusui oleh Tsuaibah kurang lebih 3 hari kemudian oleh Abdul Muthalib ditunjuk Halimah As-Sa’diyah untuk menyusuinya dan diasuh olehnya selama lebih dari 6 tahun.
Semenjak di umur 5 bulan beliau telah mampu berjalan serta di umurnya yang 9 bulan sudah fasih untuk berbicara. Pada waktu kecilnya beliau pula sudah menggembalakan domba.
Setelah kakeknya wafat, maka kepengasuhan diserahkan kepada paman beliau yaitu Abu Thalib. Di umurnya yang menginjak ke 12 tahun, pamannya mengajaknya berdagang ke tempat yang jauh yaitu negeri Syam. Abi Thalib sendiri merawat nabi hingga kurang lebih selama 40 tahun.

Dibelahnya Dada Muhammad

Ketika usia nabi Muhammad 4 tahun, beliau ditelantangkan oleh Malaikat Jibril, kemudian membelah dadanya dan mengambil hati dan segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu malaikat Jibril membersihkannya dan menempatkan lagi ke asalnya dan nabi Muhammad masih dalam kondisi sehat bugar.

Dakwah Nabi Muhammad SAW

dakwah nabi muhammad
via blogspot.com
Rasulullah SAW mendapatkan wahyu agar berdakwah dan mensyiarkan risalah agama Islam dan mengajak umat manusia  agar beribadah dan kepada menyembah Allah SWT. Untuk awal-awal beliau mensyiarkan dakwahnya dengan cara sembunyi sembunyi.
Beberapa orang yang berhasil didakwahkan dan masuk agama Islam pertama kali adalah Assabiqunal Awwwalun yakni keluarga dan para sahabatnya,seperti istri beliau Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para sahabat Rasul lainnya.
Kurang lebih 3 tahun lamanya Rasulullah SAW menjalankan dakwah dengan sembunyi sembunyi mulai satu rumah menuju rumah yang lain. lalu turunlah surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Yang artinya “Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15)”.
Karena datangnya ayat ini, akhirnya Rasulullah SAW mulai memberanikan diri untuk dakwahnya dengan terang-terangan. Adapun reaksi orang-orang Quraisy ketika itu amat marah dan menolak penyiaran islam yang dibawa oleh nabi hingga sampai nyawa nabi Muhammad menjadi terancam.
Akan tetapi Nabi dan para sahabatnya semakin tabah dan tangguh dengan tantangan dan hambatan yang dihadapi serta  ketabahan dan sabar meskipun ejekan, caci maki, olok-olokan dan menolak semua risalah beliau.

Masa Kerasulan Nabi

masa kerasulan nabi
liputan6.com
Ketika tahun tahun kerasulan Nabi Muhammad SAW di tahun yang ke 10 pada saat “Amul Huzni” yakni tahun duka cita yang mana pamannya Abu Thalib dan istrinya Siti Khadijah meninggal dunia dan kondisi umat Islam lagi sengsara.
Disaat-saat kesedihannya, beliau didatangi Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yakni melaksanakan perjalanan dari masjidil Aqsha menuju Masjidil Haram Hingga ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT  dan juga mendapatkan kewajiban shalat lima waktu.
Serta di tahun 10 H nabi melaksanakan haji terakhir atau haji wada’. Ketika wukufnya di Arafah, beliau melaksanakan khutbahnya yang isinya tentang larangan perbuatan penumpahan darah kecuali dengan cara yang haq, dilarangnya mengambil harta orang lain dengan cara yang tak baik, larangan memakan harta riba, memperlakukan hamba sahaya dengan cara yang baik, dan supaya umatnya senantiasa berpegangan teguh dengan Al Qur’an serta Sunah Nabi SAW.
seusai berdakwah kurang lebih 23 tahun, akhirnya beliau wafat ketika berusia 63 tahun.
Demikianlah urain singkat mengenai Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW, semoga bermanfaat. Terimakasih.

Kisah singkat Nabi Muhammad

Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil.
 
Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak. Ada pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18 Rabi’ul Awal. Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.
 

Adapun saat kelahiran Beliau itu menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang di seluruh dunia.
 
Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah sampai anak Syits dan Adam.
 
Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.
 
Sejak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-binatang di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.
 
Menurut keterangan Aminah, ketika kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam seraya mengatakan “Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorang pemimpin besar, apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”
 
“Waktu itu aku sendirian dalam kamar sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran Muhammad, kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku. Aku berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna putih, lantas aku meminumnya. Serentak dengan itu kulihat cahaya memancar sampai ke lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri dari Abdul Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan tercengang, aku bertanya tentang perihal mereka. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah istri Fir’aun yang beriman, Maryam anak Imran dan bidadari dari surga.
 
Kemudian beberapa laki-laki tegak berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dari perak dan beberapa ekor burung yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut memenuhi kamarku.
 
Allah membukakan pemandanganku, maka kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di timur, 1 di barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah itu kudengar suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari timur ke barat dan masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya.” Kemudian suara gaib itupun hilang. Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai isyarat pada suatu waktu kelak Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.
 
Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan ibunya, tapi perut ibunya membelah lalu keluarlah cahaya dari dalam perut ibunya yang begitu terang lalu terlihat Nabi saw dalam keadaan bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata dengan kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan sekaligus menamakannya dengan “Muhammad”.
 
Serentak dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayat lainnnya juga, ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalu bersujud karena kelahiran Nabi saw
 
Pertumbuhan badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya, kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.
 
Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapat berkah, ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.
 
Sebelum berusia 3 tahun dadanya dibedah oleh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
 
 
Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih Sayyidina Muhammad

Kisah Nabi Muhammad SAW: Seorang Raja Di Surga

Di dalam suatu majelis pengajaran, tiba-tiba Rasulullah SAW bersabda, “Besok pagi akan ada seorang ahli surga yang bersembahyang bersama kamu!!”
Abu Hurairah, yang meriwayatkan hadits ini, berkata dalam hati,”Aku berharap, akulah yang ditunjuk oleh beliau….!”
Waktu subuhesok harinya, Abu Hurairah shalat di belakang beliau. Ia tetap tinggal di tempatnya ketika beberapa orang pamit untuk pulang. Tiba-tiba ada seorang hamba/budak hitam berpakaian compang-camping datang mendekat dan menjabat tangan Rasulullah SAW, ia berkata, “Ya Nabiyallah, doakanlah aku semoga aku mati syahid!!”
Rasulullah SAW memenuhi permintaan orang tersebut. Sementara beliau berdoa, tercium bau kesturi dari tubuhnya yang kelihatan kumuh dan kotor.Setelah orang itu berlalu, Abu Hurairah bertanya, “Apakah orang tersebut, Ya Rasulullah?”
“Benar,” Kata Nabi SAW, “Ia hamba sahaya dari Bani Fulan…”
“Mengapa tidak engkau beli dan engkau merdekakan, Ya Rasulullah!!” Kata Abu Hurairah.
“Bagaimana aku akan berbuat seperti itu, kalau karena keadaannya tersebut, Allah akan menjadikannya seorang raja di surga.”
Beberapa saat kemudian, beliau bersabda lagi, “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya di surga itu ada raja dan orang-orang terkemuka, dan dia ini salah satu raja dan orang terkemuka tersebut. Ya Abu Hurairah, sesungguhnya Allah amat kasih kepada orang yang suci hati, yang samar, yang bersih, yang terurai rambutnya, yang kempis perutnya kecuali dari hasil yang halal. Mereka ini, bila masuk menghadap penguasa tidak akan diizinkan, bila meminang wanita bangsawan tidak akan diterima, bila tidak ada ia tidak dicari, bila hadir tidak dihiraukan, bila sakit tidak dijenguk, bahkan bila mati tidak dihadiri jenazahnya.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada kami salah seorang dari mereka (selain budak hitam tadi)!”
“Uwais al Qarany,” Kata Nabi SAW, “Seseorang berkulit coklat, lebar kedua bahunya, sedang tingginya dan selalu menundukkan kepalanya sambil membaca al Qur’an. Tidak terkenal di bumi, tetapi sangat terkenal di langit. Jika ia bersungguh-sungguh meminta kepada Allah, pasti dikabulkan. Di bawah bahu kirinya ada bekas belang sedikit…Wahai Umar dan Ali, jika kamu bertemu dengannya, mintalah agar ia membacakan istighfar untukmu…!”
Dalam riwayat lainnya, beliau berpesan kepada Umar dan Ali, agar Uwais membacakan istrighfar untuk umat beliau.

Curug Cilember

Curug Cilember
Terdapat 7 buah air terjun atau curug yang bisa Anda kunjungi di kawasan ini
Curug Cilember
Kumpulan.info - Cilember adalah sebuah desa yang terdapat di Cisarua, Puncak, Jawa Barat. Salah satu tujuan wisata yang terkenal di daerah ini adalah Wana Wisata Curug Cilember. Curug adalah bahasa Sunda dari air terjun. Di Curug Cilember, Anda akan menghadapi tantangan untuk bisa mengunjungi tujuh buah air terjun yang ada di kawasan ini dengan medan yang semakin sulit. Di mulai dari air terjun ke tujuh yang mudah dicapai, hingga curug ke satu yang terletak di paling atas. Dengan hanya menempuh waktu kurang lebih 1,5 - 2 jam dari kota Jakarta, Curug Cilember dapat menjadi pilihan wisata bagi Anda yang ingin berekreasi bersama keluarga di akhir pekan.

Curug Cilember

Dari gerbang tol Ciawi, Anda terus menuju arah Puncak. Di daerah Cisarua, Anda dapat berbelok ke kiri untuk menuju Curug Cilember dan juga Taman Matahari. Setelah melewati Taman Matahari, Anda akan melewati vila dan rumah penduduk sepanjang jalan. Setelah itu Anda dapat tiba di gerbang Curug Cilember. Jalan untuk menuju tempat ini sudah beraspal, tetapi juga berliku dan sempit, sehingga bila ada 2 mobil, Anda harus berhati-hati.
Untuk dapat masuk ke tempat wisata ini, Anda diharuskan membeli tiket masuk dengan harga Rp 6.000,- . Bila membawa kendaraan, tiket tambahan yang harus dibeli adalah Rp 8.000,- untuk mobil atau Rp 4.000,- untuk motor.
Dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, suasana hijau dan sejuk langsung menyambut Anda di tempat wisata ini. Tidak perlu kuatir, karena pihak pengelola sudah menyediakan petunjuk jalan yang akan membantu Anda. Tempat favorit banyak pengunjung adalah mengunjungi air terjun atau curug walaupun ada fasilitas lain yang disediakan pengelola. Ada banyak pedagang saat akan menuju curug ke tujuh, mulai dari penjual jagung bakar, mie instant rebus, sate kelinci atau pedagang souvenir. Bagi Anda yang merasa lapar, Anda dapat singgah ke tempat ini.

Taman Konservasi Kupu-Kupu

Taman Konservasi Kupu-KupuSelanjutnya, Anda akan melihat Taman Konservasi Kupu-Kupu, sebuah bangunan berbentuk kubah jaring raksasa. Bila ingin masuk ke tempat ini, tiket dijual dengan harga Rp 5.000,-. Di sini merupakan tempat kupu-kupu dikembangbiakan. Ada petugas yang akan menjelaskan proses metamorfosis kupu-kupu, memperlihatkan telur, ulat maupun kepompong yang ada di taman konservasi ini. Petugas dengan ramah juga menerangkan jenis kupu-kupu dari ulat yang ada serta menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan pengunjung. Tempat yang cocok untuk menambah pengetahuan anak Anda yang masih kecil. Anda dapat melihat sendiri kupu-kupu yang berterbangan atau yang hinggap di bunga atau daun dari tanaman yang ada. Hanya saja pada musim tertentu, kupu-kupu di sini tidak terlalu banyak. Penangkaran ini dibuat menyerupai taman dengan bunga-bungan dan tanaman lainnya yang semakin mempercantik tempat ini.

Fasilitas di Curug Cilember

Pondok Kayu CilemberPerjalanan dapat dilanjutkan dengan melewati Jembatan Cinta, jembatan gantung yang akan bergoyang saat dilewati. Kemudian, Anda dapat mencoba Flying Fox di antara tanaman pinus yang ada disini. Ada juga pondok-pondok kayu yang disewakan untuk tempat bermalam. Harga sewa pondok ini berbeda-beda, tergantung jenisnya. Sewa termahal adalah pondok Meranti (3 kamar tidur, dapur, tungku pemanas, water heater) harganya Rp 700.000,- untuk weekday dan Rp 900.000,- untuk weekend. Untuk pondok Merkusi dengan fasilitas sama seperti pondok Meranti tetapi hanya terdiri dari 2 kamar tidur, harganya Rp 600.000,- untuk weekday dan Rp 800.000,- untuk weekend. Sedangkan untuk tipe lainnya ada Rasamala (2 kamar tidur, water heater) dan Damar (2 kamar tidur, dapur) harga sewanya Rp 600.000,- untuk weekday dan Rp 700.000,- untuk weekend. Anda dapat memilih sendiri fasilitas pondok mana yang cocok untuk Anda.
Bila ingin mencoba suasana yang berbeda, cobalah untuk menikmati acara camping atau berkemah di ruangan terbuka. Pengelola menyediakan sewa tenda seharga Rp 75.000,-, sleeping bag seharga Rp 15.000,- atau perlengkapan lainnya untuk berkemah seperti lampu, genset, matras, atau api unggun. Ada beberapa tempat yang menjadi lokasi perkemahan (camping ground). Tempat MCK dan keamanannya terjamin, karena adanya petugas yang terus berjaga di tempat ini.

Curug 7 Cilember

Tidak jauh dari pondok penginapan, tibalah Anda di curug atau air terjun ke tujuh. Curug ini yang paling ramai karena terletak paling bawah sehingga mudah diakses. Letaknya hanya beberapa ratus meter dari pintu gerbang. Curug ke tujuh terbagi dua dan dan Anda dapat melihatnya dari jauh karena ketinggian curug ini. Banyak pengunjung yang menikmati kesegaran air terjun ini. Mereka mendekati curug ini untuk mandi di bawah curahan air terjun, berenang di kolam alami hasil penampungan air terjun, atau sekadar berfoto-foto dengan pemandangan air terjun. Di sini juga disediakan tempat MCK dan tempat ganti pakaian setelah Anda berbasah ria.
Di curug ini juga kerap kali dijadikan tempat foto prewedding untuk para calon pengantin. Rasa lelah akan terasa hilang saat merasakan percikan air di wajah atau saat mencoba merasakan dinginnya air terjun. Ditambah lagi dengan suasana asri dan indahnya pemandangan curug ketujuh ini.

Curug 5 Cilember

Curug 5 CilemberSetelah puas menikmati curug ketujuh, perjalanan dapat dilanjutkan menuju curug ke lima. Curug ini lebih besar dibandingkan dengan curug ke tujuh walaupun tidak setinggi curug ke tujuh. Anda dapat menghilangkan lelah Anda dengan bermain-main di curug ini.
Untuk mencapai curug ke lima, medannya lebih sulit, karena hanya berupa jalan setapak yang terdiri dari batu-batuan dan tanah. Jika hujan, maka jalan ini cukup licin sehingga harus lebih berhati-hati. Jalan setapak ini juga berliku-liku. Untuk mencapai curug ke lima, Anda membutuhkan waktu kira-kira 15 menit berjalan kaki.
Curug ke lima, lebih indah dan bersih, karena lebih sulit dijangkau dari curug ke tujuh. Namun di sini juga disediakan fasilitas MCK dan ruang ganti pakaian. Ada juga warung yang menyediakan makanan dan jagung bakar yang bisa dinikmati. Di area sekitar curug ke lima juga terdapat camping ground untuk menikmati keindahan hutan alami sambil menikmati kesejukkan alam di dekat air terjun.

Dari Curug Tujuh Hingga Curug Satu Cilember

Curug paling bawah yang terdekat dengan pintu masuk adalah curug ke tujuh. Lokasinya mudah diakses dengan mudah oleh para pengunjung Wana Wisata Curug Cilember. Setelah itu, biasanya beberapa orang yang masih belum puas akan melanjutkan mendaki melewati jalan setapak yang licin dan berbatu menuju curug ke lima. Sebagian besar pengunjung sudah merasa senang jika mencapai curug ke lima ini. Curug ke enam sendiri memang tidak bisa dikunjungi karena belum ada jalan setapak menuju curug ke enam. Sehingga biasanya pengunjung langsung menuju curug ke lima setelah mengunjungi curug ke tujuh.
Namun jika Anda berjiwa petualang, Anda bisa mencoba untuk mencapai curug ke empat dengan medan yang semakin sulit dan terjal. Dari curug ke empat, tidak jauh dari sana Anda juga dapat mencapai curug ke tiga. Baik curug ke empat dan curug ke tiga, masih jauh lebih alami karena jarang dikunjungi mengingat medan perjalanan kaki yang cukup sulit.
Jika Anda masih menyukai tantangan lagi, Anda dapat mengunjungi curug ke dua yang perjalanannya cukup jauh dari curug ke tiga. Di sini Anda harus berhati-hati karena banyak lintah yang ada di dedaunan. Lalu Anda dapat mencapai curug ke satu yang terletak paling atas yang merupakan curug tertinggi di Wana Wisata Curug Cilember. Curug ke satu sangat alami karena memang paling sulit dikunjungi. Namun, pengelola selalu menyarankan ditemani pemandu yang sudah tahu medan perjalanan ke curug satu, bila ingin mencapainya. Waktu tempuh dengan berjalan kaki ke curug satu memakan waktu sekitar 2 hingga 3 jam perjalanan kaki.
Bila Anda sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan, menikmati keindahan curug ke tujuh dan curug ke lima sudah cukup untuk menghilangkan kepenatan. Untuk yang hobi berpetualang, Curug Cilember menyediakan fasilitas jugle tracking dan outbound. Dengan keindahan panoramanya, suasana asri dan kesejukkan air terjun, serta fasilitas lainnya menjadikan Wana Wisata Curug Cilember ini cocok menjadi tempat wisata untuk Anda dan keluarga. Pulang dari Curug Cilember, Anda akan menikmati kesegaran bagi tubuh dan pikiran Anda sambil menikmati jajanan di pintu keluar Wana Wisata Curug Cilember seperti sate kelinci dan jagung bakar.

Curug Cilember

Wana Wisata Curug 7 Cilember
Jl. Cisarua Puncak Km 10
Desa Cilember
Kecamatan Cisarua
Puncak, Jawa Barat
Telp: (0251) 258 890

Cerita Perjalanan Mendaki Gunung Semeru Yang Membekas di Hati

Cerita Perjalanan Mendaki Gunung Semeru Yang Membekas di Hati

Cerita perjalanan waktu mendaki Gunung Semeru ini sudah beberapa tahun silam. Saya ga sampai ke Puncak Mahameru walau tinggal beberapa ratus langkah lagi (mungkin). “You’re closer than you think” kalau kata pembaca yang komentar dibawah. Meski begitu, kenangan tiap jengkal perjalanannya saya ingat dan begitu membekas di hati saya hingga saat ini. Makanya mau di share lagi.
Selamat membaca, gaes!
***
Saya kembali lagi ke Kota Malang. Tujuan saya kali ini mendatangi Kota Malang adalah untuk mendaki Gunung Semeru. Menurut saya, kota apel ini seolah menjadi gerbang masuk ke beberapa lokasi menarik yang harus dikunjungi. Terakhir kali dari kota itu, saya punya pengalaman seru saat perjalanan ke Bromo dan berjanji untuk kembali. Meski hanya menumpang lewat saja, lama-lama saya jatuh cinta juga dengan kota ini.
Dengan jadwal yang sama pada waktu itu, Kereta Api Matarmaja yang saya tumpangi tiba pagi hari di stasiun Kota Baru, Malang. Sehabis beberes, mandi dan sarapan pagi. Rombongan kami yang berjumlah 15 orang menyewa angkot dari depan stasiun menuju tempat penyewaan mobil hardtop di daerah pasar Tumpang yang telah kami pesan sebelumnya.
Bersiap menuju Pos 1 Ranupani
Ya, dalam beberapa hari kedepan, saya dan teman-teman di komunitas Backpacker Indonesia akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Tinggi Gunung Semeru yang mencapai 3676 mdpl, sudah cukup membuat jantung saya berdegub kencang saat membayangkan tingginya.
Ini adalah kali pertama saya mendaki gunung. Perasaan saya berkecamuk. Dalam hati terus bertanya, apakah saya mampu mendaki hingga ke Puncak Mahameru? Bahkan seorang senior yang saya ajak ngobrol di Ranu Kumbolo sempat berkata sinis kepada saya:
“Sekalinya mendaki gunung langsung yang tertinggi di Pulau Jawa hahaha…”.
Menurut kamu, saya bakal sampe ke Puncak Mahameru ga? Baca terus kebawah, ya!

Menuju Pos 1 Ranupani Gunung Semeru

Lama perjalanan dari pasar tumpang menuju pos pertama Ranupani sekitar 2 jam lebih dengan rute menanjak. Memasuki gerbang pertama, kita akan disuguhi pemandangan jurang nan indah sebelah kanan, dan Bromo disisi kiri. Kami sempat berhenti untuk istirahat sebentar dan melihat pemandangan disini.
Bromo dalam perjalanan ke Pos Ranupani
Perjalanan kami lanjutkan lagi dengan jalan yang terus menanjak. Disisi kiri dan kanan tak jarang saya melihat ladang-ladang penduduk lokal di lereng bukit yang seolah tertata sedemikian rupa sehingga terlihat cantik. Seperti lukisan saja.
Awal bulan Mei 2013 waktu itu, banyak sekali kendaraan baik motor, jeep maupun truk yang mengantar para pendaki ramai lalu lalang, silih berganti. Saya baru ingat, ternyata waktu itu sedang long weekend Kenaikan Isa Almasih. Pantas saja.
Sekitar pukul 12 siang rombongan kami tiba di Pos Ranupani, pos pertama dalam rangkaian pendakian Gunung Semeru. Udara dingin mulai begitu terasa, kabut tipis menutup beberapa bagian. Pos Ranupani berada diketinggian 2100 mdpl.
Di pos ini, setiap pendaki, harus mendaftar dulu dan melengkapi dokumen-dokumen persetujuan, fotokopi identitas, check list peralatan rombongan.
Saking ramenya antrian, dokumen-dokumen baru selesai di proses hingga jam 3 sore.
Suasana pos Ranupani sudah ramai pendaki

Pendakian Gunung Semeru dimulai

Setengah empat sore, kami briefing dan berdoa dulu agar semuanya berjalan dengan lancar. Perlu diingat bagi pemula, jika sudah merasa lelah agar tidak ragu untuk mengatakannya.
“Satu saja lelah, semua harus istirahat”. begitu ujar salah seorang teman
Selamat datang para pendaki Gunung Semeru.
Siap-siap mendaki Gunung Semeru
Estimasi pendakian dari Pos Ranupani menuju pos Ranu Kumbolo sekitar 5-6 jam. Kami sendiri tidak menargetkan untuk mencapainya. Jalan santai semampu kita, apalagi kebanyakan adalah pendaki pemula. Termasuk saya.
Tanjakan pertama kami dapati adalah setelah gapura ‘Selamat Datang’. Curamnya kemiringan sudah cukup membuat kami (para pemula) mulai ngos-ngosan kelelahan.
“BREEEEEAK…BREEEEAKK…!! Kita istirahat dulu sebentar”, teriak seorang teman saya.
Bulir-bulir keringat sebesar jagung pun sudah membasahi baju saya. Tiba-tiba saya terbayang harus melalui medan seperti itu untuk 5 jam kedepan.
“Haduuuh mak”, batin saya. Tapi pendakian harus tetaplah berlanjut.
Dalam dua jam perjalanan kami tetap ‘konsisten’ untuk selalu break, sedikit-sedikit istirahat, jalan sebentar istirahat lagi hehe.
Pinggul dan pundak sudah nyut-nyutan menahan beban carrier. Tapi setelah itu sudah semakin terbiasa, nafas sudah semakin teratur dan jarak yang ditempuh pun sudah cukup jauh sebelum istirahat (lagi). Seandainya saya mengikuti saran teman saya waktu itu agar rajin berolahraga beberapa minggu sebelumnya, setidaknya jogging tiap pagi. Penyesalan memang selalu datang terlambat, ya, kalau diawal pendaftaran namanya.
Malam menjelang sementara perjalanan kami masih jauh. Kami harus hati-hati dan waspada jika ada lubang, jalur yang menyempit, akar pohon, dan lainnya dapat membahayakan. Ketika sudah merasa capek, saya menyemangati diri sendiri ‘bisa..bisa..bisa..’ selangkah demi selangkah. Hanya fokus ke langkah sendiri dan tidak mau melihat cahaya lampu di seberang gunung sana yang cukup menggoda.
Pukul 9:30 malam, sudah 5 jam berjalan akhirnya kami tiba di Ranu Kumbolo (2400 mdpl).
Di Ranu Kumbolo sudah banyak sekali tenda berdiri, dan ternyata lebih banyak lagi dekat tanjakan cinta disisi satunya lagi. Hawa dingin langsung terasa menusuk hingga ke tulang. Beberapa teman segera mendirikan tenda. Saya tidak ikut membantu khawatir malah jadi perusuh karena tidak tahu apa-apa tentang tenda, apalagi saya sudah mengigil kedinginan seperti hampir kena hypotermia.
Saya buru-buru nimbrung dekat api unggun tetangga sebelah untuk mencari kehangatan. Tempat senior yang tadi berkata sinis.
Ahh.. akhirnya bisa istirahat juga. Niat mau foto keindahan langit malam Ranu Kumbolo dengan bintang-bintangnya pun urung saya lakukan.
Dasar kabut, selalu datang diwaktu yang tidak tepat.

Suasana Pagi di Ranu Kumbolo

Suasana pagi di Ranu Kumbolo benar-benar memikat hati saya waktu itu. Langit biru, kabut dan danau Ranu Kumbolo menjadi satu perpaduan yang pas sambil meneguk secangkir kopi hangat. Perjalanan beberapa jam dari Ranupani ditambah dengan penantian malam sangat sepadan buat saya yang baru pertama kali ke Gunung Semeru.
Satu keindahan Gunung Semeru di danau Ranu Kumbolo ini seolah menambah beberapa bar energi saya. Perjalanan kedepan masih panjang.
ranu kumbolo gunung semeru
Kabut yang menyelimuti Ranu Kumbolo
pesona danau ranu kumbolo gunung semeru
Suasana pagi di Danau Ranu Kumbolo
danau ranu kumbolo gunung semeru
Danau Ranu Kumbolo
Jam sembilan pagi, perjalanan kami kami lanjutkan menuju Kalimati.
Eits, namun sebelum itu, kita harus lewat ‘tanjakan cinta’ dulu. Bukit kecil dengan tingkat kemiringan yang cukup curam. Benar-benar perjuangan memang, sesulit memperjuangkan cinta beda agama *eaaaa skip.
Setelahnya, hamparan lavender sudah ada didepan mata. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata. Dalam perjalanan sekitar 5 jam lagi menuju Kalimati, sesekali kami melihat Gunung Semeru.
puncak mahameru
Pemandangan Gunung Semeru
Intensitas debu vulkanik Gunung Semeru semakin terasa saat kami tiba di Kalimati yang berada di ketinggian 2700 mdpl. Setelah mendirikan tenda, kami harus segera beristirahat untuk memulihkan tenaga.

Menuju Puncak Mahameru

Malam yang ditunggu pun tiba, setelah briefing singkat, berdoa dan saling mendoakan, sekitar jam 11 malam kami memulai jalan menuju Arcopodo diketinggian 2900 mdpl. Jangan harap lagi ada trek landai apalagi menurun, semuanya menanjak. Jalur pendakian Mahameru saat itu rame sekali seperti lagi mengantri sembako.
Selangkah demi selangkah. Meski selangkah saja sudah berat sekali.
Ternyata kami melakukan kesalahan sangat fatal.
Kami tak membawa persediaan air minum yang cukup. Hanya 2 botol air minum untuk 15 orang? Saya sendiri bawa 1 botol minum yang kecil dan itu sudah habis saat baru mulai menanjak puncak Mahameru.
Naik sepuluh langkah, istirahat. Naik beberapa langkah, istirahat. Begitu seterusnya. Teman-teman yang lain pun beberapa sudah tidak kelihatan, ada yang masih ketinggalan dibawah. Tentu saya tak kesepian karena pendakian begitu ramai.
pendakian gunung semeru
Ramainya pendakian Mahameru
Persedian air minum sudah habis. Disetiap langkah, berdua dengan teman saya mengincar belas kasihan dari para pendaki yang lagi istirahat sambil minum air.
“Mas, bisa bagi air minumnya?”, tanya saya kepada salah seorang pendaki yang lewat.
“Maaf mas, tinggal sedikit juga”, sahutnya dengan wajah yang kehausan juga. Saya jadi tidak enak.
Ada yang memberi ada juga yang ‘meminta maaf’. Saat itu saya berharap ada asongan yang lewat  ‘aqua…aqua…aqua… yang haus’.
Hingga berada diketinggian sekian  mdpl, ada seorang ‘mas-mas’ berperawakan lebih tua yang sengaja saya ‘incar’. Persis berada beberapa langkah didepan saya dan yang paling penting, dipinggangnya ada BOTOL AQUA 1.5 LITER, dan botolnya FUUUULL kawan-kawan hahaha.
“Aku harus mendapatkannya”, batinku dengan semangat.
Tapi, dia belum berhenti juga. Masa saya harus memanggilnya supaya berhenti menunggu saya? Hingga akhirnya dia beristirahat dan saya pun hanya berjarak beberapa langkah. YES!!
Saat mas-mas itu duduk istirahat, saya merasa aneh koq dia tidak minum? Hebat juga dia bisa bertahan begitu.
“Mas, bisa bagi air minumnyakah?”, pintaku dengan memelas mata berkaca-kaca mirip kucing Garfield saat tiba ditempatnya.
“Bisa sih mas, tapi botolnya terikat di pinggang saya, saya juga susah minumnya ini”, katanya lagi. Oalah… pantesan masih penuh saja dari tadi.
Bak pahlawan, saya memberi botol minuman yang sudah kosong.
“Pakai ini saja, mas!”, sambil memberikan botol minuman kosong.
Gayung bersambut, botol saya  diisi penuh. Waaaa..girangnya seperti dapat pacar baru #eh.
“Nih, mas minum saja duluan!”, kata saya menawarinya terlebih dahulu. Kami sudah seperti pasangan homo saja.
Ternyata, ‘kelakuan’ saya ini sudah diperhatikan oleh seorang teman saya. ‘Bob, ada minum? Bagi dong’. Yaelah, men.
Pendakian terus berlanjut, capek sudah tidak tahu lagi batasnya dimana. Masih di pertengahan Mahameru, kami disuguhi pemandangan spektakuler dari terbitnya matahari dan ternyata sudah pagi. Disana pula pertama kali saya melihat samudera awan  yang luar biasa indahnya.
Memang benar kata orang, untuk melihat keindahan luar biasa itu, butuh perjuangan yang luar biasa juga.
fajar menyingsing di puncak mahameru
Istirahat sebentar sambil melihat matahari terbit.
lautan awan di puncak mahameru
Cantiknya lautan awan saat fajar menyingsing
samudera awan di puncak mahameru
Pemandangan samudera awan di Puncak Mahameru. Eh, belum puncak deng…
virustraveling di Puncak Mahameru. Eh, belum sampe deeeng.

Saya Menyerah di Puncak Mahameru

Ya, ending cerita saya ga enak banget.
Saya menyerah sebelum tiba di Puncak Mahameru.
Jam 9 pagi, sudah berjalan selama 10 jam dan belum tiba juga di puncak. Air minum habis dan kepala saya tiba-tiba merasa pusing. Saya merasa sudah sangat kelelahan.
Saya tergeletak di dekat puncak Mahameru. Teman-teman saya menyemangati untuk terus melanjutkan. Tapi saat itu saya sudah menyerah. Saya hanya menitipkan kamera saya kepada Jacky, sahabat saya untuk mengabadikan gambar di puncak sana.
Jacky yang membawa kamera saya ke Puncak Mahameru.
puncak mahameru gunung semeru
Pemandangan yang dinanti di Puncak Mahameru
Saat itu saya merasa bahwa itulah batas saya. Saya beristirahat sejenak menghilangkan pusing dan memikirkan jalan turun kebawah. Karena jalan turun ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Salah-salah, saya bisa masuk jalur ’75’ yang terkenal keramat merenggut nyawa pendaki. Saat turun, saya salah menginjakkan kaki dengan tepat sehingga menyebabkan persendian saya cedera, nyeri yang saya bawa hingga pulang ke Jakarta.
Teman seperjalanan yang menyenangkan
Meski begitu, pengalaman mendaki Gunung Semeru ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup saya. Bertemu dengan sahabat-sahabat yang baik hati. Pengalaman yang begitu berbekas dihati.
BTW, selalu ada jalan untuk kembali, bukan?
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com